Saya Orang Indonesia (Jangan Kawin Sama Orang Batak II)

Bulan July kemaren ada yang meninggalkan sebuah pesan di topik: Jangan Kawin Dengan Orang Batak! Gee….gw baru baca komen-nya hari ini, dan tiba-tiba merasa ~~kalau kata orang Sunda~~ peureussss di hati. Pedih! Ga ada hubungan sama komen itu, cuma tiba-tiba aja terlintas pikiran yang udah haunted lama di dasar otak gw.

Sudah beberapa tahun ini jika orang nanya sama gw: Mbak ini orang apa? maka gw akan menjawab: saya orang indonesia. Sering-sering orang nyangka gw becanda, lalu tersenyum dan memperkuat pertanyaannya: Maksudnya, asalnya dari mana? Gw jelas tau maksud pertanyaannya, gw hanya menghindar.

Berada di pesta pernikahan orang batak dan arisan orang batak ga pernah membuat gw merasa nyaman. Selain asap rokok yang tidak familiar dengan gw, dan benar-benar merupakan jenis polusi paling nyebelin-ever buat gw, adat istiadat yang berlaku juga membuat gw sering-sering merasa terhina daripada merasa belong-to.

Contoh yang paling gw inget adalah waktu bokap gw meninggal. Gw adalah anak-nya. Anak-nya yang paling tua. Dan gw merasa dekettttt banget sama bokap gw. Sedih hati-nya adalah, oleh banyaknya orang yang datang berkunjung, gw ga merasa terhibur malah tambah sedih hingga gw pingsan dan menangis melolong. Bukan kepergian bokap yang paling menyayat hati gw, tapi kenyataan bahwa orang-orang yang datang itu ~~baca:orang batak~~ ‘menendang’ gw dari berlama-lama memandang terakhir kalinya jenasah bokap, dan menganggap bahwa mereka-lah yang paling patut untuk menghias peti mati-nya dan duduk di sebelah jenasah my very own father!

Dalam upacara adat batak untuk melepas jenasah itu, gw samasekali ga masuk itungan. Jangan-lah disuruh duduk di samping peti mati bokap gw, berada di ruangan yang sama pun gw hampir-hampir ga boleh kalo gw ga betereak permisi minta jalan: “Saya anaknya! saya anaknya!” Semua orang mengarahkan punggung-nya dan melotot marah ketika saya minta jalan. Bukan hanya gw yang sakit hati, adik-adik gw yang perempuan empat orang juga merasakan hal yang sama. Miris banget. Hingga belakangan setelah peristiwa itu saya ga kaget ketika mereka menyatakan ogah kawin sama orang batak. Satu-satunya yang terus-menerus dipanggil-panggil adalah adek gw laki-laki satu-satunya. As if, my father only have one child ever in his life.

Sebisa mungkin hingga hari ini gw menghindar dari arisan orang batak. Paling segen gw dengan acara-acara sedemikian. Tidak nyaman. Tidak friendly. Tidak kepingin. Udah hampir empat-puluh taun usia gw, dan sejauh ini belon pernah sekali-pun gw merasa bersahabat dengan lingkungan tersebut. Belum pernah dalam acara apapun juga, pernikahan atau kematian di keluarga gw, gw merasa di welcome or well-comfort oleh orang-orang yang menganggap diri mereka pemangku adat batak. Gw lebih merasa diinjek, dicela, dimaki dan ditendang.

Kadang gw berasumsi bahwa keengganan tersebut berhubungan erat dengan kebudayaan bikinan seperti rokok, kopi, kartu, bir dan saksang. Saya seringkali bete kalo menanyakan jenis makanan, lalu dikomentari: Ah, makanan apapun halal nya…mana ada yang haram.  Halal atau haram adalah wilayah pribadi.  Sama dengan agama dan kepercayaan. Saya tidak percaya dalam SOP budaya batak ada keharusan untuk orang batak makan darah.

Anggota jemaat gw banyak juga orang batak, temen deket gw banyak juga orang batak, tetapi mereka termasuk kategori yang mengharamkan babi dan anjing, tidak merokok dan minum bir dan memilih nonton DVD daripada main kartu. Dan ternyata, dengan mereka pergaulan gw ga ada masalah, gw merasa damai dan gw tidak merasa salah tempat.

Gw meyakini bahwa memang kita ga bisa mengeneralisasi orang berdasarkan suku dan ras-nya.  Namun, bagaimana gw bisa keluar dari  opini yang negatif kalo setiap kalinya yang gw liat dan gw harapkan adalah hal berbeda. Contoh:  Adik gw menikah, memang gw adalah parhobas-nya. Namun, apa masuk akal, seorang perempuan yang berdandan nyalon beberapa jam demi tampil cantik di pernikahan adiknya, disuruh-suruh dan dipanggil-panggil oleh pria-pria yang duduk santai merokok dan minum kopi dengan kata-kata merendahkan seperti: “He, saya belum dapat minumannya!” atau “He, disini belom dapat, bagaimana sih, masak yang sana terus yang dapat sih *lalu memaki*”. Saya harus katakan bahwa belum satu kalipun seorang pria batak yang saya temui dalam acara-acara sedemikian yang tidak memandangi saya dengan tatapan kurang ajar, seolah-olah penampilan saya adalah sebuah godaan untuk mereka! Wajar saya tidak suka acara-acara dimana banyak orang batak berkumpul, karena ditatap sedemikian hanya membuahkan dua reaksi: tersinggung dan mau marah.

Saya tahu benar bahwa saya tidak boleh melabel setiap orang batak dengan cara yang sama. Namun, sekali lagi, bagaimana cara nya saya keluar dari opini negatif, jika yang saya lihat dan saya dengar hanya mendukung opini itu.  Para wanita bertubuh subur dengan gelang dan perhiasan keroncong yang seenaknya menyuruh-nyuruh saya: “Ambil cuci tangan! Bikin ini! Bawa itu!” dan kemudian mencela dengan seenaknya: “Ah, bagaimana pulak yang satu ini, kurang gesit!” Astaga! Padahal saya dikenal sebagai seorang fastmover.  Adik ipar saya dicela lebih pedas: “Hey, gemuk kali kau, nanti suamimu lari!”

Yang mencela jelas tidak lebih cantik ataupun lebih langsing dari yang dicela.  Belakangan saya tahu juga para pembicara adat yang reseh luar biasa itu ternyata dalam struktur kemasyarakatan bukanlah seorang manager yang cakap atau direktur perusahaan yang kaya raya. On average, malahan, mereka tergolong dalam kaum elit berprofesi tambal ban atau supir metromini.  Saya jadinya mengambil kesimpulan bahwa pantas saja mereka bersikap tidak sopan kepada suhud atau si empunya pesta, karena dalam keseharian, saya-lah yang lebih wajar bersikap arogan terhadap mereka. Pesta batak satu-satunya wadah dimana mereka merasa equal dengan orang-orang berpendidikan lebih tinggi dan berkarir lebih sukses. Nah lo.

Gw seneng dengan tarian, nyanyian, ulos, tao toba dan lainnya. Tapi bukan hanya orang batak yang memiliki beautiful culture seperti itu. Gw ga menyangkal diri gw sebagai orang batak, tetapi gw juga tidak bisa memaksa diri gw untuk menjadi seorang batak yang suka makan di lapo.

Better of all, gw menyatakan diri gw sebagai orang Indonesia.

331 thoughts on “Saya Orang Indonesia (Jangan Kawin Sama Orang Batak II)

Add yours

  1. Wah sebuah pengalaman yang pahit kalau ito diperlakukan begitu, maaf tetapi itu batak yang ito kenal kali kalau keluargaku enggak berlaku seperti itu maka cobalah membuka diri bagi orang batak yang lain , pasti ito bangga jadi orang batak

    1. bener juga ya setelah aku pikir2…orang Batak itu suka merasa dirinya paling hebat dibanding orang lain. Mereka merasa paling paling deh.
      Agama mereka kuat, tapi mereka paling jago bolak balik omongan, yang salah jd benr, yg bener jadi salah. yang penting mulut bekoar.
      Ok itu urusan mereka, cuma yg saya gak suka adalah orang Batak tidak mau jadi bawahan, maunya jd atasan, dan kalo sdh jd atasan semua bawahannya diganti dengan orang-orang Batak sekampungnya.

      Mereka gak malu korupsi, liat aja tuh kasus2 korupsi besar pasti ada Batak nya, yg jadi hakim2 sogokan ya Batak juga…

      Saya punya teman orang Batak, dia pernah berkomentar dgn bangganya..liat tuh yg duduk di pemerintahan sekarang kebanyakan orang Batak!
      Saya jawab pula, iya tapi yg kasus2 korupsi kebanyakan ada Batak nya…
      Apa dia jawab? ah itu kan masalah kesempatan, kalau kau yg jadi pejabat mungkin kau juga akan ikut-ikutan korupsi..

      saya tersenyum, itulah jawaban khas orang Batak, bukannya malu tapi bermain kata kata dengan memulai perdebatan…
      Tidak ada kata malu…merekA SANGAT PEDE

      Saya jadi teringat akan boss saya di kantor saya dulu, dia seorang warga negara Belanda yg lama tinggal di Indonesia. Dia pernah berkata kepada saya…
      ” Saya tidak pernah akan menerima karyawan dari suku Batak, karena jika mereka masuk di kantor ini pasti mereka akan berusaha memiliki kantor ini, sekalipun kantor ini di atas kertas milik saya. Karena mereka akan berusaha memasukan karyawan2 baru dari sukunya sendiri…(zeg mereka tidak tahu malu hoor)
      begitulah gaya khas Belandanya kalo bicara…

      Saya sendiri tidak pernah bangga dengan kejelekan suku saya yg suka kawin cerai, jago bohong, gengsinya tinggi, menang nampang doang , terkadang saya malu.

      Tapi kelebihan suku saya yg saya banggakan..pandai bergaul, terkenal wanita dan cowoknya yg ganteng2, pintar pd umumnya, berani dan berpikiran luas, sangat demokratis krn sejarah kami tidak mempunyai raja, yg ada hanya kepala2 adat…sehingga kadang di cap kebarat baratan…
      dan satu lagi suku kami pernah mengikrarkan berdiri sendiri dgn tidak melepaskan diri dari Indonesia, setia kpd UUD 45 dan Pancasila…
      Itulah kebanggan saya dan mungkin suku saya pd umumnya…

      1. hiks, that’s very true. cape ngeliat TV, koruptor pajaknya batak, boss boss nya batak, sampe hakim bias-nya pun batak. miris.

      2. begitu yah???
        betul juga sih katamu kak. cowoku yg sekarang sih batak, meskipun dah lama merantau tp sifat “pede tinggi” nya itu yg gaya khas org batak ga berubah. kl menurut pengamatanku, kyknya org batak itu emang lebih cucok dijadikan teman. krn sprtnya wanita mendapat t4 yg tdk sejajar di mata mrk. hanya emang juga sih mereka tu pinter2 dr sononya (ga tau jg sih apa kebetulan ajah tmn2 batak yg gw kenal tu pada pinter / pinter ngomong).
        jadi takut juga nih kalo gini menjalin hubungan dgn org batak 😦

      3. “Tapi kelebihan suku saya yg saya banggakan..pandai bergaul, terkenal wanita dan cowoknya yg ganteng2, pintar pd umumnya, berani dan berpikiran luas, sangat demokratis krn sejarah kami tidak mempunyai raja, yg ada hanya kepala2 adat…sehingga kadang di cap kebarat baratan…
        dan satu lagi suku kami pernah mengikrarkan berdiri sendiri dgn tidak melepaskan diri dari Indonesia, setia kpd UUD 45 dan Pancasila..
        Itulah kebanggan saya dan mungkin suku saya pd umumnya…” bahh ibu/bapak/tante/om/nenek/kakek, apa bedanya kau dengan orang-oramg yang kau bilang “SANGAT PEDE” itu?dengan menulis komentar seperti itu saja sudah menandakan suku kau sama saja dengan suku batak, “SANGAT PEDE”. Sekian. Terima kasih.

      4. Bener banget itu… orang batak itu klo ngomong ga tau malu. Pernah jg sya dikasih tau kalo orang batak ga suka ngomongin orang dibelakang sukanya langsung didepan orangnya beda dengan suku lain yg baik didepan tapi jahat dibelakang. Tapi pda knyataannya sama saja batak jg bisa didepan manis diblakang diomongin…

      5. sorry not sorry bitch tapi liat berita lah javanese ppl is shit as fuck! sby n da gangs all javanese is fucking shit corruptor since suharto jadi presiden nih negara. punya kaca? kaca dulu sebelum komen

      6. Mari lihat beginilah cara nya orang batak meninggalkan komen di lapak orang. Menghakimi, berkata kasar, dan sok tahu. Brrrr. Hati-hati sama orang batak yang modelnya kayak gini.

      7. Anda terlalu fanatik jadi orang, jangan melihat sesuatu itu hanya dari negatif nya saja..

      8. Orang yang melihat hanya negatif sebutannya bukan fanatik bro, coba dicek ulang lagi Kamus Besar Bahasa Indonesianya. Disini yang meninggalkan pesan bukan orang negatif, juga bukan orang fanatik.

      9. Saya sakit hati melihat batak ini walau Saya batak. Apa lagi prianya yg terlalu pemilih sama dengan emaknya. Terlalu bnyk mempermainkan hati wanita. Sok cakep. Berhrap gk dpt psngn batak. It doa terbesar ku… Hrs lihat bibit bobot bebet pdhl mrka jauh dri katogori. Kbnykn Sok.. Sok.. Sok Kbnykn batak gak sering ngaca.

    2. Hollo tante munkin kelakuan tante ada yg slah,soalnya orang batak punya keyakinan bawahwa tita kelima salah satu syarat masuk surga.maksudnya hormatilah orang tua mu.cobala tante orangtua dulu itu lebih demokratis munkin coba untuk taobat.dan temen temen yg lain kl memang gatau tentang orang batak jangan ngejelekin,karna mulut anda pun lebih jelek.kalau km mautau orang batak kapan kita bisa ketemu supaya mulutnya ga pegel ngomongin orang batak

      1. Mulut mu lebih lagi jeleknya, nulis bahasa Indonesia yang baik dan benar aja hancur-hancuran tata bahasanya. Disini ga ada yang mulutnya pegel. Kok menjudge orang lain aja bisanya.

  2. Saya sangat berharap suatu hari nanti ada sebuah pintu yang membawa saya untuk mengenal lebih banyak orang batak yang positif daripada yang negatif seperti yang selama ini saya kenal. Thanks for your encouraging comment!

    1. Horas buat semua…..

      tegang baca postingan ini,

      Sebelumnya saya(21) minta maaf jika ada kesalahan

      saya mungkin ngerti pengalaman tante atau yang lain yang mungkin mengalami pengalaman buruk dari orang batak,

      Tapi saya tidak melihat ada sifat buruk di dalam diri orang batak, tapi mungkin sikap keras didalam diri orang membuat dirinya terlihat buruk. Sama seperti tante sendiri yang berkeras (di postingan ini) tetap mempertahankan pemikiran anda (maaf).

      Saya hanya berpesan pada tante, kalau anda masih membuka hati untuk menerima adat batak marilah kita lihat dari sisi positif, masih banyak yang dapat kita banggakan dari budaya batak walapun tak terlepas dari beberapa sisi negatif. Karena tidak ada yang sempurna di dunia ini, sebab kesempurnaan itu hanya milik Yang Maha Kuasa. Tidak ada diantara kita yang sempurna. Jika kita memandang dari sisi negatif tidak akan ada kedamaian. So, mari kita perbaiki budaya kita ini mulai dari diri kita sendiri.

      (logat batak)–> tertawa nanti orang lihat kita

      akakakaakkaakkaka………..!!

      1. Setuju2…
        Slam dgn pmikirannya…
        Jangn saling menyombongkan dan mrendahkan satu sama lain guys…
        Pada hakikatnya kita semua sama dimata Sang Pencipta.

        #simamora

  3. Horas ito cekeysh..!
    Domisili di Jakarta kah ?
    Kalo iya, ayo hangout bersama komunitas Toba Dreamers sabtu ini (3 Nov) di Toba Dream Family Cafe, Jl. Dr. Saharjo no 90. Ada Live performance dari Viky and Tongam jam 9 mlm, Free..
    Ajak aja keluarga and anak !
    You’ll see different side of Batak.. 🙂

  4. keknya yang salah bukan di bataknya deh tapi di orang2nya aja. masa si meninggal orang tuanya ga boleh deket2 gimana itu??? selama ini yg kuliat klo orang batak meninggal ga masalah anaknya yg laki ato yg perempuan mau dekat2 jenazah orang tuanya. jgn pengalaman anda di jadikan patokan bahwa semua batak seperti yg anda gambarkan. saya pun banyak meliat dalam acara2 batak orang2nya tidak menyenangkan tapi itu bukan berarti karena keBATAKannya tapi karena pribadinya yg seperti itu.

  5. Ya, memang benar. Ini boleh jadi adalah masalah kepribadian, bukan kesukuan. Tapi, manusia biasanya sangat dipengaruhi oleh kesan pertama, saya jadi termasuk golongan yang skeptis, karena orang batak yang saya kenal HAMPIR ga ada yang memberikan kesan baik untuk saya.

    Mudah-mudahan ada pencerahan di masa yang akan datang…

  6. orang batak adalah orang yang paling berterus terang dan tidak berpura2. Memang sih banyak orang batak yang jahat dan kasar…Tapi bukan berarti semua orang batak seperti itu..Malah orang2 batak pada umumnya adalah orang yang sangat pekerja keras. Tuntutan hiduplah yang membuat orang batak punya tipikal keras.Mungkin itu yang bikin kamu ngga merasa nyaman, secara kamu tumbuh di lingkungan yang multi etnis atau katakanlah anak jakarte..Tapi aku sangat bangga sebagai orang batak Karena pada umumnya orang batak itu tulus, tegas, dan tidak berpura2. Dan yang penting, secara umum orang2 batak di negara ini adalah orang 2yang bisa diandalkan. Jangan kawin sama orang batak??Pasangan batak-lah yang tingkat perceraiannya paling kecil,karena orang batak sangt menghargai yang namanya perkawinan. Dan kebanyakan pria batak adalah orang2 yang setia.lah mau kawin aja acaranya susah & ribet, ya mikir 100 x lah kalau mau cerai.hehhehe..

    1. setuju..tentang diskripsi orang batak yang ito bilang..aku orang jawa,pacarku orang batak juga aku bangga ma dy,,,tp ampuuuunnn dh….susahnya nembus keluarganya…aku dah sempet ngomong2 sma bapak ibunya..mereka dh setuju..tp keluarga besarnya menentang….gak ada omngan sama aku ortu dr cowoku pun terhasut untuk menjodohkan pacarku dngn boru karo(batak)….mngkn cukup 1 itu aja yang aku kurang suka dr mereka…kurang berterus terang…:(

      1. salam kenal untuk mb Ningsih, saya ingin ngbrol banyak dan mencari tau kepribadian orang batak. boleh saya minta emailnya, krna kasus mb sedng saya alami. tnx ya mb

    2. Saya suku jawa yang menikah dengan orng batak dan saya merasa bangga berada ditengah lingkungan batak baik budaya, lagu, pemikiran, ceplas ceplosnya walau ada hal yg tak saya sukai yaitu rokok, beer dan kartu. Terlepas dr hal itu saya cukup bnyk blajar bahwa mereka sangat bangga memegang teguh budaya mereka. Itu identitas dan saya akan mengajarkan kepada anak saya mengenai identitas itu namun harus terfilter hal2 yg baik saja.

  7. Hmmm it’s a difficult, really.

    Bisa ngerasain apa yang kamu rasakan.
    Mama dari papa saya batak, Papa nya papa saya ambon menado plus belanda. Mama saya Papa nya Batak dan ibunya sunda asli.

    Somehow our Batak relative always claimed that my family is true Batak, dibanding ambon atau menadonya 😉 Biasa kan Batak memang suka keukeh semekeuh ;p

    True problem is my hubby orang Solo asli, and he always…. always teases my abot my batak blood.

    Kalau ada kernet tereak2 dia bilang sst itu lho bangsa mu. Nonton Segap, Buser etc – etc, suami comment memang orang batak sadis sadis ya ……

    Dari ketawa-ketawa sampai marah besar, sampe akhirnya ke tahapan kalo emang gw batak so what???

    Padahal not even single batak language or tradition yang saya atau mama even papa saya paham.

    Cuma memang waktu saya menikah semua Tulang, opung, whatever itulah ambil peranan sampai papa mertua saya yang dari Solo ditanya kamu bawa mas kawin berapa? di hari pertunangan saya ha ha ha ha 😉

    Jadi memang seperti ini ya nasib jadi keturunan batak ha ha 😉 even I’m not 100% Batak Lho!

    Salam,

    Helena Caroline

  8. Horas Ito,
    Saya lahir dan besar di luar negeri, tetapi oleh halak Bapa diberi pokok pokok paradaton tentang kita batak. Saya kira justru tingkah polah demikian justru diperagakan oleh sekelompok orang “batak” yang justru pengetahuan tentang paradaton yang sangat “minim”. Boleh dibandingkan dengan orang batak di hitaan apalagi who resides in remote areas. Harus ada hitungan jelas posisi Dalihan na tolu. Apalagi jika meninggal dalam keadaan sari-matua, saur-matua dll.

    Memang posisi anak “siboan goar” selalu diuntungkan dalam hitungan tersebut, tetapi jika dilihat secara seksama, itu tergantung humbang mana yang dianut.

    Hanya saja memang kata kuncinya terletak pada, apakah keturunan yang meninggal telah menikah/berkeluarga?

    Saya memaklumi perasaan ito-ito semuanya. Saya sendiri sangat tidak setuju pada perlakuan demikian. Seharusnya mereka lebih “elek” mangelek terhadap boruni namatoras. Perkara sudah menikah atau belum.
    Tetapi juga kalau boleh diingat bahwa orang tua kita juga masih merindukan untuk meninggal dalam keadaan batak, kata Ompung nahinan bahwa “asa unang ngali-ngali dohot malungun tondi ni namatoras”. Begitu katanya.

    Bagaimana pendapat anda tentang adat kita batak? Silakan kunjungi http://hhsamosir.blogspot.com/2008/01/stop-lecehan-kaum-agama-terhadap-adat.html

    ps:
    1. My admiration of your cultured vocabulary.
    2. Here in US, many people will say that they are Irish-American, African-American and etc to describe their ID, I’d rather NOT to say that I am Indonesian-American but Batak-American. Although, to their ear it’ll sound like “Buttock”.
    (Just the joke)

    Semper Fi,
    HH Samosir USMC

  9. Salam Hangat ito,

    Dari “comment” yang telah diberikan oleh kawan kawan, mungkin sdh cukup membuktikan bahwa sifat org batak yg ito pikirkan tdk seburuk kenyataannya.
    Nikmatin saja hidup yang sekali ini, jangan sesalkan yg sdh lalu, org tua yang sdh meninggalkan kita, simpan kenangan selama hidup bersama org tua itu dalam hati (hanya itu yg bisa dilakukan..dikenang). Jadi senanglah jadi orang batak.Karena memang orang batak.

    Horas,
    Hot Patar Hutasoit.

  10. horas mejuah-juah yahooo t0….

    share aja nih disuku lain juga banyak hal yang ngak menyenangkan kok, tapi banyak juga yang menyenangkan..seperti kita tauh sendiri adat suku dibandung misalnya yang kawin cerai begitu gampangya… hanya berdasarkan uang. dan semua orang di indonesia mengakui suku tersebut begitu. jadi ya tiap suku pasti ada baik dan buruknya, kalo dengan begitu kita harus mempublish ke masyarakat umum… matilah kita
    hehehe….. soalnya ito perlu tauh juga banyak suku diindonesia bangga dengan orang suku batak, sebagai contoh di tempat saya bengkulu, jambi, palembang, orang batak di anggap orang yang survival. dan bisa beradaptasi dengan masyarat setempat. sehingga banyak orang batak di daerah saya bisa diterima di masyarakat setempat. dan orang2 batak disana mempunyai kekerabatan yang bagus sesama orang batak. yang bisa saya ucapkan ama ito… mungkin orang batak didaerah ito emang kekgitu kali…. dimana seh??? ??

    horas mejuah-juah yahowu

    1. bener. orangtua saya merantau dari kampung di medan ke palembang dan menetap disana dan satu-satunya orang batak di lingkungan itu, yang saya heran walo cuma satu2nya di lingkungan itu orang batak keluarga kami sangat disegani, dihormati, dan segala hal tentang kegiatan di lingkungan meminta masukan dari orangtua saya. bahkan ketika ketua rt turun warga di lingkungan meminta bapak saya sebagai ketua rt. namun dengan pertimbangan yang matang bapak saya menolaknya. pada saat natalan open house itu dari siang sampe malam rumah saya rame tetangga-tetangga pada datang semua.

      dari sini kan kita bisa berkaca bahwa semua itu ada baik dan positifnya, bagaimana kita menempatkan diri kita di suatu lingkungan. dan ingat apa yang kita tanam itu juga yang kita tuai .
      horaasss!!!!

      davit panggabean

  11. yups, thanks for your all encouraging comments. saya masih berpijak pada keyakinan, bahwa sekalipun hingga detik ini saya belum merasa kebanggaan, keuntungan atau kebahagiaan jadi orang batak, saya tidak menutup hati saya untuk kemungkinan suatu saat nanti ada pencerahan.

    1. Halo kak! Kalo aku sih da angkat tangan. Sm2 boru yg kerjaannya marhobas trus. Bokap nyokapku keluarga besar semua n mereka termasuk anak tengah atau paling kecil di keluarga, jadi pasti babak belur si tiap acara. Tapi yahh tetep ga smua org batak gt kak, asal ga ktmu yg totok aja lah kita baik2 saja….ujung2nya aku mikir kan kalo kita ga minta makan ma mereka yah bodo amat. Cm perlu ktmu pas acara aj tuh, kalo acara kluarga kita sendiri sih kita lebi punya hak kalo cm parhata penatua (?) sih yaaa orang dibayar juga akhirnya. Lah tinggal gw ga kluarin duit kalo ga kasi kecil aja. Kikikikikikikikkk sama loh aku kalo ditanya jawabnya “orang jakarta”. Lah emang bener…..

  12. Horas, ito !!
    saya orang Batak, tinggal di Bona Pasogit, tapi bukan berarti pemikiran kita harus seperti Bona Pasogit. yang artinya kita harus berpikiran luas.
    saya mengerti akan perasaan yang sedang kamu alami. dalam adat Batak, kadang kita merasakan adanya ketidakadilan.
    saya pernah merasakan apa yang ito rasakan, yaitu ketika oppung saya yang paling sulung meninggal.
    tapi itu tidak membuat kita bangga sebagai orang batak. dari setiap cerita yang telah ito sampaikan, disana kita dapat lihat kalau yang salah bukan bataknya, tetapi orangnya.
    Kenapa???
    banyak dari kalangan orang Batak sudah merasa dirinya hebat kalau sudah mengerti adat Batak, tapi kenyataannya tidak demikian.
    seorang orang Batak dianggap hebat ketika dia dapat mengharumkan nama keluarganya dan dapat melaksanakan apa yang disebut DALIHAN NA TOLU dengan sebaik2nya. Mungkin ito juga tahu apa itu dalihan na tolu.
    jadi jangan merasa berkecil hati sebagai orang Batak, tetapi banggalah sebagai bangso Batak , yang mempunyai adat istiadat yang mengagumkan.
    HORAS…..!!!!!!

  13. horas ito boru apa , ?maaf mencampuri urusan keluarga kalian ,tapi sebagai orang batak asli saya tergerak berbicara ,singkat aja ..coba di selami lagi lebih dalam ..saya juga gak fanatik amat dgn batak tapi aku coba selami ada juga sih hikmahnya ..coba bayangkan kita di rantau tak ada otrang datang akrena kemalangn..tapi begitu terderngar oleh marga maka akan ada yang datang..

  14. terimakasih untuk your comments, all!

    menyelami kebudayaan batak adalah salah satu yang saya lakukan selalu. saat menyelami dan mengobservasi apa yang terjadi di lapangan, benturan pun terjadi. Budaya yang indah dan diciptakan untuk saling mengasihi satu dengan yang lain menjadi sebaliknya.

    Ito Sinurat bilang di rantau kita kemalangan lalu terdengar oleh marga dan mereka datang. Ah, benar sekali. Sayangnya, dalam pengalaman saya, lalu mereka yang datang itu minta ongkos pulang! Mungkin memang pengalaman saya yang kebetulan kurang baik. Saya selalu berharap hanya saya saja yang kebetulan mengalami hal-hal tersebut karena kebetulan dalam lingkungan marga saya mungkin orang-orangnya kurang sensitif.

    Tetapi memang, hingga saat ini belum sekali saya merasakan kenikmatan memiliki saudara yang sama-sama orang batak. Secara adat.

    Pintu hati tidak pernah saya tutup. Selalu berharap. Mungkin tidak akan harapan saya terwujud? Entahlah.

  15. salam buatmu,adakalanya batak itu persis sperti yg ito katakan,tp saya mau berbagi pengalaman dng ito,pd awalnya saya juga meganggap bhw smua batak itu wataknya keras,tp setlah saya telusuri ternyata prasangka saya salah,intinya saya mau membuka diri dan berterus terang sma org batak dan hasilnya saya sangat bangga menjadi org batak tulen.

  16. Salam kenal, gw lahir dari orangtua yg asli batak.mereka jg lahir di bonapasogit.tp km,anak2nya dah lhr di jkt. Hampir semua keluarga besar sudah tgl d jkrt. sejak kecil gw merasakan sekali kekeluargaan sbg org batak, kbtlan mereka tdk aneh2.gw senang ikut arisan dan pesta. Tp sejak gw pindah k Metro (Lampung) dan menikah gw sangat tdk suka k pesta dan arisan. gw merasakan yg km rasakan itu..lingkungan org batak di metro sprtny tdk welcome dg gw, bahkan keluarga suami yg bnyk tgl d lampung..srng dgr selentingan krn gw sdh lhr d jakarta tdk mengerti adat..bahkan prnh wkt acr tujuh bulanan di tgh orng banyak gw sprt org tertuduh diomongin sm ketua punguan. Gw sadari bukan krn adatnya gw mls ke pesta di metro tp krn org2ny. Gw dekat dg keluarga dan teman2 gw bnyk org batak..tp tdk sprt mrk, yang menganggap org yg lhr di bonapasogit yg plng bgs, wlpn tdk sklh, tdk bs mendidik anak, tdk rajin k gereja,wktny hbs utk ngerumpi. Patokan mereka istri yg bgs yg rajin ke acr adat,mrk tdk berfikir jaman skrng bnyk perempuan batak yg pny karir. Apalagi saat ini gw pny 2 anak perempuan, kl hdr diantara org batak sprtny gw ini bukan apa2 krn blm pny anak laki2. Sepertnya tdk pny anak laki2 adalah keselahan gw yang sangat besar.Sejak tahun lalu gw diskusi dg suami kl gw tdk bs memaksakan diri dg lingkungan org batak di metro ini. Mmg gw hrs maklum..krn hampir 90% org batak di metro hanya lulusan SMA dan SMp, dimana kebnykan priany tdk bekerja, yg bekerja kaum perempuan itupun menjalankan kredit di pasar dan mereka msh membawa kebiasaan di bonapasogit wlpn sdh merantau. Sprt ke lapo, main kartu sp pagi, berebutan ambil makanan di pesta, dan lucunya kaum ibu2 suka sirik kl ada perempuan batak yg lbh maju. Yang pasti wawasannya kurang,sekian tahun merantau tidak merubah cara berfikir mrk.
    Kl gw dtng di arisan gw sprt orang asing, bkny gw tdk mau ngobrol, srng gw coba basabasi tp ibu2nya menjawab dg ketus.
    Akhirny gw berfikir semua kembali ke pribadinya..kdng gw kangen kumpul2 dg keluarga besar di jakarta yg bs menrima gw apa adanya.

  17. Wah, setuju banget deh dg Topic nya.
    I’m really really not proud to be Boru Batak.
    Saya Orang Indonesia.
    Mostly Orang Batak itu kasar, egois, hobi campur tangan urusan orang, Omdo (no action, talk only), hobi mabok+judi, dll.. (maaf nih bukan bermaksud menjelekkan, tp reality).
    Saya bukan 100% Batak (Bokap doang yg batak asli), lahir & besar di Jkt. Tp di rumah Bokap tdk pernah mendikte untuk menerapkan adat batak. Bahasa sehari-hari pun menggunakan bahasa Indonesia. Namun waktu acara pemakaman Bokap, boro2 mereka2 yg Batak mau bantu (baik materiil or non-materiil), yg ada cuma bisa nyuruh ini itu. sok seksi repot tp malah tambah ngerepotin. Waktu acara nikahan juga byk bgt ribut ini itu. Sekarang rumah tanggaku dicampuri oleh mertua yg asli batak. Jadi nya yah berantakan & sedang dalam proses menuju perceraian.
    So, what is the good to be Bataknese?

    1. Deeply sympathy for your situation, Lala.

      Saya sangat tertarik dengan komentar Lala.

      Lala, sangat disayangkan rumahtanggamu berakhir dengan perpisahan. Saya tidak bisa membela orang batak bahwa mereka baik dsb, karena yang saya alami tidak seperti itu.

      Ada banyak komen untuk posting ini yang tidak saya approve. Bukan bermaksud untuk berat sebelah, namun karena terlalu negatif. Banyak menuduh saya kurang wawasan, keras kepala, mudah tersinggung, tidak tahu adat, malahan ada yang menyebut saya tidak pake otak, dan mensyukuri bahwa saya tidak laku-laku kawin (saya senyum sendiri membaca komen yang itu).

      Lala, orangtua saya dua-dua nya asli batak. Ayah saya sudah almarhum. Mertua saya dua-duanya asli batak, dan dua-duanya sudah almarhum. Keempat adik saya menikah dengan orang batak, dan keempat saudara ipar saya juga menikah dengan batak. Darah batak sangat kental di urat nadi saya.

      Sayangnya, seperti juga Lala, saya mengalami hal-hal yang membuat saya memandang kebatakan saya dengan kritis. Seperti yang Lala bilang, orang batak yang berjudi, minum sampai mabuk, berbicara tanpa tatakrama, sampai yang membuat perkara kecil menjadi besar dalam pernikahan dan kematian sudah saya alami.

      Namun setelah itu saya tidak lantas menutup mata dan menerima keadaan itu sebagai suatu adat yang harus saya lekatkan di hati saya.

      Seorang pintar pernah berkata: Our brain can only function when it is open. Saya setuju benar. Jika pikiran kita tidak terbuka, kita tidak pernah tahu, bahwa sebagai orang batak kita telah melakukan kesalahan. Kita telah menjustifikasi kekasaran cara bicara kita sebagai bagian dari kebatakan kita. Apakah memang demikian adanya? Apakah memang orang batak tidak bisa berbicara lemah lembut? Saya tidak percaya.

      Jika pikiran kita tidak terbuka, maka kita akan mengklaim bahwa di acara adat sebagai ‘raja’ kita harus menerima benefit ini dan itu, tanpa menyadari bahwa sebagai manusia, di dalam kedukaan, seharusnya kita lebih ber-empati untuk direpotin dan bukan ngerepotin.

      Dan pikiran tidak terbuka itu-lah yang lebih menjadi beban saya yang menyandang suatu marga batak di belakang nama saya.

      Terimakasih sudah meninggalkan pesan di posting saya ini. Mudah-mudahan orang berikut yang membaca-nya lebih memahami esensi posting ini.

      1. Cekeys atau siapa pun namamu rojan..
        Kau emang ga tau adat dan bagus, kami orang batak ga butuh pengakuan perempuan kayak kau itu sebagai bagian dari kami..
        Wajahmu aja raut wajah batak kental, malu mengakuinya?
        Saya usia 27 tahun dan sampai detik ini saya ga pernah tau dan mengenal yang namanya berjudi, dan mungkin kalau kamu ketemu dengan saya ga bakal kamu menyangka kalau saya orang batak tau kenapa?
        Logat bicara saya sama sekali tidak seperti saudara2 orang batak pada umumnya…
        Perlu kamu ketahui, saya welcome and friendly orangnya makanya saya bisa bahasa jawa, sunda, minang, bahasa inggris dan tentunya bahasa BATAK..
        Mau coba tes?
        Silahkan!!!
        Untuk merantau saya sudah ke jakarta, batam, medan, bali, tanjung pinang, pekanbaru, padang..
        Tapi saya ga lupa dengan asal saya dan leluhur saya..
        Kalau kau dapat kehidupan yang kurang baik mungkin kau terlalu takabur dengan kata2 mu itu..

      2. Siapa juga yang butuh pengakuan dari manusia yang bisanya cuma meninggalkan makian di lapak orang lain seperti ini? Mau bisa bahasa apa kek, merantau ke mana kek, kok sombong amat? Kerendahan hatinya nol besar. Logat ga menentukan orangnya. Isi hati. Kalau di lapak orang aja kasar begini, masa di kehidupan normal halus? Ga mungkin.

  18. Horas di hita sasudena, Syaloom,

    Orang tua Saya lahir dan besar di tanah Batak, tapi saya diijinkan Tuhan lahir di Jakarta, Menurut saya hanya Tuhan Yang Maha Sempurna, suku manapun pasti ada hal – hal yang positip ataupun negatif tergantung dari sisi mana kita menilainya, ada beberapa adat istiadat Batak yang posisip dan patut di jaga dan dilestarikan, ada juga yang kembali menurut saya tidak positip dan perlu di tinggalkan, tapi smuanya itu adalah bikinan manusia..so … no body is perfect….kalo membuat kita damai sejahtera lakukan dengan suka cita jika membuat kita ,merasa tersiksa kenapa harus dilakukan, serahkan semuanya pada Tuhan…Beliau teramat sangat jauh lebih tahu apa yang terbaik buat anaknya, kebetulan istri saya bukan orang Batak dan dulunya bukan Kristen..tapi puji Tuhan, semua indah pada waktunya…keluarga kami sangat diberkati walau sering mengalami kesulitan di beberapa sisi..tapi Tuhan selalu buka jalan.

    Dalam hal adat kami sering mengalami ” peminggiran ‘. tapi buat saya adat tidak bisa membawa keselamatan ke surga jadi kalaupun saya sedikit terpinggirkan, itulah resiko jika menentang adat dan saya fine – fine aja tuh….jadi semua kembali kepada kitanya masing – masing..tergantung bagaimana kita menyikapinya…finally…serahkan semua pada Tuhan…Beliau akan buka jalan…semua akan indah pada waktunya …Syaloom and God Bless Us

  19. You think you know but you don’t.

    Kemarahan adalah salah satu perangai penting untuk membuat keseimbangan. Ito memang harus marah “hanya” saat dibutuhkan untuk menekan pesan penting pada isu tertentu. Tetapi kemarahan akan kehilangan kekuatannya kalau terlalu banyak digunakan.
    Setiap manusia dipengaruhi oleh kekuatan internal. Kecenderungan berbuat baik dan kecenderungan bertindak yang merugikan. Saat dihadapkan pada dilema moral, ito bisa mengenali sisi mana yang lebih positif dan mana yang merugikan.
    Nah yang uniknya “Shit happens” at all time yang sering sekali tidak bisa kita hindari. Dan saat ini ito kebingungan sehingga dikuasai oleh nafsu membalas dendam yang sudah merupakan sifat dasar manusia.
    Pertanyaan saya ke ito: apakah ini yang selalu diajarkan alm. Amangboru untuk selalu membalas dendam? saya yakin 200% tidak, karena terbukti dongan tubu selalu respek dengan keluarga.
    Ok, apa yang terjadi sebelumnya atau dimasa yang akan datang apakah sedemikian penting? atau apakah bisa ito kontrol? Jadi lebih baik kita memikirkan mengenai saat ini, seperti ketika saya sekarang memberikan komentar karena masih dalam kendali saya. 😀

    1. If it is, please think deeply through this my statement: Pernahkah saudara Oleg menjadi saya? Berada di rumah saya? Duduk diantara orang yang mengaku saudara saya? Jika belum, saya mengundang anda secara terbuka untuk melakukannya satu kali saja, untuk mengetahui apakah sesungguhnya yang sedang berada di dalam ‘kendali’ itu?

  20. Hidup batak….jayalah bangsa batak….persatuan dan persaudaraan bangso batak seperti air d laut….horas…!!!!!

  21. kalau aku sih, aku tidak mau memungkiri darah yang mengalir di tubuh saya, walau banyak hal yang tidak aku suka dari orang batak, namun demikian saya tetap bangga jadi orang batak, karena bagi saya baik dan jeleknya suku batak, saya adalah orang batak, dan setiap orang bertanya “saya orang batak”

    Cobalah untuk membuka diri lagi ya ito…banyak hal positiv yang bisa kita banggakan 🙂

  22. wah.. saya termasuk orang batak abal2… nyaris antipati ama acara2 keluarga (batak). singkatnya kurang lebih sama kaya ito lah..
    saya rada2 liberal kalo masalah adat (aneh ya), selalu berdebat kalo udah ngomong begituan (sama ortu & saudara2) dan untungnya saya selalu merasa ‘menang’… hehe..

    tapi saya kira sayapun gak bisa memilih jadi orang batak atau ngga… cepat atau lambat akan selalu ada orang batak menemui saya, orang yg bertanya mengenai ‘batak’ dan ingin merasa ‘kebatakan’ bersama saya..

    maka sayapun mulai belajar… kadang saya pikir jg saya musti memandang dr sudut pandang mereka, ga ada salahnya.. karena selama ini saya bisa dibilang ‘sombong’, hanya mengakui yg ada di pandangan saya.. dan melecehkan ‘kekolotan’ mereka..

    tak kenal maka tak sayang…. i shouldn’t judge em, before i REALLY know about em & my SELF!
    syukurlah keingintauan saya tentang batak mengirim saya kesini (lumayan ngegugling semaleman)

    semoga saya bisa belajar dari kasus ito…

    tetap kuat ito..
    thx…

  23. bagus tulisnya….mantap.

    sebetulnya, kami ( mungkin ito nggak ikutan ), harus kembalikepada semangat batak yang sesungguhnya.

    apa itu semangat batak?, sebaiknya ito cari tahulah, apa itu semangat batak sesungguhnya.

    sekarang ini, banyak dari kami orang batak yang sudah tak waras lagi. bangga dengan kebatakanya yang amburadul.

    adat batak tak seperti yang sekarang ito lihat, …aku juga muak dengan praktek adat batak yang sekarang ini.

    beberapa kali saya berdebat soal ini.

    yang jelas, saya orang batak yang mencintai nilai budaya batak asli,..bukan adat batak jakarta

    1. saya senyum sendiri membaca ‘kebatakan yang amburadul’ heheh… mudah-mudahan saya tidak amburadul, tidak sekarang ataupun nanti… thanks for your comment

  24. Kalau mendengar org batak, pikiran & hatiku langsung mengingat 2 tahun yg lalu, dimana kekerasan phikis tlh dilakukan t’hadap diriku dg status sbg istri. suami, ibu mertua, adik2 ipar, inanguda suami & kel besar’y langsung mengeroyok diriku bila kami sedang ada masalah dlm rmh tangga kami sbg suami istri. Suamiku org batak ttp dia tdk prnh dewasa dlm memimpin rmh tangga’y, sbg istri aku tak pernah diberi nafkah sesenpun, malah tuntutan keluarga’y t’hadap aku begitu tinggi (berhubung aku juga bekerja). Makian, hinaan & melecehkanku sbg menantu sllu kurasakan. Hingga hal ini sempat m’buatku shock dlm mengarungi pernikahan yg kuanggap amat sakral ini, tp batinku sllu penuh tekanan, rongrongan hingga kurasakan pernikahan org batak sangat penuh dg keegoisan & mau menang sendiri. Ini adalah pengalamanku menikah dg org batak yg menjadikan rmh sbg penindasan kekuasaan tanpa hati nurani.

    1. sedih banget membaca tulisanmu, widya. my prayer goes for you, hope God hold your hands and support your feet whenever you feel weak.

      1. Sama terjadi padaku. Dimargai siahaan,,tp gak ada artinya,,krn tdk ada yg peduli, malah melecehkan.

    2. kok lucu ya Widya.
      Biasanya laki-laki Batak yang dituntut keluarga besarnya untuk bekerja. Istripun bekerja. Sifatnya menambah. Karena itu banyak inang inang yang bekerja serabutan. Memang mayoritas suami Batak ikut membantu perekononian keluarga besarnya.
      nggak masalah kalau jujur dan istri pun dibuat nyaman. kayaknya keluarga suami mu yang nggak beres. Lapor!

  25. Saya lahir, besar, dan menikah semua serba batak, memang bnyk org batak yg kasar dan sok tau, kadang kesal dn malu jd org batak,kasian juga karna mereka mempunyai sifat dan lingkungan seperti itu. Dan sy pun sgt bangga sbg org batak. Apa yg dialami, saya turut prihatin. Di lingkungan sy kalo ada yg meninggal anak2nya ntah boru ato anak, pasti disuruh dkt-dkt dngan yg meninggal. Untk pesta karena sy boru, maka sy pun siap-siap jd parhobas tp tdk repot sangat karna sudah ada yg ngurusin itu, malah kdg sy jd seperti hula-hula, dilayani, tp ketika kel.suami sy yg berpesta maka sy pun akan duduk2 disamping ipar2 sy. Menurut sy apa yg dialami sering terjd karena apa yg kita pikirkn. Ketika mo pesta sdh berpikir duluan ah pasti nanti sprti ini, itu, bertemu si ini, si itu, sehingga sdah antipati duluan, tp kita gk bisa menghindar karna merekalah horong kita. Tp kita bertemu mereka pd saat tertentu bkn? Jd
    Nikmati sj, biarkn itu rhema hidup. Mari kita ajarin generasi kita to be proud jd org btk tp bukn yp memalukan, sok tau dan mengesalkn seperti itu. Puji Syukur karna cekeyhs jodohnya batak jg. Just for a joke: tmn sy, jawa, blg: sy mau protes Tuhan knapa sy dilahirkn jd org jawa, knapa gk tanya sy dvlu sblm dibuat, mau jd org apa, lahir dimana..ha,ha. Semoga makin dicerahkn hatinya untk bangga jd batak.GBus

  26. orang batak lagi…
    terminal : bah horas lae .naeng tudia do hamuna..?
    adat..: sattabi jo diloloan natorop..
    watak org batak memang keras,seperti watak ito..sorry,tapi nampak kok..bolehlah kita memilah mana yg adat mana yg mengatasnamakan adat, jaman sekarang kaum perempuan juga sudah ada yg jadi raja parhata..,tatakrama batak juga jelas ” dalihannatolu”ada saatnya menjadi hula – hula, boru atau dongan tubu, sebenarnya batak itu sangat indah ..

  27. tidak usahlah memperpanjang lebarkan masalah ini. dari komen2 di atas, kita semua harus sadar bahwa yang salah bukan adat dan budaya nya. yang salah bukan Bataknya. tapi manusianya.. bukan adat yang mempengaruhi manusia tapi manusia lah yang mempengaruhi adat krn adat adalah ciptaan manusia. manusia sebagai subjek. oleh karena itu individunya yang salah. nah berarti tidak semua individu org Batak yang kasar dan jahat. ingat, tidak semua..! toh daerah lain juga punya kekurangan dan keburukan. sekali lagi itu bukan karena budaya nya melainkan orangnya. kalau kita membenci suatu suku (dalam hal ini batak) dan kita berjanji utk tidak menikah dengan orang Batak, lalu apa sikap kita itu benar? bunda teresa pernah berkata “kalau kita men-judge/mengadili/mencap seseorang atau kelompok sebagai seseorang/kelompok yang buruk, maka yakinlah kita tidak akan pernah bisa mencintai mereka”. oleh karena itu marilah mulai terbuka dengan orang Batak.

    1. maaf saudara Ari, posting ini tidak memperpanjang lebarkan. Ini adalah blog pribadi dimana saya menuliskan opini pribadi saya mengenai pengalaman-pengalaman hidup saya. saya tidak tertutup dengan orang batak, walaupun jarang sekali saya menemukan yang cocok di hati saya karena sudah terlanjur sakit hati. terimakasih tanggapannya.

  28. Batak apa yang membuat begitu,
    saya orang batak dan orang tua saya tepatnya ayah saya atau AMong saya sudah meninggal, kami anak-anaknya dan ibu (Inong) kami selalu disuruh disebelah jenajah, bahkan malamnya sebelum pengebumian pun kami tidur bahkan disuruh disamping jenajah. karena orang batak yang lain bilang ini lah saat kalian bisa bersama bapak kalian ini.
    sepertinya batak yang mbak ceritakan batak yang lari dari kelajiman, atau saya tidak tau bahwa ada bata.
    horas ito … rajagukguk sian sidikalang

    1. betul ito rajagukguk, semakin lama saya berpikir sepertinya memang keluarga saya itulah yang berbeda dari kelaziman. sayangnya saya sudah mengalaminya selama 40 tahun, dan kedua orangtua saya menganggapnya bukan sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki. saya menghargai saat menghadiri pesta batak dari keluarga lain dimana segala sesuatu berlangsung dengan damai sehingga adat budaya menjadi dicintai dan bukan dijauhi. terimakasih tanggapannya.

  29. hahaha…seandainya waktu lahir d’tanya mw jadi suku apa? km mw jadi suku apa?

    seandainya mw berteman, mw berteman dgn suku apa?

    seandainya mw menikah, mw dgn suku apa?

    seandainya mw mati, mw dijemput Tuhan yg suku apa?

    saran aja, klo lingkungan Anda seperti itu, mudah, yh tinggalin, domisili dmn kek, atau d’luar negeri sekalian…tp jangan membuat statement yg seperti ini…so, bagi mereka yg dlm statemen Anda ini:

    “Anggota jemaat gw banyak juga orang batak, temen deket gw banyak juga orang batak, tetapi mereka termasuk kategori yang mengharamkan babi dan anjing, tidak merokok dan minum bir dan memilih nonton DVD daripada main kartu. Dan ternyata, dengan mereka pergaulan gw ga ada masalah, gw merasa damai dan gw tidak merasa salah tempat”

    klo membaca ini, khan gag jadi berkat, malah mereka jadi sedih…

    Apapun yg Anda alami, saya prihatin…tp kesalahan terbesar Anda adalah kesimpulan yg Anda buat.

    be wise girl, ok…

    1. sayang sekali renatalido, pendapat saya masih belum berubah soal yang satu itu. saya melihat urusan rokok dan bir membuat pesta-pesta batak tidak nyaman. saya bukan perokok. apakah ada orang batak, seoraaaang saja yang pernah berpikir dalam pesta itu: “ah, kasihan para perokok pasif” dan berhenti merokok? if there is one, I bet I’ll change my mind. merokok adalah hak setiap orang, tapi, tentunya perhatikan juga orang lain yang memilih untuk tidak merokok tapi harus terperangkap dalam asap selama berjam-jam acara pesta. kedua, saya tidak benci orang yang minum bir. taaapi, saya benci orang yang memaksa saya menghindangkan bir sementara saya menghidangkan soft drink. apakah tamu pesta boleh menyakiti hati si pembuat pesta dengan mencela hidangannya? saya boleh toh mengundang orang ke pesta saya dengan menghindangkan makanan yang saya suka? itulah sandungan yang selalu saya temui di beberapa pesta batak dimana saya terlibat. saya terganggu jika para saudara ayah saya arisan di rumah saya dari jam 12 siang sampe jam 10 malam ga pulang-pulang karena main kartu dengan taruhan uang, berkilah bahwa itu adalah permainan, dan merokok terus-terusan, tanpa mempertimbangkan di rumah ada penghuni-penghuni yang perlu istirahat, perlu belajar, dan jelas perlu udara bersih? sekali lagi maafkan saya renata lido, jika ada orang yang sedih membaca paragraf tersebut, silakan hubungi saya agar saya dapat menjelaskan lebih lanjut latar belakangnya dan dapat berdiskusi mengapa kesimpulan itu saya ambil dalam pengalaman hidup saya setelah setengah baya. anyway, terimakasih untuk tanggapannya.

      1. Adat adlh buatan manusia yg menjadi tradisi turun temurun…jd adat itu tdk sempurna…..kita lahir dlm keluarga suku apapun…itu spt kita lahir dlm keluarga bpk dan ibu kita…kita gk bs berkata : sy mau mnjadi ank keluarga Y…krna lbh baik…seburuk apapun keluarga kita…ttp itu keluarga kita…gk bkl bs diubh..bgtu jg dgn suku dan adat istiadat kita….krna adat itu gk sempurna…ya tgs kitalah memberi cth yg baik….klo hny memberitahukan semua keburukan suku kita….sm dgn memberitahukan keburukan keluarga kita….sy yakin kita gk mau menggembor-gemborkan keburukan keluarga kita….meskipun mmg buruk..krna mmg itu keluarga kita dan lbh baik jd berkat drpa hnya mencrtakan keburukan keluarga kita….sy pkir suatu kebodohan jka mengumbar aib keluarga kita ato suku kita tp jgn jg kita merasa suku kita ato klrga kita lbh baik dri org lain……kesimpulannya : menceritakan kelemahan dri keluarga kita trmsk di dlmnya adat istiadatnya sptnya kurang tepat…klo mau cri kekurangan tiap suku di indonesia ini pst ada….tp ketika kita sakit hati….kita akan selalu mengkritik atau menceritakan kelemahan org lain….tp saat kita sdh bs berdamai dgn org lain dan diri kita….kita bs melihat bhwa tdk ada sesuatupun yg sempurna hnya TUHAN….mka kita bs bersyukur bgmnapun keadaan kita….org yg bersyukur tdk pernh mempermslhkan kekurangan org lain…tp dia akan bersha mnjadi berkat…..tp klo sdh sakit hati…apapun slalu slh mskipun ada kebaikan dri org ato adat/ tradisi itu..dan sy bangga jd org batak krna smua sdh Tuhan tetapkan….Tuhan tau yg terbaik bg kita….walaupun kita pnuh kekurangan, Tuhan sj msh mau mnrma kita….klo kita kecewa dgn tradisi ato suku tertentu…itu wajar krna itu buatan manusia….tdk ada yg sempurna…so buat apa kita hrs kecewa….klo sy pribadi….sy akan bersha jd berkat sbg org batak…itulah cra yg lbh bijaksana dibanding kita hanya memperdebatkan mslh kekurangan tradisi tertentu….jgn2 jg kita mkn gk jd berkat shngga gk bs membawa dampak yg baik bg suku kita…

    2. Setuju sama yg ini.

      Batak tidak sekejam itu sampe tidak mengijinkan dekat orangtua yg meninggal. Karna saya disebelah jenajah papa dan opung.

      Klo memang ketua adat dari golongan yg bukan posisi elit di masyarakat. Maka mari yg merasa elit maju menjadi ketua adat.

      Agar apa yg salah dapat diperbaiki.

      Tapi perilaku yg kasar tidak bergantung pada tingginya sekolah atau jabatan atau sebarapa rajinnya kita beribadah.

      Semua itu bergantung pada pemahaman kita akan kasih.

      Love another as you love yourself.

      Bukan bataknya tapi orangnya. Jika batak batak yg kamu kenal demikian maka kasihanilah mereka dan ampuni…mereka belum memahami Kasih itu sendiri.

      Jadilah seseorang yg membuat batak itu lebih baik. Jika diperhadapkan dgn kondisi seperti itu it means mungkin kamu harus memperbaikinya if not mungkin batak yg lain.

  30. Horas,
    Terimakasih atas postingan yg sangat menarik, dan sangat mengharukan ini, postingan ini menyadarkan bahwa kita adalah manusia, dan manusia dr suku manapun, ras manapun pasti ada hal yg baik dan yg buruknya,
    Pada situasi yg ito hadapi, ada kesalahan dalam menerapkan adat, masa anak kandung tidak bisa melihat jenazah orang tuanya yg sudah meninggal? Itu bukan adat, itu kelakuan yg ga benar, yang salah adalah penatua adat dimarganya ito,
    Yg aku tau, ada ruhut parhundulan kalo paborhat natua tua,

    Anak(anaklaki laki kandung) disebelah kanan jenazah dengan seluruh keluarga hasuhuton satu butuha alias satu marga, boru ada di sebelah kiri jenazah, (termasuk anak perempuan) dan namboru,

    Cucu ada dekat kaki jenazah, tidak ada yg diusir, tak manusiawi itu, orang lain aja bisa melayat apalagi anak sendiri?

    Dalam konteks lain soal marhobas dan sebagainya, kita berpatokan pada dalihan natolu, emang boru itu kalo ada ulaon I hula hula, yA marhobas, kalo boru tubu, (yg pake sanggul) biasanya jadi koordinator, bukan yg sibuk sibuk amat, lagian apa fungsi dongan sahuta (kalo dijakarta Parsahutaon dan STM termasuk teman arisan ) jika dalam pesta tidak gotong royong, berarti diulaon ito ada semacam fungsi yg tak berjalan, apakah boru yg lain tidak ada atau apakah teman parsahutaon dan arisan tidak disertakan.? Kembalikan ke pokok semula,

    Mauliate,

    D

  31. Ito, tulisan anda sangat menarik, saya minta ijin di link ke group marga Simanjuntak ya….Thanks

    1. terimakasih untuk tanggapannya bahwa tulisan ini menarik. saya menuliskan berdasarkan pengalaman pribadi sebagai referensi. banyak juga komentar yang mencerca saya, mengata-ngatai saya dengan puluhan nama penghuni taman margasatwa karena merasa saya menjelek-jelekkan orang batak. sayangnya orang-orang ini tidak mencantumkan alamat email-nya yang jelas, padahal saya ingin sekali mengatakan kepada mereka: “dengan bersikap demikian bukankah saudara sebenarnya hanya mengkonfirmasi pendapat saya yang negatif?”. untungnya banyak juga tanggapan yang netral, yang saya approve karena saya yakini jika orang lain membacanya, seperti saya, akan memperoleh manfaat yang berarti juga. sekali lagi terimakasih.

  32. mengikuti garis keturunan ayah, seringkali membuat pria batak menjadi sombong..terus maju wanita-wanita batak….. saya bangga dengan tulisan ini….cayo……

  33. May GOD, give you the serenity to accept what you can’t change, the courage to change what you can, and the wisdom to know the difference.

  34. I guess, semua kembali ke keluarga masing2… bukan cuma org batak aja yg gitu, smua suku juga ada plus minusnya…

    kalo baca cerita di atas…itu sih kayanya (no offense) keluarga kamu aja ya, my parents bener2 dateng dari tapanuli and pindah jakarta and gw ga pernah sama sekali direndahkan kaya gitu… dan bokap gw kerja di pemerintahan dan gw tau jujurnya bokap seperti apa, dan ketika beliau memimpin di konsul HK, semua tau kalo korupsi itu is a big no no!

    So, i hope you find peace in your life, but im proud to be batak (tho I rarely spent time in Indo), and Im proud bokap ajarin gw to be proud jadi org batak and junjung adat. All my friends here kalo ketemu bokap gw selalu suka denger cerita2 adat tradisional and look at my mum’s ulos dan kebaya. Semua tulang nantulang namboru amangboru gw pun asik2 aja kok, always friendly and ga pernah ngomong ky gimana2, because they know, in our family, such negativity are not welcome!

    Again, in the end of the day, itu orang2ny, bukan sukunya. Cause I wouldn’t trade myself for any other race.

    So cheer up, enjoy life! Hatred won’t get you far!

  35. PS. makanan batak is not all about blood! banyak makanan enak, such as arsik and all that! setiap kali gw plg indo mum always made me amazing batak food and kalo kita visit tapanuli, the view is breathtaking!

    And trust me, I have lots of batak friends di indo maupun di Aus. and none of them do the things that your friends did. Just gotta find the right friends 😉

    1. true, indeed, just find the right friends! unfortunately I couldn’t choose my relatives. 🙂

  36. well……law kjadianny bgtu seh,ya kelewatan lh.. tp,jujur sj sjauh ini pengalaman sy sbg org btak gk separah2 itu deh.. malahan sy bangga loh jd org btak.malah slama nih gk da org yg nyangka law sy itu org batak ( srg dikira sunda atw mlah manado),trus trang sy dgn jujur mngatakn law “Saya org BATAK loh,asli lg.org tua ku dua2 ny batak asli n dr kampung bgt.” gk tau ya,mmg kt akui jg byk tkdg org batak yg keterlaluan,yg seolah2 tlalu membangga2kn anak laki2.tp ya,kt liat lingkungan n dr ajaran keluarga ny jg x ea,, law dikeluargaku seh gk gtu.contoh ny waktu mamaku ninggal, km smua brada disamping petinya. gtu jg para tamu.smua slg mnghargai perasaan km loh sbg org yg sdg brduka.gtu jg ktika sy sbg anak perempuan menikah.toh yg mngatur n brada disamping ayah sy malah kakak sy,bkn ny ito sy..wlopun km org batak,km memegang prinsip. Siapa yg bs jd pemimpin mk dy lh yg akan diberi mandat org tua untuk bs memimpin aggt kel yg laen.wlopn yg nota bene dy adlh parboru. yg pntg dy mampu dan sanggup membimbing/membawa keluarga ke arah yg lbh baek… well….sbnr ny batak itu indah loh.. : )

  37. sebuah topik yang cukup menarik, kalau dilihat memang, posisi perempuan dalam adat batak boleh dikatakan menjadi ” pembantu ” ( pada saat adat itu ya….) namun, sebaliknya juga berputar, jika posisi perempuan berada diphak laki-lakinya, atau kita katakan pihak suaminya yang melakukan adat, maka dia berkedudukan menjadi raja, berikut dongan tubunya, …nah . . . untuk hal yang mengatakan tidak mempunyai anak laki2 tidak gabe, itu kita serahkan dalam adt saja, tapi pada kenyataan borupun bisa menjadi kepala atau pemimpin juga menjadi pewaris, apalagi jika orang batak itu tinggal diperantauan. dan adat batak itu pun akan berubah dan akan luntur dari kulit aslinya dan mengikuti keadaan zaman. mengapa ? karena orang batak merupakan orang yang merantau dan mencari nasip dinegri orang, maka tanpa sadar adat batak itupun akan mengikuti zaman, dan tidak sama seperti apa yang diajarkan oleh nenek moyang, artinya pesta adat banyak yang dirombak, nah untuk ito . . . coba anda telusuri sisilain dari suku batak, cari yang lebih positif maka anda tersenyum sebagai batak, vari negatif maka anda, menangis menjadi batak, positif negatif selalu ada disetiap suku, hal, perubahan, kondisi ataupun yang lainnya, salam… horas…. ” proud to be batak “…

  38. Horas ito,,,
    Kalau ito memang malu jadi orang batak, itu hak ito tapi setidaknya jgn sugesti orang lain untuk menjauh dari orang batak,,,
    semua yang ito paparkan itu hanya dari sudut pandang ito,,,
    sedih rasanya mengetahui ito berkesimpulan demikian tentang suku ito sendiri hanya karena melihat segelintir orang batak yang menurut ito bekelakuan buruk.
    Aku yakin, mendiang ayah kita yang dahulu ito tangisi itu pun akan malu jika mengetahui putrinya akan seperti ini.

    1. maaf ito demakron, saya tidak men-sugesti orang. biarlah orang menilai berdasarkan pengalaman hidup masing-masing. ayah saya semasa hidup sudah tahu bahwa putri-putri-nya menjauhkan diri dari adat batak, namun ia pun tidak berbuat banyak untuk mengubah pendapat kami, mungkin karena berpandangan liberal, atau juga karena mengetahui memang dalam perkara keadatan keluarga kami jauh dari kesempurnaan batak yang diidamkan. saya selalu menunggu untuk bertemu dengan orang batak yang sopan, berbelas kasihan, tidak gahar, dan masuk akal. jika saya bisa menemukan persentase yang lebih besar dari yang bersifat sebaliknya, saya pasti akan menuliskannya di blog ini.

  39. Saya juga orang Batak kakak. Sebagai orang Batak, saya juga tidak suka menyebut saya sebagai orang Batak.

    Ayah saya sering menyakiti hati saya, (kalau dia marah) dia bilang menyesal menikahi Mama saya yg dari suku Jawa. Bagaimana mungkin menyesal tapi bisa punya 4 orang anak? Saya malu kalau ke pesta Batak atau perkumpulan orang Batak. Saya malu karena saya tidak memakai emas, saya juga kasian lihat Mama yg tidak punya emas melimpah. Saya minder karena mereka tidak mengajak ngobrol saya.

    Saya sakit. Ayah bahkan memaksa saya untuk mendapatkan jodoh orang Batak. Selain dari suku itu jangan harap dapat restu dari dia. Dia katakan kalau Batak adalah suku terbaik, padahal ciptaan Tuhan adalah yg terbaik.

    Saya setuju dengan tulisanmu di atas. BAHKAN KALAU SAYA BISA MEMILIH SAYA YANG PALING AKAN KERAS BERTERIAK SAYA TIDAK MAU TERLAHIR SEBAGAI ORANG BATAK

    1. Setuju lah….
      Apalagi soal jodoh kolot banget…. masa harus cari yang 1 suku… gilanya klo nikah ama perempuan batak…. harus ngikut marga bataknya….

      sesama marga juga ada kasta…..

      tapi tak semua… perbandingannya 9:1 lah…. wkwkwkwkwkk…

    2. Jangan berbicara seperti itu, kamu sudah menyalahkan Tuhan dengan berbicara seperti itu. Kamu juga anak durhaka jikalau kamu menjelekkan Ayahmu, tetap berprinsip bahwa Tuhan menempatkan ku disini, berarti inilah yang terbaik. Allah tak pernah salah.

  40. wkwkwkwkwkwkwk..!!!

    hahahahahahaha….
    inilah mereka yang teraniaya oleh sukunya sendiri..

    orang batak,jawa,bugis,sunda,china…
    dijamin pasti ad kejelakan masing2

    ”jangan tanya apa sdahh diberikan BATAK kpadamu Tpi tanya apa yg sudah kau berikan pada sukumu

    itu masih bgian terkecil dari suku Batak
    silahkan datang ke kampung2 sana masih banyak orang batak yg krakternya perlu diperbaiki

    Termasuk saya…!!!!

    jika melihat khidupan orang batak yg suka mabok,main judi,berantem,malak,,,masih banyak lahhh hampir smua hal2 yg negativ ad disuku Ku ini terkadang ingin minder..tpi aku enjjooyyy aja
    mau terbalikpun dunia ini aku adlah suku batak,aku tetap menrima sgala kekurangan & klebihan suku Ku ini

    hidup ini bebas terserah anda mau berbuat apa…tpi anda dikaruniai Tuhan subuah Otak untuk berpikir…

    dan saya yakin setelah membaca ini anda akan tambah benci akan suku Ku ini.

    ku ingatkan Anda dianugrahi sbuah pikiran…

  41. horas ito.. batak dia do hamu??? dangadong songoni halak batak bah.. dijakarta do hamu?? molo dijakarta do tinggsl muns.. unsg di dok hsmu songoni bah.. so accit annon rohani akka natua2 na di bona pasogit an. kalo kubaca dari pengalaman ito itu,, bukan dibataknya masalahnya.. tapi dioranganya.. lagian ito kalo mau menilai jangan dari pandanganmu aja tapi pelajari dulu sekitarmu(batak laiinnya).. dikampung sana gak akan ada yang bentak2 ito pas acara adeknya ito, gak akan ada yang gak ngasih masuk ito kedepan alm. amng boru itu pas alm. ninggal.. memang laki2 itu di utamakan dibatak iya… tapi gak segitunya juga.. ingot ituo.. elek do marboru kalo batak itu.. artinya.. baik sama borunya.. memanjakan borunya… itulah batak ito… kecuali molo memang akka na gila na ro tu acara ni halak itoi.. sattabi naburju..
    jangan terlalu berpikir dengan emosi dan perasaan ya ito.. thankss….

  42. Batak secara lahiriah menjadi suku, adat, budaya, dst. Indonesia menjadi negara karena ada unsur aset budayanya termasuk batak. Jalani aja kodratnya to’, enjoy this life segala sesuatu ada unsur positif & negatifnya.
    Toh semuanya masih bersifat duniawi, peace ….

    1. Saya sedang mau cerai dengan suami Batak dari Siantar. Saya sendiri adalah orang Jawa yang sudah diadatkan memperoleh boru SIanipar. Karena keluarganya banyak ikut campur dan suami bagaikan boneka yang dicuci otak oleh keluarganya, saya rasa demi anak saya juga, saya memutuskan untuk cerai. Terakhir, saat sedang hamil muda saya disuruh minta maaf ke ibu mertua gara2 saya agak keras bicara. Masalahnya, ibu mertua bilang mau ambil anak dalam kandungan saya ini nanti. Saya marah. Dan suami minta say a minta maaf DENGAN MINUM AIR CUCIAN KAKI ORANG TUANYA ITU atau cerai. Tentu saja saya menolak dan memilih cerai padahal saya Kristen dan di agam saya seharusnya tidak boleh cerai. Saat ini, saya sudah pulang ke keluarga saya dan hidup bahagia dengan anak saya, seorang bayi cantik berusia 4 bulan. Akhir tahun ini, saya akan menuntut cerai dengan bantuan om saya yang kebetulan adalah seorang pengacara.

      1. Saya juga pernah mengalami Hal terse but walau ga separah be gitu. Suami saya org Batak. Sbnrnya kami fine2 Aja gak bermslh, yang Jadi masalah dalam kelg kami ya kelg ya, mama tiri Dan adek2 Tirinya juga saudara2 Dan org sekampungnya. Kalau Berbicara Dan berfikir gak dipikirkan dahulu apakah menyakiti hati org lain atau tidak. Saya waktu menikah, pertama scr grj, kebetulan di Kota saya Dan yg buat acara kelg saya. Kelg suami saya itu seenaknya Kalau Bicara bertindak gak menghargai org tua Dan kelg saya. Tauny mencela Saja. Saya msh than emosi.
        Kedua waktu mangadati di kpg, saya baru tersadar mama tiri, adek2 Tirinya terutama yg perempuan taunya menghina, memaki saya, malh melempar brg ma saya. Malh di dpn saya Dan suami taunya meminta, Kalau tdk diberi mengata2i kami. Dan yg parahny mama tiri Dan org2 di kpg ya waktu pernikahan kami malh membahas boru Batak yg lain, kok Ga jd nikah, ke mana dia. Saya merasa ga dihargai, krn saya Bkn org btk Jadi disemena2kan Oleh mrk. Krn udah ga tahan, saya berontak ma ibu mertua, terser shah mau dikatai kurang ajar atau apapun, krn semakin didiamkan semakin menjadi2. Drpd Jadi batu Sandungan dalam pernikahan kami, kami putuskan tdk Ada hubungan lg dgn mrk, hanya dgn Sebagian kelg ya Saja. Jujur ajalah, mgkn Seumur hiduppun saya tdk bias melupakan perbuatan mrk. Skrg kami udah dikarunai putri 1 taun, rasa ya kami pikir buat apa anak kami Kenal dgn mrk Kalau hanya utk disakiti. Saya tdk I gin putri saya mengalami kejadian spt saya. Saya sampai depresi krn ulh kelg suami saya. Bgtlah pengalaman yg bias saya bagikan

  43. Sebagai lanjutan, keluarga abang suami saya ini juga mengalami hal yang sama. Istrinya orang Batak juga boru Sianipar, bukan bo’ongan kayak saya. Sama aja dia diperlakukan. Awal mula tinggal di rumah keluarga Marga Smr itu dan diperlakukan bagai budak. Saat ini sedang hamil anak ke-2 dan dia pulang juga ke rumah mamanya di Medan karena bertengkar juga dengan ibu mertua. FYI, anak pertamanya yang kebetulan cucu panggoaran dibawa kabur ke Bandung (mereka berdomisil di Siantar), dilarang bertemu dengan ibunya. Dan mereka semua merasa benar karena merasa sedang menyelamatkan satu2nya penerus marga mereka karena selain abangnya dan suami saya, tiga anak mereka yang lain adalah perempuan. Berbicara tentang adik2 suami saya ini, tak kalah kejam, ada yang memaki saya gila, setan di facebook dan menyumpahi anak dalam kandungan saya supaya jadi gila. Menyedihkan. Tidak heran sekarang adik2 saya dilarang keras oleh mama saya untuk menikah dnegan orang Batak. Walo saya sadar ngga semua Batak begitu, contohnya om saya yang pengacara dan adik ipar eyang saya yang juga Batak, mereka tidak sekejam keluarga suami saya. Jadi saya, sedah memutuskan untuk menjadi single mother dan meminta perlindungan hukum untuk anak saya karena sudah dianiaya oleh suami dan keluarganya sejak dalam kandungan. Begitulah pengalaman hidup saya pribadi dengan orang Batak. Tidak ada provokasi di sini, just saying, if you don’t like it, just skip it since we’re talking about fact here, right? 🙂

    1. Dear Sweetarline,

      First of all, I hope and do hope in prayer that you will be all blessed and comforted by Jesus Christ, our God. Saya cukup sedih membaca kisahmu dan merasa prihatin. Saya mencermati bahwa keluarga batak dengan nilai-nilai seperti digambarkan dalam emailmu masih cukup banyak. Tidak perduli setinggi apa pendidikan yang sudah ditempuh, masih juga belum bisa mengaburkan nilai-nilai tradisional yang seringkali tidak masuk akal seperti minum air cucian kaki.

      Second, saya ingin siapapun yang membaca posting di blog ini mulai sekarang dan seterusnya, sebelum mengomentari dengan kata-kata yang kasar dan bahkan menyebutkan nama-nama spesies hewan, lebih baik membaca posting komen-komen secara lengkap. Postingan Sweetarline seharusnya membuka mata dan sebagai orang batak sebaiknya kita berbesar hati untuk mengakui memang seperti inilah potret buram hidup kita.

      Happy New Year!

  44. keluarga ito yg ga benar itu…
    bukan adatnya….
    ga ada dalam adat batak boru nya di larang duduk disamping ayahnya yg meninggal…perlu di cuci tuh otak nya itu yg nyuruh begituan…
    ga ada yg sempurna ito..coba nikmati aja,pasti da hal positif yg dapat diterima..jgn jeleknya aja yg dilihat…
    banyak hal positif yg dapat kita ambil dari adat batak..

  45. Kebanyakan orang batak susah ber adaptasi dengan orang di luar batak di sebabkan karena orang batak ingin menang sendiri dan tidak cepat memahami adat orang lain sehingga susah di terima oleh suku lain, kedua kesannya bergaul dengan orang batak , kita siap siap untuk bergaul dg kondisi kekerasan, susah menghormati suku lain dan hanya membanggakan suku batak saja, dan di lihat dari perspektif orang luar terhadap suku batak orang kurang suka untuk mendekatinya. Apabila di perusahaan dengan pimpinan orang batak, dengan otomatis bawahannya kebanyakan orang batak juga ,nampak sekali protektif kesukuannya tinggi sekali ,yang menrut pandangan saya seolah olah orang batak tidak akan pernah menyelami suku lain

    1. Opung doli saya baru meninggal hari selasa kmren jam 18.00 Wib tgl 06 Mei 2014 dan di kebumikan hri jumat tgl 09 mei 2014..tp bou saya (adk bpk yg cew) gk di gituin kok mbak pada saat acara opung saya itu..jd saya baca panjang lebar smua crita mbak dan saya simpulkan itu hanya orang nya saja..kepribadian dari org tuw yg iri krn mgkn berada di kota besar jd merasa tau n ngerti adat..emg benar klo bir n judi tuw ada..tp kmren wktu opung doli saya meninggal..judi tuw prmainan sma org2 kampung di skitar rmh opung sbgai jaga mlm aja biar gk ngantuk dan cma smalam aja gk smpe brhari-hari..trs klo msalah bir..itu cuma pada saat manortor..gk ada kita suguhkan utk smua tamu..krn di acara opung kmren kami mnyuguh kan teh dan kopi..klo Tuak ya kdang org itu beli sndri ada jg kami yg beli tp sbgai pngertian kami aja krn org itu mau kmpul2 di rmh n jaga malam lah istilah nya nggu hari esok pada saat opung di kebumikan..tp klo yg mengatur ksna kmri..mlarang gk boleh ini gk boleh itu..pda saat opung mninggal itu gk ada mbak..cuma gini aja mbak..mbak buka aja google ketik aja “pesta adat batak” atau “jenis-jenis adat batak” ntik dstu kan kluar smua..jd dari situ mbak bsa belajar pelan2..krn saya jg gk ngrti2 x cma emg saya jg lg blajar n pengen tau krn saya cucu laki2 yg pling besar..bpk saya jg ank paling Tua..gt aja mbak..yg pasti nya saya bangga jd org batak..klo msalah judi,rokok,mnum,ikut campur urusan org..itu bkn adat nya tp lebih ke kepribadian org nya..hanya kebetulan dia suku batak..trimakasi

  46. W punya pacar oRang batak !! W sendiri keturunan sunda, w isLam dia protestan. Pacar w baik bahkan sangat amat sopan, dan menghargai kepercayaan yg w pegang. Dimata orTu dia baik..
    Tp oRtu dan oRg2 di sekitaR dan diLuar Lingkungan w seLalu ngingetiN untuk cr bkN dr oRg sebRang terutama batak..
    Bahkan ada tetangga w seoRang janda yg dL mntan suami’y orang batak, seteLah menikah dia cm dianggep sebagi babu kt’y.. Seperti ga dianggep !! BgTu jg kLu w ktmu dan bercengkrama dgN org2 dijLn, pd saat tahu sy pnya pcr oRg batak mereka mengingatkan haL yg sm persis !!
    Bahkan teman dkt sy Rimma putus cinta dengan oRg batak krn tidak dpt restu Org tua dr pihak laki-laki, yg konon kalau anak’y nikah dgn org diluar batak, dan bd kepercayaan anak laki2’y diusiR, dan tdK diakui oLeh kLuarga batak dimnpuN, dan tidak dpt harta warisan.. Sampai segitu’y kahh???
    Banyak ketakutan kLu w berjodoh dgN pacar sy yg oRg batak.. Ju2R walaupun w diterima sbgai istri anak’y, tp w takut ga dihargai atau dipandang sbgai istri bohoNgan walau sah dimt hukum..!! Krn hati manusia qt ga tahu??iy kann? Banyak yg w takutin kLu w dah pnya kturunan atau anak, nanti anak w apa bs dianggep dan diterima?? Adat batak kalu menurut w tidak subjektiF !!terLalu angkuh..!!
    W butuh saran…?? Umur w dah 24 thn, untuk umuran sgitu bwt cwe pas untuk menentukan siapa yg pantes bwt jd pndampiNg seumur hdP w?? Walau w dah terlanjuR sayang…;(

    1. Hi Bonna, salam kenal. Benar pendapatmu bahwa diusia 24 sudah baik untuk seorang wanita menentukan siapa yang menjadi pendamping seumur hidup. Mengenai calon pasangan yang berbeda agama, saya rasa merupakan faktor yang terpenting. Walaupun sekarang saling mencintai dan saling menghormati, akan banyak kerikil dan batu yang dapat menjadi sandungan saat sudah berdampingan sebagai suami isteri. Dalam pengalaman saya, hanya keluarga batak yang sudah sangat liberal yang dapat mentoleransi perbedaan dengan baik, dan itu sangat jarang. Saya tahu keluarga batak yang semua anak-anaknya sekolah dan tinggal di luar negeri, yang seharusnya sudah lebih moderat dalam cara berpikir, ternyata mereka tetap menjalankan pemilihan pasangan dengan suku dan agama yang sama, bahkan gereja-nya pun tidak boleh berbeda. Karena itu saya menyarankan Bonna mencari calon pendamping yang lain. Berdoalah dan percaya bahwa Tuhan akan memilihkan yang terbaik yang akan dapat saling membahagiakan. Salam.

  47. Salam kenal to..
    mungkin apa yang ito alami lebih ke personal aja kali.. karna tidak semua kondisinya begitu… Belajarlah untuk melihat dari sisi yang lain, karna suku lain juga sama,..
    Belajarlah mensyukuri dimana Tuhan menempatkan kita, dengan begitu kita boleh lebih fleksibel dan belajar dan mengerti dan menerima atas setiap kekurangan mgk bukan cuma batak baik suku lain…
    Sebelum saya lanjut saya mau nanya: Ito malu sebagai orang batak??
    Ito lahir di Jakarta??
    tinggalnya di daerah mana??
    Sebelumnya saya minta maaf tidak ada maksud apa-apa untuk menanyakan hal tsb cuman mau tau aja,

  48. Hey.. kau yg sudah berani memojokkan suku Batak,,, kami orang Batak,malah tidak sudi menerima kenyataan bahwa kau adalah garis keturunan Batak.

    Sepertinya kau lebih baik ikut terapi mental dulu.Karna saya lihat,dirimulah yang memang lagi bermasalah sehingga bisa mengatakan apa yang ingin kau katakan dengan seenaknya saja.

    Adat dan agama adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan di Batak.
    Kalau bukan tidak menghargai adat dan memahaminya,mana mungkin missionaris Nommensen bisa mengKristenkan Batak.

    Sekali lagi,,,enyahlah kau dari Batak…!

    1. Ini kan blog nya dia, dia cut hat kok bukan ngarang. Harusnya diomongin baik2 dong biar stigmanya dia berubah terhadap suku Batak, sukunya dia sendiri

  49. Aku punya mantan asli banget Bataknyaaa, dia egois, pelit, tp disisi lain dia ganteng, mancung. So, saat dia berkhianat sama aku, dia mulai cari-cari salahku yang kemarin-kemarin jadi istilahnya ya ditumpuk-tumpuk trus diledakin “duaaaar” gitu aja, jadinya dia pinter omong, seharusnya dia yang salah terus dia puter jadinya aku yang salah, jadinya mau gak mau ya harus aku yang ngalah dan minta maaf. Tapi aku akuin dia pinter, humoris dan orang yang menyenangkan, dan dia nurut sama orang tuanya, christiannya sih juga baik banget.

  50. Salam Damai buat kita semua.saya maklum pro dan kontra tentang Batak sama seperti saya sejak kecil sudah melihat orang batak adatnya rumit sehingga saya sudah berpikir kalau menikah bukan sama orang Batak ternyata betul saya menikah bukan sama orang batak.Tetapi waktu menikah saya tetap acara adat Batak.setelah saya menikah saya tertarik dengan adat batak tanpa ada yang memaksa dan mengajari saya supaya mau ngikutin adat Batak.sampai sampai saya masih poso /muda sudah dianggkat di kumpulan marga sebagai ketua dua dan saya merasa tak mungkin menerimanya.Tetapi setelah saya jalani dan saya ikuti adat batak mulai acara nikah,meninggal,tardidi/baptisan dan lain sebagainya ternyata adat Batak itu IS THE BEST.yang penting diadat batak kita melakukan DALIHAN NA TOLU.Somba marhula hula, manat mardongan tubu , elek marboru.alana inon cocok muse tu hakristenon DEBATA SITOLU SADA. Kalau di adat Batak satu tak dilakukan dari DALIHAN NA TOLU. hasilnya tak bagus sama juga di Agama Kristen SITOLU SADA.SAI hutangiakkon ma hamu na menyalahon adat Batak dengan suku batak untuk lebih bijak untuk mempelajari adat Batak.

  51. horasss
    proud to be bataksss

    kalo ito punya masalah dengan keluarga ito jangan bawakan ke suku. kejadian yang ito alami itu g pernah saya rasakan, padahal saya orang batak asli. kalu ito melihat adat batak itu tidak pada jalurnya, disitu lah ito berperan sebagai orang terdidik, bukan malah memojokkan, kalau ito merendahkan suku batak berarti ito merendahkan diri sendiri, karena ito lahir dari orang batak. dan memang dari gaya bahasa ito memang ito malu jadi orang batak. dan bukan orang bataknya bermasalah.
    di negara belanda suku batak sangat di hargai koq, bahkan ada satu museum di belanda khusus untuk budaya batak. setiap suku punya nilai positif -negatif.
    pesan sayaa!!!!!
    kalaupun tidak mau jadi orang batak jangan mensuggesti orang lain tuk benci batak

    hidup batak

    1. am not suggesting anyone to hate batak. read carefully please. saya hanya menuliskan pengalaman saya. beranilah untuk menerima pendapat orang lain yang berbeda. if not, still you reflect the negative label of batak.

      1. Betul sekali. Beberapa komentar yg ‘bangga akan batak’, semakin menunjukkan sisi negatif dari sebagian (besar) orang batak.
        36 tahun jadi orang batak, saya masih bingung kenapa banyak orang batak merasa adat & suku batak lebih baik dari suku – suku lain.

  52. Horas……….
    sedih juga membaca tulisan seorang boru Batak mengenai orang Batak, koq bisa sampai begitu? Itoku aku rasa yang pas apabila seseorang sadar atau menyadari posisinya disuatu momen/lingkungan sehingga ybs bisa menikmatinya. Mengenai dari salon disuruh-suruh ambil minum atau lainnya, memang mungkin saat itu yang mengadakan acara adalah dari Marga Ito, namanya acara/pesta jelaslah Ito ingin dilihat orang cantik dsb. Coba kalau saat itu yang beracara pihak marga suami Ito, kujamin ngga ada yang berani nyuruh2 bahkan Ito disitu bisa nyuruh2 pihak perempuan yang marganya sama dengan marga suami Ito. begitulah adat Batak To. Mengenai minum, main kartu dsb. itu bukan tipikal suatu suku, tapi ada disemua suku. Tapi karena Ito orang Batak dan Ito tidak menyadarinya bahwa di hati Ito yang paling dalam mencintai dan memiliki Batak maka hati/perasaan Ito tidak dapat menerima kekurangan atau kesalahan sedikitpun dari orang Batak, horas……….

  53. SAYA BANGGA JADI ORANG BATAK!
    saya dah jadi orang batak dari baru lahir sampai skarang umur saya 18 th
    di keluarga saya ga ada yg kaya gitu..
    smua baik ga ada yg dateng pulang minta ongkos justru bila ada yg datang saya senang karna mreka meninggalkan angpau atau uang jajan untuk saya dan ga ada jga hal yg jelek.jelek sperti kata anda .
    saya sedih karna membaca komen.komen apatis dan Topik di atas..
    justru banyak orang yg ingin kawin dengan orang batak karna orang batak pekerja keras dan banyak yg berhasil banya orang batak S1 S2 dan kuliah di luar negri..
    termasuk kluarga saya smua berpendidikan
    jangan anda sama ratakan orang batak anda blang supir copet lah karna stiap pribadi takdir dan nasib orang berbeda inilah saya sedih skali mendengarnya,dan satu yg saya ingat dari papah saya buat orang batak ILMU LAH YG PALING PENTING
    PENDIDIKAN MU LAH YG PALING PENTING..
    dan terbukti orang batak bnyak yg Berpendidikan tinggi..
    nama saya
    SERGIUS A.T HUTAURUK DAN SAYA BANGGA JADI ORANG BATAK.
    IBU SAYA TOHANG DAN GA ADA YG MENYEPELEKAN PEREMPUAN DI KELUARGA SAYA..
    dan anda harus tau ORANG BATAK ITU MACAN DI PERANTAUAN sehingga banyak orang yg iri takut gentar mendengar namanya..
    bukan merasa paling hebat atau apa tapi itu lah ke adaanya..
    orang bilang orang batak kalo jadi bos pasti sekampung di masukin jd bawahan..
    ANDA SALAH!
    ga semua sperti itu ..
    saya turut sedih atas masalah anda tp menurut saya anda tidak pantas menulis thread atau topik sperti ini karna dapat mencoreng nama orang BATAK..
    saya tau anda sakit hati saya tau anda marah tapi tidak pantas sperti ini brarti anda bukan orang batak yg teguh dan menurut saya anda tidak berpendidikan tinggi..
    ma.af jika tersinggung karna orang batak asli tidak akan menjelekan nama marga apalagi SUKUNYA sendiri..

    1. Sergius, usia anda 18? Baiklah, jika demikian yang ingin saya katakan padamu adalah, dunia ini sangat luas dek, lihatlah ke kiri dan kananmu. Langit yang ada di atasmu itu salah satu ukuran luasnya dunia ini. Bicara soal pendidikan, di usia 18 anda sudah S-2? Jenius kah? Selamat! Baca thread dan komen anda sendiri ini kira-kira sepuluh tahun lagi and tell me what you think after that. For now on what you do only confirming the negative thought people labeled on batak people.

  54. sip saya setuju
    walawpun byk yg bilang ga semua org btk ky gt itu cuma awlnya aja coba klo udh ketemu di pesta, pesta apapun itu semua org batak kebanyakan merasa hebat, merasa lbh tua lah, pokoknya paling paling paling paling merasa…….
    saya jg prnh diprlakukun spt itu, bahkan saya hampir2 kaya PEMBANTU.
    huhuuuuuffffzzz,,,

  55. Terlebih dulu saya minta maaf jika Bhs. Indo saya agak kacau. Saya membesar di luar negri, sampai sekarang.

    Ayah saya orang Batak asli, lahir di Sumatera (ga inget exactly where). Tapi Ibu saya orang asing. Kebanyakan saudara-saudara dekat saya orang campuran.

    Sedari kecil saya tidak suka ke pesta2 orang Batak, karena saya tidak suka lagu2 yang terlalu kuat dan asap rokok.

    Setiap kali saya terpaksa ikut acara2 Batak, saya melihat yang saya jauh lebih suka orang Batak campuran. Bukannya apa, tapi cara pemikiran memang rata2 berbeda dari yang tok tok Batak (saya tidak bermaksud meng-insult siapa2).

    Memang saya campuran, dan saya tahu pasti cara pemikiran saya sangat berbeda dari pihak keluarga abang dan adik2 ayah saya.

    Sering saya di kasih tahu sama ompung saya yang saya harus kawin sama orang Batak, atau tidak saya akan dianggap bukan keluarga lagi dan tidak akan dapat warisan. Saya tidak begitu peduli dengan harta warisan. Toh, dengan kerja keras bisa dapat harta. Tapi keluarga kandung? Itu saya tidak mau hilang.

    Untung lah ayah saya tidak peduli siapa yang saya akan kawini, asal orangnya ga aneh2. Punya kerjaan halal, rajin, baik, dsb.

    Satu hal yang saya sangat tidak suka dengan tradisi Batak: lebih mementingkan anak lelaki.

    Sebagai anak perempuan pertama, saya merasa indignant. Dan saya merasa itu tidak masuk akal.

    Ini adalah beberapa sisi Batak yang saya tidak suka dan tidak setuju. Tapi tidak bermaksud segala2nya tentang Batak itu negative.

    Dan sedari kecil, saya memang tidak ingin pacarin dan kawinin orang Batak. Bukan karena alasan apa. Hanya karena saya bangga saya orang campuran. Jadi, ingin mempunyai keluarga campuran juga.

    Singkatnya, Batak ada baik dan buruknya. Dan saya turut bersimpati yang kakak terpaksa menjalani sisi buruk Batak.

    Saya harap, di waktu mendatang, orang2 Batak akan menjadi lebih baik lagi.

  56. Tidak mudah untuk menjadi orang batak…..Dalihan natolu konsep sederhananya namun sulit dan sudah banyak mengabaikannya….menjadi orang batak ketika kita melakukan konsep dalihan natolu pasti kita akan mengalami hidup yang lebih baik…..mari….jika kita ingin menjadi orang batak banyak hal yang perlu dipahami sekalipun harus beli marga atau menikah dengan orang batak….namun menikah dengan orang batak bukanlah itu satu2nya penyelesaian akhir bahwa kita sudah sah menjadi orang batak lebih tepatnya lagi kita bisa berkomunikai dengan raja adat/raja bius agar kita bisa masuk menjadi bagian dari orang batak bukan dengan caranimbrung saja……semoga kita setiap orang menyadari bahwa menjadi orang batak itu adalah sangat susah namun tetap harus diperjuangkan kebudayaan itu.trimakasih……

  57. Shalom!!!
    Horas….( Yg berarti: “Keras/Mengeraslah”. Mksdnya: Pir ma tondim, bahasa Italianya: teguhlah jiwamu!, hehehehe)

    Tulisan yg BAGUS, JUDUL-nya bagus, cuma yg di dalam tanda “(..)” itu yg tidak bagus.

    Saya SETUJU kalau kita mengaku ” Saya Orang Indonesia ” akan lebih bagus lagi jika menyertakan ” … Dari suku Batak yg bermarga :(salah satu marga Batak)).

    Mengenai tingkah laku Orang Batak, yah.. Emang begitulah sifat2 Orang Batak kalau dari sananya, apalagi yg sepantaran Namboru yg menulis tulisan ini.
    Btw, saya tinggal di Balikpapan, KALTIM (cuma pelengkap tulisan saya ini, hehehe… Biar lebih Afdol kata teman saya dari Arab). Sejak di kampung dulu saya suka dengan adat dan Budaya kita ( yg selain Orang Batak gak ikutan yah… Karena komen2 diatas ada juga yg bkn orang Batak) yg begitu “Waoww!!!” Dalam memperlakukan Manusia sejak lahir ( dimelek-meleki sejak lahir alias dijagain orang sekampung saat baru lahir selama Seminggu (sambil main kartu dan minum2 krn Zaman mereka belom ada HP, Laptop, Soundsystem buat Karokean, playstasion), dikasih Ulos dari tulang, dihesek-heseki) singkatnya pasti setiap Momen2 seseorang itu pasti selalu dibuat “Nahombar tusi” hingga orangnya Meninggal yg dalam usia Tua dan anak2nya semua telah menikah dan di Adati dibuat ritual yg sangat berbeda dengan seluruh makhluk diplanet ini acara penguburan bukan sebagai acara Dukacita, tp acara Sukacita (ini harus disiarkan nich sama NatGeo Channel) mungkin cuma kita didunia ini yg begitu. Kemudia pada saat berkeluarga, jika suami-istri bertengakar jika si Istri tidak pergi ke pihaknya, dia pergi ke pihak suami (sekali lagi cm di orang Batak ada aturan ini) maka semarga suaminya yg akan memberi Nasihat pada suaminya dan pada mereka agar mereka berdamai, jika si Istri pergi kepihak saudara darinya maka akan berbeda tata cara menjemput istrinya (wuih…. Suku lain mana ada, begitu istri pergi dari rumah lngsng mangkal di Mall cari laki lagi, heheheh).
    Saya juga tidak menutup mata atas tingkah laku orang Batak yg Congkak, itu karena penyalah artian Doktrin ANAK ni RAJA, BORU ni RAJA( entah siapa yg buat itu jd atmosfer di kampung dan di negri Perantaun yah!?)
    Kembali ke dimana saya tinggal, di KALTIM (karena sebagian besar daerah ini sudah pernah saya duduki) orang2 Batak bagus2 lho.. Ada yg rela menyiapkan 1 gedong Kos-kosan gratis buat pemuda2 Batak yg baru merantau kesini (diberkatilah orang itu), tolong-menolong hingga dapat bekerja(Nepotisme demi kebaikan, kaya Orang Israel) makanya 1 yg kerja tahun depan bisa bikin arisan orang Batak sekantor tapi Kwalitas dan etos kerjanya bagus-bagus lho, mknya banyak perusahaan minyak disini pekerja staf dan Skill-nya rata2 orang Batak kalah Orang Bule atau Expat lain.
    Dan disini cara berpikir orang Batak lebih Maju dari tempat lain (sedemikian banyak tempat di Indonesia ini yg saya singgahi)
    Kayaknya kalau Namboru mau mendapat pencerahan tentang orang Batak kesini aja (Promosi banget gue yah!?) Karena disini orang Bataknya Keren-keren lho biarpun BTL(Batak Tembak Langsung).
    Akhir kata, banyak Hal2 jelek seperti kalau Arisan marga sering minum2 dan asap rokok dan Judi itu karena terbawa dari Zaman dulu karena tidak ada kegiatan lain seperti main Hp, Laptop, Online dan Karokean.
    Saya lihat semua telah berangsur berubah disini, Arisan marga suda diisi dengan acara karokean, saat merokok sudah ada yg ingetin: “eh akka ama2i diluar molo marisap, so Marmatean akka anakon muna i alani isap2 mi!!! (Udah ada ina2 na remeng tapi berpikiran maju yg berani bilang gitu, tp tetap dihargain oleh kaum Pria). Sudah Modernlah cara berpikir orang Batak disini.
    Tak bermaksud memuji-muji, tapi diberkatilah kami orang Batak seKalimantan.
    Horas jala Gabe ma dihita!!!

  58. Sebelumnya aku menyarankan si Namboru yg punya Tulisan Tempat yg Bagus untuk mendapat Pencerahan, dia BACA tapi tak di BALAS….
    Berarti tulisan ini HANYA sekedar MENCELA kelompok tertentu!!!
    Baiklah kalau Begitu saya MENANTANG si Nmboru yg sangat berpendidikan ini untuk Tinggal di BALIKPAPAN untuk mendapat PENCERAHAN!!!
    Kalau TIDAK MAU, berarti anda hanya MENGHINA dan MENDISKRIMINASI orang BATAK dan TUHAN, karena anda telah Menyarankan Orang untuk tidak MENIKAH ( Tuhan berfirman: Beranakcuculah, dan penuhilah Bumi)
    Ternyata anda anda belum diberkati,
    Saya Prihatin dengan anda, karena walau anda Dekat dengan Tuhan tp tak sadar Tuhan ada dihidup anda!!!
    Ternyata bukan anda yg TIDAK memahami BATAK tapi anda yg TIdak memahami diri anda!!!
    Saya sarankan, anda lebih baik menghapus tulisan anda ini, karena anda TIDAK BERTANGGUNG JAWAB!!!!
    Sekian, dan Terimakasih!!

    1. kenapa kita ga baca aja tulisan ini dan merenungkan agar kita tidak melakukan hal yang seperti namboru ini alami, ini forum bebas kan??semua bebas berpendapat..toh juga namboru ini kan ada alasannya juga kenapa dia nulis ini bukan artikel boongan kok, pertanggung jawaban dia apa??kita jangan jadi menyalahkan namboru ini yang mencoba untuk terbuka dengan bahasanya sendiri…tidak usah langsung menghakimi bahwa namboru ini tidak sadar Tuhan ada di hidupnya siapa kita??apakah kita pernah mengenal namboru ini sebelumnya??belum kenal aja dah langsung bilang tidak sadar ada Tuhan di hidupnya, kalau belum kenal tidak usah menghakimi ya tanya dululah kan lebih baik…gitu aja ok

      nb: – keterbukaan adalah langkah awal untuk pemulihan

  59. Kakak sayang, aku baca tulisan2 kakak, tnp maksud menjelekan org btk, tp ada bnrnya jg tulisan kakak. Paling enga saya bs ngerasain gmn sedihnya wkt kehilangan ayah tercinta. Papi saya jg sdh meninggal kak. Wkt itu kami anak2 semua duduk dkt petinya. Tapi yg paling membekas ketika keluarga besar (yg kbyakan sy jg ga kenal) mereka memberikan ceramah pnjng lebar dlm bhs batak, selalu yg disebut2 dan didewakan kakak laki2 kami. Oya anak laki di kel kami cm satu. Sama yaa dgn kakak.

    Papi saya kbetulan skt ginjal slama 7 th, dan meninggal krn skt tsb. Hal yg paling menyebalkan ketika berlangsungnya upacara pemakaman selalu kakak laki2 kami yg disebut2 sbg org yg paling berjasa selama 7th merawat papi. Sepertinya kami yg perempuan dihakimi tdk pnh mengurus papi kami. Padahal itu papi kami semua, dan kami semua selama 7 th ikut merawatnya.

    Selesai pemakaman ada hal yg jg menyakiti kami para anak2 perempuan. Semua keluarga besar mengatakan bahwa peninggalan papi harus untuk abang kami. Jadi dgn kata lain mama saya dan anak2 perempuan ga dpt apa2, itu harta anak laki2 saja. Lucu ya kak. Org2 goblok itu gak bs mikir apa, lah papi saya pnya istri sah yaa mama saya, masa hartanya ga blh utk mama saya yg janda dr suaminya sndiri.

    Dari kejadian itu abang kami jd semakin arogan. Sok jd pngganti papi. Pdhl papi itu ga bkal bs tergantikan oleh sosok siapapun dihati kami. Abang kami pemalas, ga mau kerja sampe skr, hnya mengandalkan uang peninggalan papi yg kbetulan cukup banyak. Dia gak mau kerja karena ga mau disuruh2 org, maunya jadi bos. Kebiasaan di rmh dr dulu laki2 batak dilayani.

    Anehnya dia dpt istri boru jawa yg kbetulan diangkat anak dan diberi marga oleh tulang kami, si boru jawa ini jg sama gayanya kyk abang saya yg mata duitan. Boru jawa ini berasal dari keluarga miskin. Jadi belagu. Boru jawa ini berani loh maki2 mama saya kalau ga dikasih uang. Pernah suatu hari waktu kami di notaris, boru jawa ini berteriak2 ke saya, mau menunjukan klo dia anak tulang mesti dihormati. Padahal saya gak ada satu katapun menggangu dia.

    Diotak dua manusia itu menganggap klo mereka berdua adalah Raja dan Ratu penerus marga dari papi dan berhak atas semua harta warisan papi. Saya mah ga pnh ambil pusing org2 spt itu. Biar sodara kandung sndiri klo sakit jiwa ngapain jg yaaa kita pikirin.

    Boru jawa ini entah knp senewen bngt sma saya, smpe nyumpahin saya biar ga kawin. Saya sih pcaya aja krn sbg saya anak Tuhan ga mempan lah disumpahin spt itu. Toh buktinya dia malah gak bs kasih anak laki2, semua anaknya perempuan. Ngerti sendirilah klo org batak ga pnya anak laki itu artinya apa.

    Sampai hr ini abang kami, istri jawa dan anak2 perempuannya hidup dari uang peninggalan papi, yg tiap bulan mama kasih ke mereka. Klo ga dikasih ngamuk lho si boru jawa, kak.

    Dari semua kejadian itu saya jg agak tidak peduli dgn kebatakan. Tapi saya jg ga anti sm org batak. Banyak kok kak org batak yg baik. Waktu saya sekolah di luar negeri, saya beberapa kali bertemu orang batak yg tinggal di luar. Saya bertemu beberapa laki2 batak yg pinter, ulet dan pekerja keras, ga ngandelin harta spt abang kami.

    Saya mengambil kesimpulan mungkin bukan bataknya yaa yg salah, tp bgmana org batak membentuk pribadinya sendiri seperti apa. Tergantung masing2 org gitu, kak.

    Dari semua kejadian itu pastinya ada akar kepahitan di hati kita. Bawa dalam doa kak, agar Tuhan menyembuhkan sakit hati kita.

    Akhir thn ini aku mau nikah loh kak. Jadi ga mempan kan sumpahnya boru jawa itu. Asal kita terus patahkan kuasa gelap dan serahkan kepahitan hati, pasti Tuhan mengubah duka menjadi sukacita.

    Kalau berkenan mau undang kakak ke kawinanku. Sederhana aja kok. Dan tidak pakai adat batak, krn calonku bukan org batak dan aku jg ga mau dia dibatak2in.

    Aku senang baca semua tulisan kakak. Gak perlu menghakimi blog ini. Karena tulisan kakak merefleksikan sesuatu yg memang ada benarnya dalam khidupan sebagian org2 Batak.

    Semoga bs bertemu kakak. Peluk dan salam sayang utk kakak.

  60. Heran deh sama orang orang yang berkomentar bernada mencela cela penulis..ini kan blognya kali?chill out man..ketauan orbat rata rata darah tinggi. Gimana enggak?makannya aja makanannya aja high fat semua..ck ck ck..lagian orbat senengnya ngomong mulu..apa apa mandokhata, cape dengernya..yang patus dilestarikan tuh budayanya seperti tariannya, daerahnya, pakaiannya,lagu lagunya..kalau yang mesti dibasmi menurut saya mata duitannya…gimana gak banyak koruptor, wong dari adatnya aja semua semua ujung ujungnya duit capede..

    1. Setuju. Ada yang menuntut dihapus lagi, siapa dia gitu loh nyuruh2 hapus artikel di blog orang? 😦 Kakak.. maju terus! Kejujuran itu nomor satu. Dan itu yang kulihat di blog kakak. Artinya kakak orang yang berpikiran terbuka. Brain only funtion when it’s open…

  61. Salam,
    Perkenalkan sebelumnya,saya dilahirkan di suku Batak.kedua orang tua saya Batak.
    menurut saya beberapa kekurangan orang Batak berdasarkan yang dilihat penulis memang sering saya temukan.tetapi saya juga sering melihat kelebihan” dari suku Batak.
    dan ini tidak terbatas kepada suku Batak saja ,tetapi juga suku yang lain yang ada di indonesia.
    dengan kata lain apapun sukunya yah penulis akan menemui hal yang sama saja,kecuali memang penulis sengaja memilih seorang pribadi yang baik dan dia dijadikan sampling untuk penilaian dari suku tertentu,tentu hasilnya akan berbeda.

    dan Klo memang penulis memiliki keyakinan untuk tidak kawin dengan suku Batak,yah tidak apa”.karena itu hak penulis dan penulis yang akan menjalani.
    🙂
    Semoga penulis bisa mendapatkan jodoh yang sesuai dengan harapan penulis.

    Salam

    Nb: Buat yang mau comment lagi.tolong dong munculkan sifat emphati.jangan sok ngerasa paling benar.

    Sesungguhnya kebenaran itu bersifat relatif dan hanya berlaku karena adanya kesepakatan.

  62. Actually, their comments show how selfish they are :). Keep spirit, and believe that God love ones who trust in Him, not trust in culture.

  63. malam mbak’e

    maaf aku bukan orang batak tapi cuma pengen bagi cerita soal ‘antipati’nya aja. karena aslinya aku bukan pembenci, tapi kadang memang banyak hal yang gak bisa kita hindari yang membuat kita jadi pembenci.

    aku asli jowo, semua keluargaku dari mbah buyut sampe saudara jauh juga kayaknya jawa semua.
    kebetulan pas sd keluargaku pindah ke sumatra. dan kebetulan lagi ditempat tinggal sekarang orangnya nyampur-nyampur. jadi soal adat jawa juga aku dah gak ngerti, malah cenderung sak karepe dewe, soalnya menurutku adat itu bullshit, terlalu aneh, kurasa gila kita kalo terlalu mengikuti adat. walaupun sebenarnya banyak hal positifnya dari adat itu, tapi terlalu kaku, apa-apa yang kita tanya jawabnya ‘ah pamali’.. gak logis. tapi aku gak pernah malu jadi orang jawa, walaupun aku tau baik buruknya tingkah orang jawa, tapi aku nikmati aja.

    wew malah curhat yah, terus apa hubungannya dengan batak?

    gini mbak’e, soal antipati..
    dulu aku juga pernah antipati sama orang minang, pokoknya benci banget lah, awalnya sih pas sma, kan dari sd sampe smp gak pernah kenal orang minang, pas kenal kok ya ketemunya yang nyebelin semua, dari yang sok nyuruh-nyuruh, suka malak, bego tapi sotoy, ngrasa tuan dikampung sendiri dll lah, pokoknya najis deh aku temanan sama mereka. sampai pada suatu hari…. aku ketemu orang minang yang baek, jauh dari semua yang aku temui sebelumnya, malah sampe sekarang jadi kayak saudara. tapi sayang ditempat kerja ada satu orang yang sifatnya kayak yang aku temuin waktu sma, wah swmoga tuhan menyadarkan dia..

    nah kalo soal batak, aku dari sd malah banyak teman batak, dan kebetulan semuanya normal-normal aja, ada juga yang dah kayak saudara, sering makan dirumah dia, tapi kalo makan suka beli nasi bungkus, soalnya dia tau aku gak boleh makan bak hehe
    kalo soal pd sama pinter mbual, hmnnn memang gak ada duanya lah sibatak gila temanku ini…
    soal pekerja keras sama prinsip pendidikan anak juga aku mengakui..
    tapi kalo ganteng, cantik sama pinter sih relatif, soalnya aku termasuk kalo ngomongin ganteng sama pinter wkwkq

    nah sampai suatu hari lagi, aku pindah rumah (kebetulan cuma sama adikku) ke perumahan baru yang kebetulan juga banyak orang bataknya, sialnya tetangga sebelah tuh termasuk batak yang dicritain mbak, sok the best, sok tau, sok bosokkkk lah.
    hobbynya minum tuak sambil main keyboard dengan lagu yang sama diulang-ulang sampe bosen.. mending kalo pelan, ini volumenya sampe over… dipajang didepan rumah pula tuh, halloooo ini serasa tinggal di partu (parte tuak) aja. apalagi kalo sebangsanya dah ngumpul, ampooon kakak,,, radius 500m juga masih berisik. pernah aku bilang baik-baik sama dia buat ngecilin volumenya soalnya aku lagi sakit gigi dan adikku juga lagi belajar, cuma 5 menit pelannya, abis tu gila lagi.
    kalo sudah gitu berarti nyari lawan, you want it, you get it lah, masa aku yang sudah biasa menggila diajarin gila.. alhasil aku pasang speaker 12″ yang suaranya segaring toa, kuat mana pita suaranya sama playlist metalku yang 12,4 album (bajakan) itu? terakhir kapok juga dia, agak berangsur pindah ke tetangganya yang agak jauhan dari rumahku yang gak merasa terganggu dwngan teriakan tengah malam 😀
    jadi gitu aja, hoho belom..
    kmaren belom lama ini bertingkah lagi, aku kan jarang dirumah, paling dirumah malam aja, nah pas pulang malam (hampir tiap malam) aku digonggongin anjingnya, padahal aku gak ngapa-ngapain. terus pas kebetulan anjingnya ngegonggong pas dia lagi didepan rumah, datangin aku, dia tanya knapa kok tiap anjingnya liat aku ngegonggong. sarap ne orang, aku bilang aja apa urusannya sama aku, tanya anjingnya aja lah, sambil ngloyor menjauh, males nangepin orang idiot kurang kerjaan. aku mikir sebanyak itu orang batak yang kukenal, perasaan dia inilah yang paling aneh….

    jadi kalo menurutku sih, suku apa aja yang namanya manusia ada plus minusnya, sedihnya mbak’e hampir setengah abad merasa terjajah yah?
    untungnya aku gak ambil pusing soal tetanggaku yang batak banget itu, lantak kau lah situ.. biar juga kadang dalam hati timbul niat dalam pengen nyodomi (pake parang) tetangga batak antik itu kalo lagi kumat idiotnya.. wkwkw

    smangat yah sis, satu hal, terlalu sayang kita habiskan umur kita buat hal yang gak penting, mending kita yang beranjak cari tempat yang bisa nerima kita daripada kita yang gila karrna maksain diri biar bisa diterima 😀

  64. Horas!!
    Saya sdikit miris membaca tulisan ini,turut prihatin atas apa yg ito alami,tp saya bs bersaksi disaat umur saya msh hampir 4 tahun ibu saya meninggal,dn apa yg ito alami ketika ayah ito meninggal sama skali tidk saya alami,bhkn ketika mnjelang acara penguburan krn saya blm paham saya msih keluyuran,tp saya dicari oleh bnyk orng utk bs brkumpul brsama disamping jenazah ibunda saya,pun ketika lima tahun kemudian ayah saya jg meninggal,sama skali itu tidk aku rasakan,smua orng brsimpati,membri kami sekeluarga makan yg disebut indahan sipaet2,begitu jg sepeninggal keuda ortu kami,abang/ito begitu pduli dngn kami,bhkn ketika hari natal mnjelang,baju,sepatu kami bs lbh bnyk dr tman2 yg msh pnya kdua ortun y,saya pn bs lulus sampai STM,atas perjuangan abang saya,begitu jg ketika saya merantau.yg prtama saya cari adalah,dongan tubu/semarga,jika itu tdk ada,y org batak,dn saya prnah dua kali mnjadi kariawan orng cina,dia bhkan mengutamakan orng batak yg krja disitu,jg ketika saya mnjadi ABK,smua orng batak yg diterima,dn yg pny kapal tentu saja orng cina,tiba saya dijakarta berprofesi sbagai TUKANG TAMBAL BAN,ketika saya mengalami kesulitan,orng bataklah yg membantu saya,cntoh mencarikan kontrakan,meminjamkan uang ,ketika saya tidk cukup uang membayar kontrakan,dn msh bnyk pengalamn yg harus saya ceritakn,walau tk bs dipungkiri minum tuak,bir,main kartu.sering kali mlekat pd org batak,dn saya prnah mlakukan y,tp tidk mengurangi rasa hormat ku pd orng lain.ada pepatah PANTUN DO HANGOLUAN TOIS DO HAMATEAN,saya kira smua orng batak sbelum merantaui pasti dibekali pepatah ini,agar bs menghargai orng lain.mudh2n dng ini sdikit bs membukla cara pndang ito,umur saya saat ini hampir 28 tahun,dn saya sangat bangga diahirkan jadi suku BATAK,horas,mauliate!

  65. Horas, saya orang batak yang lahir dijakarta, tidak bisa berbahasa batak,justru lebih fasih berbahasa betawi ( tapi skrg saya sgt cinta dengan budaya & identitas saya yang ngga semua orang dunia punya)

    bir,tuak,rokok memang sudah menjadi kebiasaan orang batak ketika mereka berkumpul, jelas juga ambon,manado,maluku dan adat lain juga begitu ( bedakan adat dengan kebiasaan ) karena dimana orang sedang berkumpul disitulah hasrat hedonisme nya keluar krn kuatnya juga tali persaudaraan dalam marga serta aji mumpung sekali2 ketemu tidak apa2 lah agak hedon sedikit ( tapi bukan tujuan nya untuk mabuk beratkan ? tapi untuk sekedar santai dan menikmati pertemuan itu biar agak rileks, (lagipula alkohol sehat dikonsumsi jika diminum pada kadar yg wajar),
    jadi, dapat kah kita mengaitkan hal rokok yang ito benci untuk dijadikan alasan utk tidak bangga terhadap suku ito sendiri?

    setau saya budaya batak hanya tuak saja yang orisinil, untuk rokok ataupun bir itu cuma tambahan berkembangnya jenis2 minuman dan dipengaruhi oleh globalisasi dari barat,karena bir itu dari barat.
    sebagian besar orang INDONESIA adalah PEROKOK ( jangankan laki2, mamak2 dan anak2pun sudah merokok) dan kita juga harus menyadari bahwa cukai yang dibebankan pada rokok sangat tinggi sehingga pendapatan negara pun semakin besar ( jadi negara hanya tanggung2 untuk mengkampanykan anti tembakau) salahkan pemerintahan kita ! seperti Thomas Hobbes bilang, “Manusia tidak akan berbuat baik jika tidak dipaksa”
    jadi, dapat kah kita mengaitkan hal rokok, bir,tuak dan kartu yang ito benci untuk dijadikan alasan utk tidak bangga terhadap suku ito sendiri padahal itu hanya sentimentil personal ito saja?

    soal adat2 yang sekiranya tidak berkenan di ito seperti parhobas di atas,, oke,mnurut ku ito harus tau juga konsepsi berbangsa dan bernegara
    kita hidup di Indonesia yg beragam etnis dan kultur, justru adat inilah yang sbnrnya membuat negara kita berkarakter seperti bung Karno katakan dulu ” Berkarakter dalam kebudayaan ” dan justru keanekaragaan inilah yang membuat iri negara2 lain karena mereka tidak memiliki suatu sistem kebudayaan yang indah dan kompleks, makanya jgn salahkan malaysia kalo mau mengklaim tor-tor, kalo manusia nya sendiri saja tidak bangga terhadp budaya nya, bagaimana dia mau mengakui kalo budaya yang di klaim itu budaya nya? karena dalam sengketa internasional, Mahkamah internasional hanya melihat kepada siapa yang melestarikan budaya yang di klaim tsb, bukan berasal darimana dia berada, apalagi etnis melayu dan sumatera tidak beda jauh, secara antropologi pun pasti ada kesamaan nenek moyang yang mengasumsikan kesamaan budaya
    ya ngga mungkin kan.

    kalo ito merasa di lecehkan dalam parhobas adat batak itu ito juga harus tau ttg kedudukan wanita di adat batak, pernah dengar “Boru ni Raja ?”…Konsep-konsep sihabatahon yang di ciptakan pendahulu kita salah satunya “boru ni raja” Konsep ini mengingatkan orang Batak betapa terhormatnya seorang boru di dalam satu keluarga orang Batak. sejak jaman dahulu. sesungguhnya konsep-konsep tersebut, membuat kita sadar, bahwa seorang orang Batak tidak boleh menganggap rendah derajat seorang perempuan
    Seorang gadis Batak harus menjadi paroppuan bagi suaminya seorang laki-laki tidak pernah menjadi oppung atau berketurunan tanpa seorang perempuan. Karena merupakan pilihan, maka aharkat seorang perempuan sebagai paroppuan bagi marga lain telah sirna. Maka konsep sebagai boru ni raja menjadi tanda tanya. Sebab konsep “boru ni raja” baru sah kalau seorang perempuan menjadi permaisuri. Disanalah perempuan menunjukkan kepatutan anda sebagai boru ni raja, bukan di “rumah orang tua atau itonya”

    jadi, no offensive ya itoo, hahaha
    kalo menurut ku, kurang kuat alasan ito, untuk tidak bangga terhadap batak jika dikaitkan dengan sentimentil pribadi ito sendiri yang di bawa keranah publik(apalagi hal yg fundamental kyk budaya) sprti rokok,bir dan kartu,, saya rasa adat lain pun memakai itu haha
    justru batak sangat menghargai wanita sperti yang sudah dijelaskan diatas, bayangkan jika ito dilahirkan di suatu suku yang sangat mendeskreditkan perempuan? mungkin ito akan sama sekali tidak mengakui suku ito sndiri,bahkan membenci.
    Ito orang beragama, semisal kita kaitkan dengan salah satu dampak globalisasi dari barat yang sgt memburukan moral bangsa adalah “freesex,greed”(yang berbau liberalis dan kapitalisme) itukan sangat bertentangan dengan budaya ketimuran yang kita anut, seandaikan kita tidak memiliki pondasi atau filter yang kuat seperti agama dan budaya, maka hancurlah moral bangsa(bukan nya saya sok nasionalis atau agamis ya),, saya yakin kalo kita bisa mencintai budaya kita sendri maka akan bangkit rasa Nasionalisme yang begitu mendalam, sehingga kita akan cinta terhadap bangsa kita sendiri akan cinta terhadap negara sendiri

    1. Benar bukan bahwa bir dan rokok itu bukan adat? Ito juga setuju. Aneh sekali jika kedua hal itu menjadi “adat”, sesuatu yang tidak boleh lepas dari keadatan dan bahkan lebih diagungkan daripada prinsip-prinsip keadatan. Sangat disayangkan. Jangan salahkan hedonisme, saya lebih merasa bahwa orang batak yang saya temui menganggap orang yang tidak merokok dan tidak minum bir sebagai “kurang batak” dan melecehkan bahwa orang demikian tidak memahami adat batak.

      Mungkin kita memang bertemu dengan orang-orang batak yang berbeda. Saya menghargai beberapa pesan di blog ini yang berkesimpulan bahwa kemungkinan besar lingkungan yang saya temui-lah yang salah. Saya bisa menyetujuinya. Tapi jangan salahkan pendapat saya. Ini dunia bebas dimana semua orang boleh menyuarakan pendapat berdasarkan pengalaman pribadinya masing-masing.

      Jika Ito merasa sebagai orang yang lebih baik, bukalah mata dan lain kali bertemu orang seperti saya anjurkan untuk bertemu orang-orang batak yang “benar”.

  66. salam, saya orang betawi sunda, membaca curhatan tadi mengingatkan saya ttg bbrp waktu lalu, kebetulan sy bekerja di bidang photography, dan pada satu waktu ada kerjaan meliput wedding dengan adat batak, singkat kata semuanya yg di curhatan persis ga ada yg beda, tentang asap rokok, bir, babi, dan kasar/keras

    memang kebanyakan batak yah seperti itu tetapi banyak juga yg bertolak belakang, sy bs berkata demikian karena saudara dari kakek saya juga ada yg menikah dengan suku batak dia dulunya supir angkutan dan memang terlihat kasar tetapi itu bukan lah suatu kekasaran tapi tegas, dia seorg pribadi yg baik, tetapi juga yg membedakan dengan suku batak yg lain dia tdk minum alkohol, rokok ataupun makan babi/anjing

    jadi yg saya tangkap dari diskusi ini setiap org mempunyai sifat yang berbeda”, pada masalah ini bukan suku nya yg salah tetapi kepribadian/manner/ atau apapun lah namanya dari org trsebut lah yg mesti di benahi

      1. Saya merasa terhina dan diinjak2 di forum/blog ini.kalo ini terjadi pd saat UUITE berlaku mungkin ribuan pengacara Batak akan menuntut(kalau identitasnya asli). Dari masalahnya saya bisa tarik kesimpulan: ini terjadi karena ketidakmengerian adat Batak (Toba).Memang Batak itu adalah suku yg paternialis,marga diturunkan kepada laki2.konsekuensinya,warisan jatuh ke laki2,walau ada warisan kecil bisa dibagi juga utk perempuan.Dalihan natolu,adalah tatanan yg mengatur kekerabatan sesuai marga. Bila pihak marga istriku yg hajatan,maka saya termasuk yg “marhobas” yaitu yg wajib sibuk membantu hajatan,termasuk yg lain yg segolongan dgn saya.keberhasilan hajatan hula2(pamangmertuay ditentukan oleh hasil kerja para boru yg marhobas.disuruh2? Ituketidakmengertian. Anda.semua org Batak akan punya hak yg sama.kalau anda sdh menikah dan punya suami Batak, maka anda akan merasakan juga bantuan dari parhobas yg bermarga dari suami anda.mengenai pandangan Batak thdp perempuan,jelas! Setiap perempuan Batak adalah “boruni Raja”.saking berharganya sampai dibuat pesta besar dgn biaya dan mahar yg besar pula.itu utk sekali seumur hidup.Batak tdk mengenal “istri simpanan”,bini ke 2 ,3 dst.sebab kalau itu terjadi akan membuat “perang marga”.mengenai minum dan rokok,anda sangat tendensius, saya itu dari kecil TIDAK PERNAH merokok dan minum.apakah tanggapan anda?saya pernah bekerja sama org Korea, presiden langsung bilang sama saya: “saya suka mempekerjakan org Batak”! Sy tanya alasannya,dia bilang: Etos kerjanya tinggi,have ability under pressur(tdk cengeng).rtdk ragu2,dan berani .setahu saya,pabrik2 org korea rata2 memiliki org Batak pd midle management ke atas.Batak adalah suku yg punya peradapan tinggi, ciri2nya adalah: punya tatanan kekerabatan jelas,punya silsilah(hingga 25 generasi),punya aksara,punya seni.saya melihat bahwa keluhan anda tdk layak diposting ke publik karena lebih tepat disebut “masalah pribadi”.kalau mengenai halaus kasar ,,kita harus bedakan omongan atau perilaku? Anda mau yg mana?halus spt bencong bicaranya,tp kasar perilakunya?perilaku org batak sangatlah halus, misalnya: kepada besan,tdk boleh menyebut nama,tdk boleh duduk berdampingan,mertua -menantu tdk boleh manggil nama,tp marga atau sebutan sopan.tdk spt suku lain,yg bisa memanggil menantunya langsung nama,bahkan memeluk dan mencium menantu,hal yg ditabukan di org Batak.Memang anda (mungkin) orang Batak,tetapi tdk memiliki sisi yg lain dari diri seorang Batak.masih ada romantisme,cinta dan seni,tdk semata2 anda hanya memikirkan suara keras yg membuat pribadi anda kecewa itu.sering2lah mendengar lkagu2 Batak yg romantis,yg menilai wanita sangat utama.50% lagu utk gadis,40% utk ibu hanya 10% utk bapak dan anak..mudah2an anda berani membaca literatur tentang Batak sebelum posting ke publik,sebab dgn begini saya anggap keluhan anda sama saja dengan keluhan inang2 dari dapur.jangan salah, org2 yg membela anda,mereka memang sejak lahir sudah didoktrin membenci orang Batak,tepatnya :sirik. Betapa tidak? sebagai org pendatang, koq bisa survive?tapi itu kan karena mau kerja dan berkeringat dgn kerja halal! Adakah org Batak sebagai WTS? Pengemis?Pembantu? Kalau ada berapa persent?itu karena “boru ni Raja” tadi…! Lebih baik miskin asal bisa nyekolahin anak2nya,itu prinsip irg Batak.Pantang punya mobil perlente sebelum punya rumah!semoga anda bukan menjadi bagian “suku lain” sehingga cinta sejati anda terpenuhi hingga ajal menjemput,jkalau tidak, siap2 jadi bulan2an laki2 yg penggombal tak bermoral.demikian, Horas tondi madingin,Pir tondi matogu”.

      2. we are in a different side of the river. realize that! always setuju untuk tidak setuju. don’t force your opinion.

  67. Pertama-tama saya hanya bisa turut berduka dengan apa yang kakak alami walaupun sebenarnya sedalam apapun saya coba berempati saya tidak akan pernah benar-benar bisa memahami kesedihan kakak karena saya tidak pernah mengalami hal yang persis sama dengan yang kakak alami.
    Saya sepenuhnya setuju dengan tulisan ini karena merupakan hasil buah pikiran dari kakak dengan segala hal yang telah kakak alami dalam hidup. Namun jika tulisan ini ditulis oleh saya dengan hal-hal baik yang saya alami dalam keluarga saya selama ini tentu saja akan sangat salah dan tidak bersyukur.
    Lebih jauh lagi saya ingin berterima kasih karena tulisan kakak ini memberikan saya kesempatan untuk berintrospeksi dan berusaha agar tidak memiliki sifat-sifat buruk seperti yang kakak jabarkan diatas, atau setidaknya bisa berubah apabila saat ini saya masih memiliki sifat seperti itu.
    Saya sendiri sejauh ini bangga kak menjadi orang batak, karena seberapa sering pun saya dibuat geram dengan perilaku-perilaku sebagian orang batak,masih ada putri maupun putra batak yang membuat saya merinding dan terharu dengan apa yang mereka lakukan. Seperti kak butet yang mau meninggalkan kenyamanan kota untuk mengajar suku anak rimba di pedalaman hutan sumatera, atau beberapa senior batak saya di kampus yang punya hati untuk menyisihkan sebagian tenaga, waktu dan uangnya untuk menggapai anak jalanan.
    In my humble opinion,yang saya dapat simpulkan konteks dari tulisan kakak bukanlah tentang menikahi pria dari keluarga batak atau non-batak,tetapi lebih tentang menikahi pria yang berasal dari keluarga yang bisa mengasihi kakak atau tidak. Karena yang saya tangkap masalah utamanya bukan asal sukunya melainkan perilakunya. Toh,jika kakak menikahi pria non-batak tetapi dengan perilaku yang sama dengan yang kakak jabarkan diatas, itu tidak akan menyelesaikan masalah kakak. Jadi akan lebih tepat jika judul tulisan kakak ini “jangan menikah dengan orang yang salah”. Sekali lagi it’s just my humble opinion loh kak.
    Saya hanya bisa berharap kakak bisa secepatnya menemukan jodoh yang bisa mengasihi kakak. Entah ia pria batak atau bukan. Yang saya yakini saat TUHAN memberikan kesedihan yang sangat dalam bagi seseorang itu karena ia sudah menyiapkan sesuatu yang luar biasa indah kedepannya, dan saya harap itu merupakan kehidupan pernikahan kakak.
    Terakhir kak, sedikit curhat, alasan sebenarnya kenapa saya merasa agak kurang nyaman dengan judul tulisan kakak, karena saya sendiri adalah seorang putra batak yang selama hidup belum pernah punya pacar kak, jadi saya takut jika semakin banyak wanita diluar sana yang baca judul tulisan kakak, nanti saya makin susah laku loh kak.hahahahaha.
    Sekali lagi terima kasih ya kak. Lord loves you.

    1. Dear Sago, saya yakin orang yang di luar sana semakin luas pandangannya dan akhirnya memilih dirimu bukan karena batak-nya tetapi karena cinta!

  68. gw setju ma apa yg ito paparkan, terkadang para pemangku adat cma mempertahankan ego masing2 jika sdang melakukan ritual adat, baik acara nikah mwpun acara kemalangan, yg paling skit itu tadi, kta yg kehilangan malah g bs berbwt apa2 ma org yg kita cintai, yg ada malah org2 yg ga pnya SDM sbuk bcra adat g jelas kmna arah n tjuannya. bknnya mncari solusi yg ada malah adu argumen mmprtahankn apa itu yg d sebut ADAT, pdahal klw kta fkir adat tersbut hrsnya bkn mmpersulit, yg ada mmpermudah sswtu demi jalnnya sebuah prosesi acara. jdi intinya,, kpd para pemangku adat batak hrus merobah sikaf, jdikan adat itu lbh fleksibel, mngikuti zaman, krna adat itu hususnya BATAK tdk ada aturan baku, adat itu bs d robah sesuai kbutuhan dan situasi sbuah acara, yg intinya bs di trima dngn baik. dan aku rasa nnek moyang kta jg tdk dkn marah akn hal itu, adat yg mreka ciptakan kta robah, malah mngkn bangga krna kita merobah nya ke arah yg lbh benar, bkn ke arah yg buruk. horassssssss

  69. Salam kenal Cekeysh. Diskursus adat dan pertentangannya, memang selalu menarik untuk dikaji. Terutama jika menyangkut kebiasaan-kebiasaan masyarakat penjunjung adat tersebut. Mengingat sudah banyak orang yang menganggap Anda “lancang” atas tulisan ini, malah sampai memaki-maki dan mengata-ngatai Anda, saya ingin katakan : tak usah gentar ! Tak sedikit orang di dunia ini, yang mengkritik adat sosial mereka dan kemudian dikata-katai, bahkan hingga mendapat sanksi sosial. Kalau semua yang Anda ungkapkan di atas adalah fakta, dan tujuan Anda menuliskannya untuk perubahan yang lebih baik, why not, jalan teruuss …!

    Di belahan dunia lain, banyak pula kaum cerdik cendekia (yang seperti Anda ini) mengkritik keras adat istiadat dan tingkah polah masyarakat mereka. Saya ingin mengambil contoh pada budaya Jawa dan Minangkabau.

    Di Minangkabau, kritik terhadap adat dan kelakuan masyarakatnya, telah berlangsung sejak 200 tahun nan lampau. Beberapa orang yang paling keras mengkritik diantaranya adalah, tiga orang mantan serdadu Turki Utsmani yang pulang kampung di awal abad ke-19. Mereka ialah Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang. Kemudian diikuti oleh Tuanku Nan Tuo, Tuanku Nan Renceh dan Tuanku Imam Bonjol. Kritikan mereka terutama menyasar kepada praktek-praktek adat yang menghalalkan perjudian, minum-minuman keras, serta watak masyarakat Minang yang angkuh dan sulit diatur. Bermula dari itu semua, maka mereka mencanangkan program revolusi sosial yang hendak mengubah karakter orang Minang dan adat istiadat yang usang. Dampaknya kita tahu semua, terjadi Perang Paderi yang berkepanjangan dan melelahkan. Meski nampak merugikan (dengan banyaknya jiwa yang berguguran), namun dampak dari revolusi sosial itu adalah terbentuknya tatanan masyarakat Minang yang baru. Yang tertuang dalam adagium : Adat bersendikan syariat, syariat bersendikan Kitabullah. Sejak itu, maka praktek-praktek perjudian dan minum-minuman khamar segera diharamkan. Efeknya : masyarakat menjadi lebih santun, dan perampokan serta penipuan dapat diminimalisir. Di abad ke-20, kritik terhadap adat dan kelakuan buruk masyarakat Minang tak juga surut. Dan seperti yang sudah-sudah, kritik pedas acap datang dari anak negeri sendiri. Kita mungkin pernah membaca novel Salah Asuhan (karya Abdul Muis) atau Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Hamka), dimana dalam dua karya tersebut mereka mengkritik adat istiadat Minang yang kolot dan tingkah laku masyarakatnya yang kurang senonoh. Tak hanya mereka, barisan nama-nama lain yang menggugat adat istiadat Minang adalah : Haji Agus Salim, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Marah Rusli. Bahkan beberapa orang yang cukup ekstrem seperti Ahmad Khatib al-Minangkabawi, menentang sistem adat matrilineal dan mencap orang-orang Minang telah memakan harta haram. Sutan Sjahrir, yang muak dengan tetek bengek seremoni ala Minang, malah mengaku tak lagi memiliki keterkaitan dengan Minangkabau.

    Di Jawa, revolusi sosial (mungkin tepatnya : reformasi sosial) juga bergulir secara gradual. Meski tak sehebat dan sedramatis yang terjadi di Minangkabau, namun perubahan yang berlangsung di Jawa telah memberikan dampak positif terhadap masyarakatnya. Kini, anak-anak muda Jawa, terutama yang mengenyam pendidikan Barat dan tinggal di perkotaan, tak lagi mau yang berkromo inggil dalam bertutur kata. Selain tidak praktis, cara itu mereka anggap tidaklah egaliter. Malah diantara mereka, banyak pula yang “membelakangi” Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Mereka emoh menghormat, kepada simbol-simbol budaya yang dulunya menciptakan perbudakan dan totalitarian itu. Sekarang kita mungkin bisa mengukur, berapa banyak dari kaum terpelajar Jawa yang bersedia manut kepada orang berdarah biru. Mungkin bisa dikatakan : sangat sedikit sekali. Dalam lintasan karya-karya Goenawan Mohamad, Arswendo Atmowiloto atau yang sedang populer saat ini : Radhar Panca Dahana, mungkin kita bisa menengok, bahwa mereka dengan cerdasnya telah mengobok-obok konsep budaya Jawa, dan hendak menggantinya dengan tatanan yang baru. Meski berjalan senyap dan tertatih-tatih, namun reformasi sosial yang terjadi di tanah Jawa berjalan dengan pasti.

    Dan untuk budaya Batak, saya cukup mengapresiasi Anda ! Yang berani mengikuti jejak orang-orang besar untuk menggoyang tatanan adat istiadat yang usang. Kalau boleh usul dan jika Anda memiliki nyali yang cukup, jangan cuma mengkritik karakter masyarakatnya saja. Coba cermati apa pangkal persoalannya, sehingga muncul kelompok masyarakat yang seperti Anda gambarkan di atas. Kalau perlu, Anda “menusuk” jantung adat-budaya Batak. Mempertanyakan kesahihan konsep Dalihan na Tolu dan sistem patrilineal yang diagungkan-agungkan itu.

    Sebagai penutup, saya teringat dengan buku “Sengketa Tiada Putus” karya Jeffrey Haddler. Menurutnya : Di Minangkabau, tiada sesuatu yang tabu untuk dipersoalkan. Segala sesuatunya, dari konsep matrilineal hingga konsep ketuhanan, selalu hendak digugat oleh anak-anak muda Minang yang tak pernah puas itu. Sehingga dari autokritik inilah, kata Saur Hutabarat, banyak orang-orang Minang yang tampil kemuka, melebihi proporsi jumlah mereka yang sangat kecil.

    Jika terlebih terkurang mohon maaf.

    Salam hangat,
    A.A. Sutan Malano

  70. Sebelumnya, salam knal buat ito cekeysh……

    Sya pnah berbncang2 dgan seorag parhata pesta batak yang sudah berumur hmpir 70 thn.
    Kl mngenai adat istiadat batak skarag ne mnurut pndagan beliau mmang sudah mulai brgerak dri jlur yg duluny.
    Skarag ne, seorang halak btak srig mnganggap drinya lbih hbat di pesta2 ttentu.
    Smentra kita bangso batak d ajarkan oleh si raja batak untuk ttap mmgang dalihan natolu.
    hal ini tdak bleh lpas dr dri kta kpan n dmanapun….
    kr tulah dsar dr pradaton.
    dlam adat batak tdak ada posisi yag abadi.
    ada klanya kta d bwah, dan da kalanya kta d atas.
    Tulah sbabnya beliau berkta “jangan prnah bersikap sbgai org terhebat saat posisimu d atas, kr akan ada saatnya posisimu d bwah”.
    Mgkin tulah yg tdak d phami oleh orang2 yang ito maksud dalam curahan hati ito tu.
    Bgus ito mencurahknnya wlaupun sdikit byak tllu kras bhasanya mnurutku. Yang jlas, sfat kbatakn ito msih ada di dlam cara pnulisan ito tu.
    Mgkin mmang bnar ada faktor nasib yg mmprtemukn ito dgan kjadian sprti itu.
    Tp, mgkin z ada alsan lain mreka mkanya bgtu.
    Dlam hal sperti ne, sya tdak mw lgsung myalahkan slah satu phak.
    Kr bgi saya, ada kerelativan d dlam mgambil prasangka dsini.

    Sya pnah mndgar lagu batak yang dinyanyikn batak-american. Yang rindu plag k bona pasogit, y ingin mnikahi boru batak dr bona pasogit. Begtu bangganya dy yg notabene lhir d California.
    Lagu tu d ciptakan dy saat2 strhat. Bhasanya pas, bhkan ada bhasa yang mnurut sya agak tulen. Hanya logat yang lbih k plafalan bhasa inggris.

    Byak hal yg mbuat sseorg bs bpndagan buruk ato baik.
    Ttapi penilaian yang d ambil dalam suatu komunitas adalah nilai terbesar.
    Mgkin y ito knal tu hnya secuil dari sgelintir dari skian byak bangsa batak.

    Skali2 dtag k bonapasogit ito, slma ito bskap sprti org batak n mmegang tguh dalihan natolu, ito tdak akn pnah klparan btemu dgan bangsa btak dan snantiasa akan dpat prlindugan.

    Sy pnah bcrita dgan tman sya y bkerja d kalimantan. Dtang dngan modal nyawa k klimantan.
    Pjuangan dy hnya btemu dgan bangsa batak. Stlah btemu dgan bangsa batak, prasaan legapun dtag.
    Ito prlu mgetahui bgaimana khidupan bangsa btak dsna. Kl ito sdah mgetahui tu, sya pstikan ito akn brbalik dr pndagan awal ito tu.

    Herman Delago seorang komponis n musisi Austria telah mnjadi orang btak dan dsahkn lengkap scara adat.
    Dy suka kbudyaan btak mlai dr bhasa, adat istiadat, musikny dsb. Pling tdak tu pgakuan dy.
    D Eropa bangsa batak itu tdak asing lg, trutama d daerah yang ada HKBP-nya.
    Bhkan Amrika.

    Sya pnah mmbaca artikel seorg bangsa batak yang punya ptemanan dgan orang Israel. Beliau mngatakn bhwa adat istiadat kta tu mnarik, tu artinya ada keingintahuan dia lbih byak.

    Dan sbnarnya bangsa batak tu pntar2. Tu tdak bleh dsangkal.
    Hanya saja bangsa batak sdikit byaknya tjepit di antara ketakutan mayoritas ttentu.
    Tulah yg tdak bsa pcah sampai skrang.

    Dalam postingan sblumnya, ada suku bangsa ttentu yang bleh sya ktakan mnyindir bangsa btak.

    Cra pndang kuno dan tdak punya kualitas. Tllu smpit.

    Koruptor dan d suap ktanya.
    Sya tdak stuju dgan tu. N sya hrap ito jgan mperdulikan omongan spti tu.
    Dsar pmikirany tllu smpit.
    Tllu buru2 utk mnulisny.
    Tdak bpikir dhulu.

    Buat apa lgi memikirkan negara ini klo kta tdak dpikirkan??
    Apa perlu??
    Sy pkir tu tdak prlu d perpnjang.

    Kembali k masalah ito y sbnarnya,,,,
    Banggalah mnjadi bangsa batak….
    Bsa jd kwan ito byak yg baik saat ne, ttapi ito tdak akn pnah tau apa d dlamny.
    Btak memang tlihat kasar, pkerjaannya jga byak yang kasar spert supir, bengkel dan bhkan tukang parkir sperti yang ito tulis.
    Tetapi jagan slah, blum tntu orang yang duduk d pmerinthan sana lbih pntar dr mreka.

    sudah sfat tu mkan d lapo.
    tu tnda sbuah kkrabatan.

    Jgan mganggap remeh dengan saudara kita yang bkerja sbgai bengkel ato supir d jlanan sana ito, sdkit byak itu d pngaruhi oleh kungkungan negara ne.
    Pncasila yang sembraut tidak punya arah yang jelas, UUD yang brlbihan. Dan ketakutan mayoritas tertentu terhadap minoritas.

    Jadi tidak usah heran dengan keberadaan bangsa kitta ini…..

    Bukalah pikiran dan pandangan ito kembali untuk lbih memahami adat batak itu.
    Dalihan natolu:
    Somba marhula-hula
    Elek marboru
    Manat mardongan tubu.

    Inilah penyebab mengapa posisi bangsa batak dalam paradaton tidak pnah abadi.

    Dan yang ito alami itu, berada pada poin ke dua.
    Mreka mgkin kurang mmahami tu.
    Tp sperti yang sy blang td, bsa jdi ada pyebab lain krna poin pertama.
    Tu ito yang tau.
    Kembali kpada ito mngenai kbnarannya.

    Horas……

  71. sudahlah……. saya bangga menjadi orang batak.

    pemilik blog ini juga saya pikir hanya ingin memperburuk citra orang batak. Jika kamu mendapat perlakuan seperti itu, pasti ada alasan dibalik semua itu. Berkacalah pada diri orang lain sehingga ANDA diperlakukan seperti itu. Jika memang tdk ada kesalahanmu, cukup anda yang tahu bagaimana keluargamu (tabiat keluargamu) “bukan orang batak”. akan lebih bijaksana ANDA jika anda tidak menceritakan keburukan keluargamu. Nobody is perfect in life. Ok ito.

  72. horas di hita sude

    salam buat kita semua, kenapa sih kita semua komennya ga pada ngertiin ito kita ini??ito kita ini menceritakan pengalaman pahitnya, sehingga membuat dia trauma dan membuat judul artikelnya “jangan kawin sama orang batak”??kita baca saja memangnya kenapa sih??ga usah ada yang jelasin apa2 dong, ini malah ada yang jelasin adat batak begini..begitu sampe bawa-bawa firman Tuhan segala…kalo emang kita berpegang pada firman Tuhan kenapa rata-rata di acara batak pas pernikahan pemberkatan di gereja sedikit yang datang??pas di adatnya pada rame??apa karena acara pemberkatan ga sepenting adat??, kalo emang ito kita ini ada masalah kenapa ga kita langsung tanya aja “wah ito kok bisa sampe begitu ya ga boleh duduk di samping jenazah almarhum, keterlaluan jugalah itu keluarga yang nyuruh begitu….seharusnya kan ga kayak begitu” bukan kita ngasih “pencerahan” (pencerahan dari laut) ..sekarang begini saja kalau ada orang pernah kecopetan di bis metromini apakah memang semuanya metromini dia akan kecopetan seterusnya??kan emang metromini yang dia naikin waktu itu yang emang pas ada copetnya makanya jadi trauma dia…sama dengan ini juga, mungkin pas waktu itulah keluarganya sedang memposisikan keadaan yang seharusnya tidak begitu, ya berarti kita harus bilang keterlaluan juga keluarganya waktu itu, kita mengerti perasaan ito dan kita merasakan bahwa itu memang sangat pahit, tinggal gitu aja kok pada repot sih….??ga tau kenapa emang rata-rata orang batak begitu, “Harga Diri”nya sangat tinggi, mungkin kita semua yang orang batak perlu belajar mengenai kerendahan hati yang baik, dan mulai belajar untuk tidak cepat menilai orang sebelum kita menilai diri kita sendiri,karena saya perhatikan begitu cepat keluarga saya yang batak juga menilai kejelekan orang dan langsung menceritakan kepada semua keluarga sehingga keluarga yang lain menjadi “seolah-olah” terpengaruh oleh pembicaraan itu dan membuatnya menjadi punya pandangan yang aneh mengenai orang itu….kita jujur sajalah mengenai ke “batakan” kita, siapa sih orang batak disini yang mau mendengarkan kritikan dan pandangan dari orang lain??siapa yang orang batak terima di kritik??pasti ada aja pembelaannya, terus dengan bangganya kita bilang ya itulah hebatnya batak bisa membela..jujur saja sebenarnya kita harus pertanyakan apakah memang itu kehebatan kita sebagai orang batak atau itu kelemahan kita karena tidak mau menerima kritikan??kalau ada teman2 semua yang batak baca ini..saya yakin pasti akan dibalas dengan banyak pembelaan..itu pasti, dan juga kalau emang kita yang batak punya adat yang sama kenapa setiap keluarga ada yang berbeda-beda ketika menjalankannya??

    nb: – keterbukaan adalah awal pemulihan
    – buat semua yang komennya banding2ngin dengan suku lain mendingan ga usah komen dari awal (ngapain juga bawa2 suku lain, ngasi contoh kawin cerai lah) ga usah bawa cerita begitu..mending kita baca, kita renungkan, dan kita coba rendah hati dengan semua ini ,dah gitu aja kiranya komen ini bisa membuat kita sadar bahwa batak tanpa kerendahan hati cuma bakal jadi sampah masyarakat….

      1. Kk,saya sendiri pria ambon tulen,,dan saya mempunyai anak dari seorang perempuan batak,,saya cm mau minta pendapat kk secara personal,saya jg ga bisa cerita semuanya dsini kak,,klo kk ada ksempatan,bisa hub saya lewat email??

    1. batak tanpa kerendahan hati cuma bakal jadi sampah masyarakat….

      Suka banget kata2 ini.. sangat BENAR..
      Ini realitas yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari saya di JAKARTA (lengkapnya, di pergaulan antar rekan pekerja salah satu gedung perkantoran, jalan protokol Jakarta, Ibu kota negara ini). Kalau masih ada yang membanggakan suku Batak tapi tidak mau punya sikap rendah hati, tak lebih hanya dari dicibir. Kalau memang mau meninggikan Kebatakan tanpa mau dikritik, ya pulang saja ke kampung, tak usah berbaur dengan suku lain.

      Kalau masih mau dihormati, bersikaplah rendah hati, kelak akan terlihat kelebihan yang mungkin memang ada di suku Batak pada umumnya.. who knows?

      1. “Kalau masih ada yang membanggakan suku Batak tapi tidak mau punya sikap rendah hati, tak lebih hanya dari dicibir. Kalau memang mau meninggikan Kebatakan tanpa mau dikritik, ya pulang saja ke kampung, tak usah berbaur dengan suku lain”

        hahaha (‘,’) …ini juga mantap kata-katanya…thks juga buat kakak cekeysh dan kakak sweetarline

        saya sangat suka dengan artikelnya tolong jangan dihapus ya kak, karena semakin membuat saya sadar bahwa saya juga melakukan hal-hal yang diceritakan di atas itu…artikel ini makin membuat saya sadar bahwa saya sebagai orang batak harus banyak berbenah diri..thx kak mungkin sebagian ada yang marah sama artikel yang kakak bikin tapi sebagian juga ada yang jadi belajar bersikap karena artikel ini juga…ini pelajaran berharga buat saya thx..Gbu

    2. setuju bgt.andai kita bisa sama-sama bisa rendah hati dan merenungkn nya..jujur gw juga sering mengalami hal yg sama dengan tulisan ini..tidak di adat.gereja juga..saya baru menikah dengan suami saya yg memang kami ada lah batak asli.kami tingggal di perantauan jadi tentang adat ada hal yg masih aku harus banyak belajar,kebetulan tinggal di lingkungan org batak,rasa nya aneh ..suka iri.dan aku pikir batak yg di kenal dengan mayoritas kristen..kog cara hidup nya beda,dan kalau pada acara adat saya masih sangat canggung,tapi tidak jrg juga dapat perlakukan kurang enak..
      dan semua rasanya selalu uang..dan uang .dan juga gereja..lebih menonjol kepada pembangunan gedung gereja,,daripada pembangunan rohani nya.
      kebanyakan pada lingkungan org batak dia yg agak lebih kaya. diperlakukan lebih baik. kalau agak miskin di lihat pun sebelah mata ga
      aku sering merenung dimana aku bisa temukan org batak,.yg memang rohani dan tulus.dilingkungan sering di ajak ikut acara batak..saya mengikuti nya tapi jujur rasanya berat dan tertekan dengan org2 batak yg egois dan munafik
      trimakasih
      semoga tuliasan dari kk kita ini menjadi terbuka hati kita..untuk ke arah yg lebih baik dan mengasihi.tks

  73. hi..gue sendiri bacanya “agak” setuju sih, gue juga orang batak, gue juga merasa keterpaksaan, maksudnya orang tua ngajarin gue memang harus nantinya sama batak, pokoknya keinginan mereka banget deh, semua bener dimata mereka tanpa ngeliat apa yang gw mau dan gw yakin gue bisa, tapi intropeksi diri aja masing2, kita ini orang indonesia yg ga lepas dari Gede omongan doang plus enggak ada mau ngalahnya,so..kapan negara kita mau maju kalo masing2 dari kita aja kepribadiannya buruk, buat segala hal menurut kita negatif dilihat aja sisi positifnya, intinya kita semua harus intropeksi diri masing-masing jangan mencoba menjadi orang paling benar dan jangan mencoba menilai orang dari sisi negatifnya saja, Tx maaf kalo ada slah kata..

  74. sampai saat ini saya hanya menilai objektif terhadap orang2 batak mnurut pengalaman saya ya, saya mahasiswa di bandung di tempat kos saya ada 20 kamar ada yg dari betawi sunda dan jawa dll dan hanya 1 kamar yg di tempatin oleh orang batak tapi nyebelinnya minta ampun, its true …orang batak ini cuman mau kumpul dan kumpul2 sama batak lagi aja jadi itu satu kamar di huni banyak orang batak ga modal amat ya, beda klo suku lain saling kenal dan kumpul bareng2, yg orang batak ini suka bikin berisik, ngerasa paling heboh, suka seenakny ambil barang orang tanpa ijin, dan ngilangin barang ga balik lagi nah klo ada waktunya kerja bakti orang2 batak ini selalu pada ngunci kamar kagak mau ikut kerjabakti padahal itu 1 kamr di huni 5-8 orang. aneh bener tingkah laku mereka seolah mereka mengharamkan diri campur dengan suku lain dan ngerasa sukunya lebih hebat kali ya… beuuhh. tapi mungkin tidak semua juga kali ya tapi itulah yg saya alami klo berada di lingkungan bersama orang batak

  75. mw ikutan nimbrung y 😉

    ayah kandung saya sudah meninggal, dan otomatis saat menikah tentunya posisi ayah akan digantikan oleh adik laki2nya yang paling tua.

    beberapa hari ini ada selisih paham mengenai ulos, sinamot, dan akhirnya adik laki2 ayah saya mengeluarkan pernyataan: saya akan mengurusi pernikahan kamu karena ulaon adat, tanpa ulaon adat, saya lepas tangan.

    kata pertama yang muncul di otak saya: WTF?!

    setengah darah saya ada di dalam mereka, begitu juga sebaliknya. mereka tidak mw menyentuh dan mengurusi pernikahan saya apabila tidak diadati. padahal mereka ada saudara2 sedarah saya. secara akal dan logika, ko bisa, dan secara perasaan? terluka pastinya 🙂

    pasien yang sedang kritis, membutuhkan darah/organ/bagian2 tertentu, yang dicari pertama kali adalah orang2 terdekat si pasien tersebut, karena ada hubungan darah. etapi hal ini?!!

    shocked? ofkors. saya dilihat dan dipandang gegara adat. tanpa adat saya bukan siapa2, saya bukan anak mereka, saya bukan keponakan mereka. jadi hubungan kekeluargaan ini ada karena adat.

    di luar masalah di atas, saya ingin menyinggung hal lain karena baca komentar2 sebelum ini. salah satunya menyinggung kehidupan orang batak yang merantau ke pulau lain bahkan keluar negeri, asalkan ketemu sesama orang batak hidup mereka akan terjamin.

    sebelumnya, mohon maaf untuk orang batak namun memiliki keyakinan berbeda, karena saya mw singgung sebuah perumpamaan di alkitab mengenai orang samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) dan berikut cuplikan2 ayat tersebut:

    10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
    10:26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”
    10:27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
    10:28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”
    10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”
    10:30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
    10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
    10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
    10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
    10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
    10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
    10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
    10:37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

    saat hari penghakiman nanti, apakah Tuhan Yesus akan tanya, berapa banyak orang batak yang sudah engkau tolong?

    kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, bukan kasihilah sesamamu “yang orang batak” seperti dirimu sendiri.

    tanpa mengurangi rasa hormat sedikit pun terhadap orang2 batak yang menulis komentar di blog ini. coba yuk ubah sudut pandang kita mengenai hal tolong menolong ini.

    sekian.
    orang-yang-terluka-gegara-ulaon-adat 🙂

  76. Menurut pengalamanku yg punya temen org batak,dikit sekali (bahkan hampir gk ada) yg bener2 “ramah” kl pun “ramah” dan baik.. Pasti krn ada maunya…
    Pinter ngomong?? Waaah itu udh rahasia umum…
    Awalny dy driver.. D angkat jd bawahanku,tp sikapny malah tambah sombong,jd nya suka “debat” gk jelas sm yg laen…
    Meski ketauan boong,tetep PD bela diri…
    Tp soal duit dy paling “tikus”… Makanya bos ku jg suka sebel kl dy sdh ngajuin memo minta duit….
    Tp ada juga anak batak,yg anti bgt mkn babi.. Anjing.. Bir… Sm beda abis sm batak yg laen,ank nya baek bener… Dy temen baikku.. Walau jaman kuliah dl…
    Setdk nya mungkin ada yg nyebelin,tp yakin deh ada juga yg baik…
    Ya relatif,manusia kan tdk semuanya sempurna…
    Belajar mengenal dl… Gk blh langsung membenci atw menghakimi… Krn dg begitu,kita belajar mengenal org itu dg bijak… Tdk melalui paradigma yg “jelek” dl…
    Biar gk merasa jd batak itu gk enak…

  77. salam buat ito yg punya room….
    mungkin sudah banyak kakak2 dan abang2 yg kasi opini2, baik yg destruktif ataupun yg konstruktif thdp org batak…
    sy org batak namun diumur 2thn sy pindah ke daerah magelang, dan kelas 2 smp kembali lagi ke bonanipasogit sampai tamat sma..setelah tamat melangkah kembali ke bangku kuliah di jawa.setelah lulus sy tinggal di papua sampai skrg…yg saya ingin bagikan disini bukan perjalanan hidup dari kecil sampai besar, namun transisi sy saat kelas 2 smp sampai sma malah berpengaruh besar dalam kehidupan sy saat ini. terus terang diawal tahun sy pindah ke kampung halaman sy malah kaget dan bahkan ketakutan dgn estetika dan cara gaya bicara suku batak sendiri..namun setelah beberapa tahun sy dalami, ternyata memang karena topografi serta tingkatan kehidupan tertentu yg mengakibatkan mungkin kehidupan batak yg cenderung terkenal “keras”…

    poin 1.ttg kedudukan pria dan wanita

    Pertama kali sy terlibat lgsg diacara adat lingkungan batak mungkin hanya ada 4…pernikahan tulang sy,pernikahan inangtua sy,meninggalnya opung boru sy, dan terakhir dibulan 2 tahun kemarin meninggalnya mama sy…mungkin yg bisa dilihat disini ternyata sebagai “perempuan” diadat batak tidak dipojokkan seperti opini kakak yg punya room..(maaf kak sy bukan membela,hny berpendapat secara real yg sy peroleh).
    di 3 acara yg berkaitan dgn posisi wanita dikehidupan adat, ternyata di ketiganya sy dapati kedudukan wanita juga tergolong sama dengan pria yg katanya dinomorsatukan..
    bapak dan mendiang ibu sy sepertinya malah saling melengkapi dalam kehidupan adat(baik secara langsung dan tdk langsung bapak sy menjadi komentator utama,bahkan kadang bapak sy kalah mslh adat dari mama sy)…

    poin 2.asumsi batak yg suka korup dan hal2 negatif lain.

    terkadang kesan skeptis negatif terpaku terhadap beberapa org yg menjalani hubungan dgn org batak ..bukan menjadi defensif thdp suku batak, namun benar yg dituliskan beberapa kakak2 dan abang2 sebelumnya bahwa it bukan generilisasi thdp suku,namun lebih ke personal ataupun pribadinya…buktinya,maaf bukan melecehkan, apa semua org jawa baik semua?(liat sj kawin cerai jg bnyk di org jawakan?)
    apa semua org menado baik semua?
    apa org indonesia baik semua?
    nah kesannya kan keseluruhan kalo sy pakai kata “org jawa”, “org menado”, “org indonesia”.
    padahal yg berbuat hanya segilintir org sj namun semua kena..

    poin 3 asumsi adat batak dekat dengan bir, saksang, rokok.

    kalo hal yg satu ini mungkin sy juga bs ajukan pertanyaan yg sama dengan pertanyaan di poin 2.

    banyak hal buruk dan baik yg sy dapati ketika sy tumbuh didaerah batak..namun ketika sy tanyakan dalam diri sy, “kenapa sy harus besar di daerah batak?” mungkin sy harus mengakui secara pribadi dgn tidak melebih2kan bahwa wawasan dan sudut pandang serta cara melihat perkerjaan sy yg saat ini,sy tidak menyesal lahir, tumbuh, serta besar dilingkungan batak…kalau pun dikatakan dari 100persen ada 40persen yg baik dan 60persen yg jelek perbuatan org batak,itu bukan generilisasi dari “suku batak”, namun harus diliat dan ditelusuri dari person yg berbuat..

    sekali lagi bukan sy membela ataupun mempersalahkan suku batak…hanya mengajak melihat sudut pandang bahwa yg salah bukan diakibatkan oleh karena sifat “suku batak” namun liat dulu gmn personal org2 yg mungkin melakukan hal2 negatif kepada kakak atupun abang2 sekalian

    “Regards”
    Moses Marpaung (di Tembagapura)

  78. Seru ya baca posting dan comments ini.. Saya kebetulan dari suku yang berbeda (Tionghoa).

    Sepertinya semua suku di Indonesia pasti punya cap jelek, entah itu galak, keras kepala, tukang tipu, manis di mulut, pelit..

    Tapi menurut saya, justru itu yang membuat Indonesia kaya. Saling melengkapi dengan kekuranganan kelebihan masing2.

    Coba bayangkan kalau semuanya satu tipe yang kalem, sabar, nerimo.. pasti gak ada yang mau jadi supir bus atau pengacara atau pejabat.

    Tapi memang benar, hal-hal yang merugikan orang lain harus dikurangi. Tetapi hal tersebut pasti membutuhkan waktu karena karakter tersebut tercipta ratusan tahun.

    Tugas dari kita semua untuk mengubah hal ini. Jangan turunkan kebiasaan buruk ke anak2 kita nantinya. Menurut saya pernikahan beda suku sangat baik karena akan memadukan kelebihan dari masing2 suku dan mengurangi kekurangannya.

    Kalau mau nikah atau tidak dengan suku tertentu, menurut saya itu hak asasi setiap individu. Tidak ada yang bisa bilang itu salah atau tidak.

    Yang pasti saya kagum dengan orang Batak karena mayoritas suaranya bagus2 (kecuali satu orang teman saya batak tapi yang suaranya bikin perut melilit). Hehehe..

    Damai buat semua

    1. Saya bangga menjadi orang batak.di dunia ini cuman orang batak yg berani mengatakan bangso/bangsa batak.bukan tanpa alasan.siarat menjadi bangsa adalah mempunyai penduduk,mempunyai lambang(tukkot panaluan)mempunyai bahasa,mempunyai aksara/tulisan,mempunyai agama(agama orang batak pertama parmalim)mempunyai negara yaitu Tano batak,mempunyai adat istiadat,mempunyai pemimpin(raja huta, raja adat dll)banyak lagi yg dibanggakan.makanya teman teman yg tak suka adat batak pelajari adat batak kalau menurut anda tak bagus coba buat solusinya supaya bagus jangan bilang tak bagus tak ada solusinya sehingga kita cuman melihat dan menanamkan di pikiran kita tak bagus sehingga yg baguspun kita anggap tak bagus.saya tak pernah menyalahkan anda yang bilang adat batak tak bagus cuman anda yang kurang bijaksana memahaminya.contoh kalau kita tak suka satu mata pelajaran disekolah kita benci sama mata pelajaran itu sekaligus benci sama guru yang mengajarnya.makasih orang batak.menurut saya batak IS THE BESH.

      1. Lek, saya Manik dari Tomok, mama Gultom sian Pangaribuan.
        Sekadar koreksi lek ya. Chauvinisme berlebih selalu membutakan. Minangkabau juga bangso lek. Itu yg kutahu dan mungkin ada suku2 lain juga yang dpt predikat itu. Jadi, bangso bukan Batak doang. Berpikirlah terbuka luas lek.

  79. Hidup bataaaaakkk…. !!!
    Yahh… Namanya juga zaman sekarang zaman semakin kacau.. Hampir semua masalah pengen cepat2 diselesaikan dengn cepat alias INSTAN…
    Tpi tidak mmperhatikan efeknya.
    Orang batak bukanlah orang yg mudah terpengaruhi…jadi wajarlah klo orang batak itu kerasss kepala…orang batak akan selalu mnganlisa terlebih dahulu problemnya sndir…
    Tetapi pengeluh, malas, itu bukan sikap, dan sifatnya orang batak….!!!!!
    Krna orang batak lebih mnyukai sikap kebenaran daripada sikap perbuatan baik….!!!!!
    Mngapa ..? Krna orang baik belum tentu benar namun orang benar tentu untuk kbaikan……!!
    Kebanran itu kejam, sadis, namun tegas. Tk pandang siapapun….itulah ciri sikap orang batak….!!!!

    Hidup bataaaaaakkkk….!!!!!!!!!!!!

  80. jd mksd lo org batak org2 yg trhina???? makanya lo blng jgn prnah kawin ma org batak???

    lu kayanya org trtolol dan tr oon dan trgila didunia ini. lu mau komen???? lu gak sneng????
    gua ladenin lo. gua org batak. kau senggol org batak retak muka kau.

    1. Contoh JELAS kan? Marganya Sinambela, mengaku orang batak, tidak saling mengenal dengan penulis blog langsung mengancam meretakkan muka? Wah. Mari orang-orang batak yang beradab, kita menghindari sikap-sikap arogan dan un-educated seperti ini. Saya meng-approve komen ini hanya sebagai contoh. Di archive saya masih ada seribu makian serupa bahkan lebih mengerikan dari orang-orang yang mengaku batak. Prove to me who you are.

      1. Cb lihat,hampir 3 tahun penuh membahas masalah “jangan kawin sama orang batak”
        Saya setuju penulis blog ini mengatakan orang Indonesia,
        Hati-hati bahasan ini bisa menimbulkan SARA ,yang ngaku orang batak santailah sedikit,jgn terpancing emosi,dan suku lain lihat Dulu apa sdh paling baik…kalau sdh. Baru bisa comment suku lainnya,bersifat nasionaiisme dong….
        kan banyak yang menuis orang pendidikan….ada juga dari USA segala,ada jg yg SH.
        Menurut saya mbak…,itu memang pengalaman pribadi mbak,tp dikaji lagi apakah bahasan dalam blog ini membangun atau tidak,
        Buat suku batak,bangalah sebagai suku batak,begitu juga suku lainnya,,tp ingat jgn ini menjadi pengahncur bagi kerukunan dan kedamaian antar perbedaan suku,kita hrus saling menghargai,menghormati,mencintai.
        Apa kita mau mengulang perang suku di Kalimantan?????ditanah air NKRI diberbagai daerah… Jangan konyol dong..
        Sdhlah kita akhiri masalah ini.terima kasih mbak sdh mengupas habis tentang sifat Orang “batak”dan sdh tenang hati mbak kan???
        Bangun Bangsa ini dengan perbedaan Suku,bukan Sebaliknya,jgn punyai sifat apatis,pesimis,egois,dan arogan,gak ada artinya,songsong hari kedepan untuk pemilihan RI 1 2014 agar bangsa kita lebih baik lagi..
        Terima kasih untuk semua “salam Damai Sejahtera”untuk semua suku di Indonesia

  81. terima kasih untuk blog ini.
    sebenarnya saya terlahir dari suku keturunan chinese. dan saya punya teman pria batak tapi tidak terlalu mengenalnya. sepertinya saya jatuh cinta kepadanya, karena dia baik, lembut, pinter ngomong dan memiliki karakter kepemimpinan yang bagus. negativenya, dia sangat kecanduan dengan gadget dan sepertinya kurang peduli walaupun dia selalu ngomong bahwa dia cares. sedikit egois mungkin krn dia seorang pria.

    saya juga punya kenalan orang batak, pria, kerja bengkel dan keliatan kasar. tapi melihat saya, dia bersikap baik, dan sopan.

    apa kah mungkin karena penampilan kita? atau mungkin karena saya memang sedang beruntung bertemu dengan batak yang baik.

    saya juga punya teman kerja batak, cewe. ada kekurangannya, tapi sisi positivenya dia sangat lucu dan membuat suasana tidak bosan.

    tapi terima kasih untuk topic ini. ini membantu saya mengerti bahwa memang seseorang di takdirkan untuk menjadi negative atau positive dari pendidikan /latar belakang keluarganya.

  82. Saya Ingin memberi motifasi aj ya itokku….
    Coba renungkan dari perspective educatinya ito :
    Bahwa Oppung- kita dahulu sudah mampu menciptakan sebuah system kekeluargaan “DALIHAN NATOLU” yang sangat rapih dan systematis.
    Dimana pada saat itu mereka dengan pola pemikiran masing-masing bisa padu menciptakan sebuah system :
    • Pertama, Somba Marhula-hula/semba/hormat kepada keluarga pihak Istri.[3]
    • Kedua, Elek Marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita)[3]
    • Ketiga, Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga)[3]
    System itu dibuat dengan tujuan untuk menjaga dan kehormatan dan harga diri setiap marga maupun perorangan.
    Oppung kita sudah memikirkan hal itu entah dijaman ataw peradaban kapan itu.
    HISTORY OF BATAK :
    Orang Batak dahulu hidup dengan sebuah system kehati-hatian pertahanan prinsip dalam harga diri oleh Raja-raja Batak dahulu.
    Jika sebuah kelompok marga datang kekelompok marga lain, maka raja setempat akan dengan gagah dan santun bertanya apa maksud dan tujuan kedatangan mereka….
    – Jika maksud kedatangan mereka ingin meminang anak perempuannya, maka raja akan dengan tegas menanyakan sejauh mana kesiapan si laki-laki bertanggung jawab terhadap masa depan anaknya. Disini raja sudah menunjukkan rasa kasih sayang penuh dan betapa berharganya boru nyaterhadap Raja. Dimana dalam argumentasi tersebut, kedua belah pihak diwajibkan untuk saling terbuka dan harus berjiwa besar, untuk meminimalis resiko kedepannya.
    – Jika kedatangan mereka untuk keluarga yang berduka, maka oppung kita juga sudah mengatur dengan baik posisi, penamaan dan tugas masing-masing marga. Karena disilsilah dan system dalihan natolu sudah di berikan tugas dan tanggung jawab bagi masing-masing parmargaon.
    coba dipelajari lagi tentang silsilah dan system dalihan natolu iti, natural Secara
    Dan coba buat topic lain lagi diwall ito, “ Kenapa Anda Cinta dan Bangga menjadi Orang Batak???
    Maka saya yakin ito akan menemukan jawaban-jawaban yang ito inginkan sesuai alas an ito untuk mencari alas an apa yang membuat ito real mencintai Budaya Batak dan Bangga menjadi orang Batak.

  83. Saya juga orang Batak (campuran). Tapi saya lebih suka dibilang orang Indonesia. Saya memiliki darah batak atau tidak nggak ada ngaruhnya dengan kebanggaan.

    Buat saya, identitas kita gak ada hubungannya dengan kebanggaan. Kebanggan itu jika kehadiran kamu di dunia ini dirasakan manfaat positifnya oleh sesamamu. Itu aja prinsip saya.

    Salam damai.

  84. kebanyakan suku batak menutup diri dengan hanya berkawan sesama batak ,baik bergaul dan mereka begitu protective bila bergaul dengan kawan non batak terkesan masih punya pola fikiran penuh curigaan

  85. sayang sekali ketika kita menilai sesuatu dengan pikiran sempit,. kenapa kita harus mengkotak2kan suku di negara kita sendiri? stigma2 yg ada hanya akan menambah perpecahan,. “torang samua basudara”… kenali lebih dekat maka kamu akan tahu apa hal2 baik yg bisa dipelajari dari semua suku.. contohnya batak,. apalagi kita yg notabene lahir dari keturunan batak, pelajarilah lebih dalam ttg budayamu,. baca sejarah,.pelajari filosofinya,.. ada hal baik yg pasti bs kamu ambil.. kalau bukan kita, siapa lg yg akan mempertahankan budaya kita,.

  86. Hi Mbak Salam Kenal
    Saya juga orang Batak asli dan Saya bangga jadi orang Batak saya lahir di Samosir (langsung dari sarangnya haha)..
    Saya turut prihatin dengan yg mba rasakan dan alami dan ketika membaca tulisan mba ini awalnya saya agak “sedikit” emosi tapi stelah membaca bbrp komen di blog ini saya mnjdi adem.. tulisan mba dan bbrp komentar di blog ini benar2 memotivasi saya untuk instrospeksi diri krn sifat Batak yg keras kepala dan pemarah itu benar2 mlekat pd diri saya..
    aplg ktika saya bru tamat sma trus pndh ke Medan watak Batak yg arrogan itu bnr2 mlekat pd diri saya tidak mau mnglah dan emosian.. namun brsyukur smnjak saya kuliah di USU ngambil Hukum (pamer bgt haha) saya mulai sdikit dmi sdikit mrubah watak dan pola pikir saya..

    Awal ke Medan saya sgt fanatik KeBatak-annya namun stelh kuliah dan mkin dewasa lma2 sy agak krg suka krn sistem di Batak yg mnjual boru dan slalu mngagung2kn ank laki2 pdhl jelas2 di keluarga saya abang saya yg slalu bikin mama sedih dan bhkn nangis krn slalu bolos skolah dan mghmbur2kn uang pdhl ibu sya single parent tapi mskpn sprti itu ttp saja dia yg plg berharga di keluarga hal ini smpat mmbuat saya agak kurang respect sm suku Batak dan bhkn smpt benci sm Abang saya..

    namun seiring brjlnnya waktu Pemikiran sya smakin matang dan terbuka dan sadar bahwa Batak itu tetap suku saya dan mau ga mau saya harus bangga akan hal itu krn mau dunia kiamat pun saya tetaplah org Batak kalo bukan kita yg mncintai suku kita sendiri siapa lagi…

    Btw mgenai tulisan mba.. ada benarnya juga kaum pria pd main judi minum tuak nyanyi2 mabok di kedai hambur2in uang pdhl istrinya yg cape2 nyari duit.. dan anehnya justru pria2/suami2 yg ga brpndidikn dan ga punya kerja yg sprt itu msh mnding klo yg pny kerjaaa.. sprti di kampung saya.. rata2 yg di kedai dan suka main judi adlh suami2 dan pria2 yg ga punya kerjaan alias cuma ngabis2in duit istriii dan ortunya beda dgn suami2 atau pria2 yg punya kerja mis. PNS, Jualan dll.. ntah apa gunanya ke kedai cuma untuk minum kopi buang2 uang apa salahnya minum kopi di rumah smbl brrcengkrama sm isteri dan anak.. bukan kah akan jauh lbh nikmat? sifat sprt ini yg harus ditanamkn di masy. Hita yg ada di huta sana..

    memang bnyk skali yg msti diperbaiki dr Halak Hita ini trmsuk sifat Bangga krn ditakuti orang.. harusnya Bangga lah kalo disegani org krn prestasi bukan krn omong besar yg nakut2in org.. trus sifat late ni roha juga msh mlekat di org2 Hita mgkn cuma dikampung saja sy krg tau.. sifat iri mlihat org lain sukses.. kalo saya sndiri plg bnci sifat itu..klo sy mlihat org lain sukses jujur saja sya “CEMBURU” dlm artian cemburu knp dia bisa saya ingga artinya sy bisa lbh baik dr org itu.. bukannya Iri trus ingin org itu gagal!
    sifat ginjang ni roha dan late ni roha yg ini tuan namiii.. tolong itu di rubah!! saya bersyukur dikeluarga saya/ibu saya slalu mngajarkn kerendahan hati dan sifat jgn SOK.. krn secerdas apapun orang kalo sudah tinggi hati dan dengki pasti tidak akan diberkati!

    Baiklah sekian curhatan saya.. saya hanya berharap orang Batak bisa lebih maju dan lebih baik ke depan dan saya juga yakin pasti jauh lebih bnyk sisi positif org Batak dibnding negatifnya… trgntung dr kita mau mlihat dr sisi yg mana..

    dan mengenai abangku aku uda ga benci lg sm dia krn dia Itoku Hula2ku dan mskpn dia nakal dia tdk prnh kasar sm aku dia benar2 mghormati itonya cuman ya itu klo sm duit duh parahh.. dan begitu juga dgn Suku Batak, saya sudah benar2 cinta suku Batak dgn sgala kelebihan dan kekurangannya “krn klo kita hnya mncintai sesuatu YANG TIDAK ADA KEKURANGANNYA maka kita tidak akan pernah bisa mncintai apapun”
    Sekian Dan Trims
    Proud To Be Batak
    Horas!

  87. salam ito,,

    turut prihatin jg bwt pngalaman ito..
    Pada dasarnya semua adat itu memiliki kekurangan dan kelebihan yg mungkin g bisa diterima saat ini..

    sya bangga jadi orang batak, terlepas dari semua kekurangan yg mungkin udah diuraikan di atas,,satu hal yg bikin sya bangga adalah pada dasarnya orang batak sangat menghargai anak2 nya,,mereka mau habis2n buat anaknya (terutama pendidikan)supaya si anak jd orang yg berhasil, hal ini bisa dilihat dari byaknya judul lagu btak yg bertemakan perjuangan dan doa orang tua untuk masa depan anaknya..

    orang btak pada dasarnya memiliki nilai2 luhur sama seperti adat2 lainnya, mereka mulai melupakan nilai2 tersebut dikarenakan sebagian besar org batak merantau dan hidup dengan lingkungan yg keras diperantauan, itulah sebabnya org batak merupakan seperti sosok yg di jabarkan di atas.

    selama beberapa tahun ini sya mempelajari orang btak, orang batak sangat tersentuh jika menyangkut anaknya,,karena menurut org batak, anak itu hrta yg sangat berharga,,melebihi harta yg dipunya bahkan diri mereka sendiri,,org batak rela jd buruh ksar ato supir yg pulang ga menentu asalkan anakny dirumah bisa makan n sekolah,,

    terlepas dri penilaian ito yg bersifat pribadi tersebut,,saya sangat bngga jd orang btak, ambil sisi positiv dr semua kepahitan yg ada,,

    horas,,,,horas,,,

  88. hai tante..
    share pengalaman yah, taun ini aku rencana nikah (pastinya sama cowo batak, hehe..)
    aku bergabung di grup yg berisi boru2 batak yang punya rencana yang sama taun ini, disitu kita share informasi berharga sampai ada yang rela ngambilin undangan ke percetakan naik angkot padahal ga kenal (hanya kenal via bbm doank dan ga kenal secara personal)
    temenku semasa kuliah dulu juga mereka menampung orang2 batak yang merantau ke bali, malah sampe2 mamanya hampir tiap hari menjenguk penjara buat nolongin orang2 batak yang berperkara dengan hukum.
    dan masih banyak cerita lainnya..

    papa juga cerita kalau “boru” batak itu kesayangan Bapaknya, sebagai salah satu contoh adanya sinamot (walaupun beberapa pihak berpendapat ini harga “menjual” boru, yah tergantung sudut pandang orang aja) tapi menurut pandangan keluargaku itu supaya pihak calon suami tidak menganggap “asal2an” aja boru yang mau dimintanya.

    pernah waktu opung boruku meninggal, parhata memang ‘terlihat’ menguasai jenazah sampai kami merasa tersingkir sampai akhirnya bapakuda marah dan teriak “heh, apanya maksudmu? masa’ kau larang2 cucunya ngeliat opungnya untuk terakhir kali” didepan smua orang yang ngelayat..(si parhata cuma bisa diam dan malu)

    papa mamaku bukan orang yang sering ke acara adat, malah kami “diusir” dari STM setempat. (hahah..memang agak aneh sih kok yah judul tolong menolong perlu pendataan itam diatas putih, itukan tergantung kerelaan hati)

    over all, pernikahanku akan dilakukan secara adat batak, walaupun banyak pihak yang tidak bisa dibanggakan dari orang2 batak yang melintas didepanku,tapi keluarga inti yang sangat berperan besar dihidupku adalah orang batak dan mengajarkanku hidup menjadi orang yang benar, am so proud and bless to be batak girl (walau tak bisa bahasa batak, heheh..)

    sooo… orang batak diluar sana yang cuma bisa “mengomentari” hidup orang lain dan tidak punya pengaruh apa2 dihidupku, walaupun tertulis namanya sebagai “namboru, nantulang, tulang” atau apapun tidak akan pernah membuat kebanggaanku sirna sebagai orang batak..

    GBU tante..

  89. syalom,
    isi artikelnya bener banget tuh, hehe..yang gua rasa terutama waktu acara bona taon ni punguan. cuma sih di tempat gw (Bali) sifat2 yang buruk seperti ngomong2 yang kasar atau tidak berpendidikan gitu tidak terlalu terlihat. Ya adalah tapi bisa diitung jari.

    Gw dari lahir udah disini (Bali), sampai sekarang dapet kerjanya di Bali. Ya bisa dibilang lah udah jadi orang Bali. Bahasa dan kebudayaan di bali ini udah melekat banget sama aku. Ya tapi tetep, budaya batak gak bakal aku tinggalkan. ngomong batak bisalah ya, tarombo ya ngerti2 dikit lah. Jadi orang batak itu aku bangga, cuma dari sisi positifnya diambil.

    Sisi negatif orang batak banyak, cuma sisi positifnya juga banyak at least itu balik ke orangnya sendiri. Kayanya sifat2 buruk itu lahir dari kebiasaan yang buruk dikehidupan sehari-hari mereka deh. Bukan dari nenek-nenek moyang kita dulu.

    Salah satu yang menjadi beban menjadi orang batak adalah susah mencari jodoh , terlalu banyak aturannya. yah pengalamanku nanti kelak istriku harus orang batak :(. Sekarang dilema, pacarku orang bali dan pastinya tidak disetujui sama keluarga. nasib..nasib.. walaupun cewek batak juga, gak bisa langsung “deal” aja. mesti dilihat lagi dari marganya. capekk deh…

    tapi ya itulah problematika kita orang batak, semoga ada solusi supaya halak hita on sukses di sude inganan di portibion. Horass!

  90. trims buat yang koment…saya org batak, yg saya ambil dr adat batak adalah partuturon ( silsilah/tatakrama) yang lainnya adat batak semuanya sdh saya lepas…saya melihat adat itu pada umumnya itu tidak mendatangkan damai sejahtera,,hanya kesusahan. adat adalah applikasi kasih dalam pandangan orang batak adalah salah besar, bukankah adat itu perintah manusia yg diajarkan secara turun temurun???bukankah adat itu agamanya org batak sebelum kristen hadir ditengah2 org batak??saran saya bagi org batak kristen …junjung tinggilah firman kebenaran Tuhan, percuma kita memuji Tuhan tapi yang kita lakukan adalah perintah atau ajaran manusia.

  91. Horass,

    Saya keturunan asli batak, beragama Islam, lahir di Jakarta dan menikah dengan orang Mesir bulan January lalu.

    Saya pernah merasakan pahitnya tidak diterima pada saat saya mengabarkan ke salah satu Bou saya bahwa saya berencana menikah di Masjid tanpa ada pesta adat.

    Saat itu, tanpa perasaan salah satu bou saya bilang, “Murahan kali kau, sudah bukan kawin dengan orang batak, masak mau juga dikawinin tanpa ada pesta. Bah, jangan kau harapkan lah ya aku mau datang kalau tidak ada pesta!!”

    Saat itu saya sangat merasa terkejut dengan perkataan yang tanpa memikirkan perasaan orang lain tersebut. Bou & keluarga lain memang tidak datang menghadiri pesta, dan bahkan tidak pula memberikan ucapan selamat kepada saya walaupun hanya melalui telepon. Bukan pesta yang membuat nilai pernikahan saya menjadi sah dan sakral. Dan bukan pesta pula yang menjadi dasar bagi mereka untuk merendahkan ataupun tidak menghargai saya seperti itu.

    Setelah melalui semua ini, saya justru merasa kasihan terhadap orang yang pikirannya masih picik seperti ini. Kalau saja mereka melihat kalender, ini sudah tahun 2013, sudah saatnya mereka berpikiran lebih bijaksana dan melupakan kalender batu mereka.

    Saya hanya mengingat Batak sebagai suku dan garis keturunan saya, tetapi bukan untuk melestarikan kebudayaannya…Apalagi untuk mati-matian diterima sama orang/keluarga Batak, buat saya itu sama sekali bukan hal yang penting 🙂

  92. semoga kakak dilimpahkan kesabaran dalam menjalani kehidupan. saya asli orang jawa, tapi sejak 2011 saya tinggal komplek perusahaan pulp and paper di riau. suami juga orang jawa asli. lingkungan tempat tinggal kami sangat plural, tetangga saya banyak yang batak. sebagai orang baru, saya merasa nyaman bertetangga dengan mereka. hubungan saya dengan tetangga2 juga baik. kawan2 ngaji di masjid, muslimah dari keluarga pakpahan, saragih, manurung, simanjuntak…mereka baik2. apabila kami kesulitan, tak segan mereka membantu. tapi ada juga beberapa teman yang saya kenal di komplek yang sikapnya kurang saya anggap pas. Dua minggu lalu ada acara pesta keluarga batak. saya heran sekali, acara diadakan dari pagi jam 9 sampai jam 23.30. di acara tersebut disetel musik2 dan lagu2 non stop yang volume-nya kenceng sekali, membahana hingga seisi komplek dengar. padahal komplek kami sangat luas, di area pabrik pulp and paper, berisi sekitar 2000 rumah. kebetulan rumah yang punya hajatan berjarak sekitar 50m dari rumah saya. dan rumah si empu hajatan bersebelahan dengan rumah mbak tatik, teman saya yang baru saja melahirkan. jelas2 ada bayi di situ, dan 30 m dari situ adalah klinik milik perusahaan, kemudian sebelahnya adalah masjid. yang membuat saya tercengang, kok ya nggak ada tepo seliro, tenggang rasa…paling enggak saat adzan berkumandang, suara musiknya dikecilkan atau dimatikan sebentar. padahal di klinik, ada pasien yang rawat inap, yang butuh ketenangan. saya cuma bisa ngelus dada dan mendengarkan keluh kesah mbak tatik yang bayinya nangis terus karena terganggu suara musik, yang katannya getaran dang dung dari musik serasa menggetarkan kaca rumah karena kerasnya. satu lagi yang membuat saya heran, beberapa mobil tamu diparkir di halaman saya, ada sekitar 4 atau 5 mobil. salah satu tamu manggil saya yang saat itu sedang nyapu teras rumah, katanya, ” heh..kau, minggirkan keretanya, aku mau parkir…” deg…kaget saya dibegitukan. jelas2 halaman rumah saya, sepeda motor milik saya, lha kok saya dibegitukan. apa ya nggak ada kata2 lain, misalnya permisi saya mau parkir di situ, sepeda motornya tolong dipindah atau gimana. saya nangis sejadi2nya, dipanggil kau kau yang seumur2 saya ga pernah dipanggil kau. sabar…sabar…menjadi pengalaman berharga saya.

  93. Saya orang batak, tetapi saya juga memiliki pemikiran yang sama seperti anda. Saya sangat malu mengakui bahwa saya adalah orang batak. Jikalau orang bertanya, anda orang apa ? dengan mantap pasti saya katakan bahwa saya adalah orang Indonesia. Jujur dengan sejujur-jujurnya saya menyesal menjadi orang batak. Satu hal yang paling saya sesali di dunia ini adalah terlahir sebagai orang batak.

    Saya setuju dengan pernyataan anda “jangan kawin dengan orang batak”. Saya sendiri bertekad utk tidak menikah dgn orang batak. Kalau ditanya, mengapa ? Alasannya adalah orang BATAK adalah pribadi yang tidak menghargai wanita. Saya dilahirkan sebagai anak tunggal dan bergender perempuan. Opung saya (dari keluarga ayah saya) dan semua namboru, amangboru, ataupun amangtua, dll yg berasal dari keluarga ayah saya, sangat meremehkan saya hanya karena saya adalah anak perempuan tunggal yg tidak akan bisa melestarikan marga yang menurut mereka marga itu lebih berharga dibandingkan dengan manusia yang bergender perempuan.

    Tidak hanya itu saja, Ibu saya terhitung sangat lama mendapatkan saya, sekitar 10 thn. Dan selama 10 thn penantian itu, perlakuan apa yang didapat ibu saya ? Pernyataan ” mandul” yang berasal dari mulut mertuanya, dan dengan tak segan2 ungkapan “ceraikan saja” sering diungkapkan dengan terang2an ! sangat tidak manusiawi bukan ? Dari kejadian diatas sangat jelas bahwa, orang batak sangat tidak menghargai perempuan.

    Banyak orang batak yang mengaku bahwa dlm keluarga batak tidak diperbolehkan/sulit utk bercerai, sbnarnya bkn tidak mau cerai, tapi banyak perempuan batak yang memilih menyelamatkan anak2 mereka. Selain itu juga agama kristen mmg tidak mengijinkan utk adanya perceraian.

    Sampai umur saya menginjak 20 thn, saya masih diremehkan, dianggap tidak ada, dan tidak memiliki hak atas apapun. Ketika saya ingin memilih kuliah dengan jurusan yg memiliki biaya tinggi lebih dari jurusan yg lain, dgn lantangnya opung saya (dari ayah saya) beserta keluarga besar ayah saya, tidak segan2 mengeluarkan pernyataan yg menurut saya sdh kelewatan batas, bahkan sdh melanggar HAM. “Buat apa sih kau sekolah tinggi2 dan mahal2, hanya anak perempuannya kau. Tak pantas itu, kalau anak lakinya kau boleh lah sekolah setinggi-tingginya. Tak kau teruskan pun marga bapakmu, bergaya mau sekolah tinggi kau. Menyusahkan bapakmu saja kau ini !” (opung, amangtua namboru saya berbicara dgn gaya khas bataknya). Pernyataan ini benar2 membuat persepsi saya akan orang batak bertambah buruk. segitu tidak berharganya kah wanita itu ?

    Oleh karena itu, saya berdoa dengan sangat memohon kepada sang pencipta, saya tidak mau menikah dengan orang batak!!!! saya tidak mau ketika saya memiliki anak perempuan, anak perempuan saya merasakan rasa sakit yang saya rasakan selama ini.

    Ada baiknya jikalau perempuan batak atau yang non batak mau menikah dgn pria batak, pikirkan masak2 dengan seksama, karena anda menikah bukan untuk dilecehkan, dihina, direndahkan derajat anda sebagai perempuan, tetapi sebaliknya, sebagai wanita anda harus dihargai dan dihormati.

    Tuhan saja tidak merendahkan derajat wanita, buktinya Tuhan menciptakan wanita dengan spesial.

  94. saya bukan batak. sebenarnya saya mau membangun opini bahwa orang batak itu baik, santun, dan berbudi pekerti luhur. saya mau menolak wejangan orang tua untuk tidak kawin dengan orang batak . tapi ketika merantau semua yang saya idamkan luntur… setiap ada masalah pasti orang batak :
    1. saya lagi naik motor, ditabrak, dari belakang, dimana-mana yang salah kan yang dibelakang.. eee saya yang dianggap bersalah UUD (ujung-ujungnya duit) ternyata yang nabrak saya orang batak..
    2. teman saya mau masuk kerja, ada anak sd nyebrang gak liat-liat. keserempet teman saya. niat baik teman saya si anak dianter sampai rumahnya. sudah dibawa ke puskesmas juga sebelumnya, karena agak lecet tubuhnya. di puskesmas anak tersebut gak ada masalah, dokter cuma memberi BETADIN karena luka ringan. sampai rumahnya bukan berterima kasih, malah minta UUD (ujung-ujungnya duit) 1.5 juta. teman saya komentar “tau gitu gak aku tolong itu anak”.. ternyata lagi-lagi batak.
    3. ada temen saya Dosen, mau ke kampus nyerempet anak. si anak sudah dibawa ke rumah sakit. semua biaya ditanggung. sehari anak itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dan dinyatakan sembuh TOTAL. anak tersebut sampai rumah sudah bermain di depan rumah dengan kawan-kawannya. Tau ORTUNYA minta apa? UUD (ujung-ujungnya duit sebesar 5.5 juta busyeeeeeeettt. sampai sekarang saking dendamnya teman saya kalau ada mahasiswanya yang BATAK dikasih gak lulus nilainya. temen saya pada waktu itu kalaulah kaya, dia baru setengah bulan kerja, gaji pertama saja belum terima.
    4. kebetulan saya baru pindah rumah. AIR PAM saya dan 3 komplek sekitar rumah mati selama 2 minggu. ada mungkin kalau 100 KK. saya kira mati dari pengelolanya. e ternyata yang matiin orang batak, karena jaringan rumah pipanya bocor. RT datang diajak perang, RW datang disumpah-sumpahin. “orang bodoh kok gak ketulungan, gak bisa dikasih solusi”, umpat saya dalam hati. secara kan mudah banget, kalau bocor instalasi rumah tinggal matiin jaringan depan, kalau di luar tinggal telpon call center. tapi dasar batak, selama 2 minggu saya ngalah mandi di sungai. POLISI datang baru selesai masalah.
    5. orang batak sekitar komplek saya, gak ada satupun yang peduli lingkungan, tiap kerja bakti hanya mereka yang tidak mau datang.
    6. orangnya sulit diajak diskusi
    7. semua warung-warung bir sekitar komplek isinya ya orang BATAK semua, sampah masyarakat.
    8. anak laki-laki batak umur 3 tahun jago ngumpat : babi, anjing, syetan, mati kau, pantek, keluar dari mulut mungil mereka. subhanallah! nak, nak…..
    9. Memang benar kata mbak. beberapa temen istri saya, dan tetangga depan rumah saya yang kebetulan cewek batak juga sama persis berkata seperti mbak “saya alhamdulillah pak, bisa nikah sama orang non-batak, pokoknya jangan sampai nikah sama orang batak, meskipun saya sendiri orang batak.
    10. saya orang baru di komplek, saya sudah bayar uang sampah. kebetulan sampah di depan rumah saya sudah 1 minggu gak diambil-ambil. saya berinisiatif untuk membuangnya ke Tempat pembuangan sampah sendiri. sampai sana saya dimarah-marahin dikira dia saya tidak bayar uang sampah, karena saya buang sendiri. saya coba menjelaskan, tapi omongan saya nggak didengar satupun. e malah saya dikira penipu, sampah yang mau saya buang disitu disuruh mengambilnya kembali. saya bilang ke istri saya “yang normal mengalah, orang gila gak usah diurusin”. Anda tau siapa pastinya dia? BATAK lagi.
    dan masih banyak lagi kenangan-kenangan pahit saya yang kebetulan sekali hampir semuanya dengan orang batak, belum lagi cerita saya ngekos yang sebelahnya orang batak. waduh hancur dah tatanan kehidupan. kalau dibuat buku mungkin sudah 500 halaman kejadian-kejadian gila saya yang kebetulan terkait orang batak.
    tanpa bermaksud menghina, sampai saat ini conclusion saya “SUKU BATAK ADALAH BANI ISRAEL-NYA INDONESIA”…

  95. Gw org batak, cowo, dan senasib… Setuju dgn statement anda dlm artikel ini. Wkwkwwkkwkkw!!! Gw stuju bgt pas bagian menghias peti mati, biasanya kita2 yg hub deket ama mendiang, malah dipinggirin. Udah gitu mending hias petinya bagus, malah hancur minah!!! Apalagi kalo yg meninggal wanita, sok sok makeup artist makeup-in yg meninggal. bukannya pake yayasan kedukaan, ini malah serasa makeup artist terkenal dunia. Hasilnya makeupnya mending bagus, malah kebalikannya: JELEK ABISSS!!! Gw bilang sejujurnya (bahwa makeupnya jelek) kepada mereka, ehhhhh… Malah gw dimarahin ama dipukul.
    .

    Habis itu dikawinan, mentang2 gw msh kecil (dulu), makanan dipiring gw malah diambil seenaknya ama inang2 BIG HEAD, dibilang “buat saya sini,” gitu, apa ngga kesel coba…. Udah gitu biasanya disuruh ambilin ini, itu, suruh ini, itu. Parahnya, ortu ‘n family gw dikata2in dan diomongin dari belakang sama segerombolan inang2. I feel like I’m the most awful person in the world. Ditantangin, ntar malah ortu gw dikatain ga bisa didik anak bener2

    Emang dasar tuh org susah maju smua, Big Head, Pathetic, Mean, sok penting, big mouth.
    Gw cape dah ama mereka!!! Hands up!!!

  96. Hi,

    saya sudah baca tentang pengalaman anda, dan saya turut prihatin akan yang terjadi kepada anda dan pandangan anda terhadap suku Batak.

    ya, saya setuju akan tulisan yang anda limpahkan semua diatas.
    Persis sama dg yang saya analisa akan sifat2 suku batak seperti kasar, arogan, sok kool etc dan sifat lainya yang menunjuk-kan sifat selfcentered arrogancy.

    sebagai seorang batak saya juga mengakui itulah citra yang saya lihat disuku saya sekarang ini.
    Namun apa mau dikata? saya tidak bisa pungkinri kenyataan yang saya lihat akan sifat2x Batak yang arrogan tersebut.

    Saya besar di Jakarta dan ketika SMA dan Kuliah saya di USA.
    Ketika kuliah saya pernah bertemu seorang professor sastra dan budaya di universitas saya pada waktu itu dan lucunya ketika dia tau saya dari Indonesia maka dia menceritakan bahwa dia sangat tertarik akan budaya Batak serta sastra bahasa sungguh dia tau banyak tentang kebudayaan suku batak dibanding saya sendiri dan membuat saya terkagum akan begitu Kayanya akar peradaban suku batak kita ini, salah satu suku didunia yang mempunyai aksara sendiri seperti china dan Latin, Maya serta pola sosialitas budaya yang unik serta kitab – kitab obat obatan dan ramuan tumbuh2xan yang berkhasiat.(sayangnya telah banyak hilang ) ketika masa kolonial belanda dulu.

    hmmnn … aneh. disinilah saya mulai merasakan ada sesuatu didalam suku batak ini… yang selama ini saya kenal sok kool ..sok pede dan yang jelek2x lainya.. mulai berangsur sirna.

    Sekembalinya dari perantauan akhirnya saya ber-interaktive kembali dg orang-orang dari suku saya ini.
    Yup!! tetap sama tak berubah… gossip tetep gossip…. sok pede tetep sok pede…. dan yang makin menyeramkan adalah degredasi culture (hilangnya simbol2 asli peradaban batak yang diceritakan prof saya di USA)yang makin kelihatan. sungguh sangat memprihatinkan sekali!

    Namun disisi lain saya sungkan untuk mendiskriminasikan suku batak saya ini dikarnakan teringat akan kata2x professor dari USA tersebut. dan saya hanya mau melihat dari sisi baiknya sajalah.

    Akhirnya saya bertemu dengan seorang Sastrawan batak dan bertanya kepada beliau tentang phenomena peradaban suku batak sekarang ini serta sifat2x egocentrix yang cukup kental dalam kehidupan sehari-hari dari mereka.
    Beliau sangat open mendiskusikan hal ini kepada saya, dari kesimpulan yang saya dapatkan dari beliau bahwa sifat2x jelek tersebut telah di inherit (turun temurun) ditanamkan dari orang tua kepada anak-anaknya semenjak masih kecil tampa disadari akan impactnya ke masa depan anak2 mereka pada khususnya dan masa depan suku batak pada umumnya.

    ada 2 masalah :

    1. HOTEL!

    Hosom, benci
    Teal,sombong
    Elat,iri,
    Late,tega

    yup… sifat2x inilah yang telah membenam kedalam kehidupan keluarga batak pada khususnya
    … sebagai contoh :

    Ayah/Ibu berkata kepada anaknya:
    Nggak Kau liat anak si Namborumu itu…sudah jadi juara 1 umum dia sekarang… sementara Kau 10 besar dikelas pun tidak …bla bla

    dari kata di atas… sang ayah/bermaksud baik supaya anaknya juara 1 dikelas. namun secara tidak sadar disini anak diajarkan untuk membenci saudaranya sendiri.

    2.“hau na jonok do na boi marsiogoson”(dalihan natolu)
    filsafat adat batak

    berarti kayu yang dekatlah yang dapat bergesekan.
    Ini menggambarkan bahwa begitu dekat dan seringnya hubungan terjadi, hingga dimungkinkan terjadi konflik…..
    disini kita melihat bahwa akar permasalahanya adalah gesekan…..

    hmm alangkah indahnya bukan bila di ganti dengan kalau kayu yang dekatlah makin saling erat mengikat dan menopang……

    yah segitu dululah tulisan saya ini… saya harap Ito ini dapat pencerahan melalui komen saya yang panjang disini.

  97. Mohon maaf sebelumnya, saya orang batak kurang lebih 25 thn sudah ditinggal di Bogor, disatu sisi ada benarnya yang dimuat diposting ini, akan tetapi tidak semuanya untuk diterima dengan begitu saja, tidak bisa hanya dengan pengalaman pribadi lalu menyalahkan dan menganggap jelek orang batak, segalanya terlahir ke dunia atas kehendak yang maha kuasa bukan sesuai pesenan atau keinginan masing2 , saya sangat menghargai dan sangat bangga terlahir sebagai orang batak, anak2 saya semua pake marga, dan masih ada satu keinginan yang masih belum terwujud yaitu memberi boru kepada isteri saya yang aslinya bukan orang batak dan dia(isteri) saya sangat senang dengan semua ini.

  98. Gw adalah orang batak (laki-laki tepatnya) dan gw akui kalau pendapat lo itu banyak sekali benarnya. Ada banyak sekali keburukan yang dimiliki oleh orang-orang batak. Dan tidak ada yang salah dengan mengeneralisasikan bahwa semua orang batak adalah orang-orang dengan perilaku negatif. Walau itu tidak sepenuhnya benar… dan itu hanya akan menyimpan kebencian saja didalam hati ito saja.

    Tapi apa yang perlu lo ingat adalah bahwa perilaku-perilaku bodoh/konyol/egois disebabkan oleh rendahnya intelektual IQ & EQ orang tersebut. Lo harus bisa membedakan orang-orang dengan IQ & EQ yang rendah. Dan sayangnya keluarga lo memiliki banyak sekali hubungan dengan orang-orang batak yang tidak berpendidikan (ignorance).

    Semuanya ini sebenarnya disebabkan oleh keadaan tanah lahir kita (tanah batak) yang kering dan sulitnya mencari makan. Inilah yang menyebabkan banyaknya perilaku orang batak yang kasar ,egois ,dan mau menang sendiri. Kalau tidak, bagaimana caranya nenek moyang kita bisa bertahan hidup. Bahkan dulu orang batak adalah orang kanibal yang memakan kriminal/penjahat yang tertangkap dan ini dikarenakan oleh sulitnya hidup di tanah batak. Tapi kebiasaan kanibal tersebut sudah hilang semenjak agama Kristen masuk ke suku batak (diperkenalkan oleh misionaris Jerman & Belanda).

    Jujur ito.. gw sedih sekali mendengar cerita lo. Tapi lo harus bahagia dengan hidup yang lo miliki karena lo punya orangtua yang menyayangi lo. Berbeda dengan gw yang lahir dari orangtua yang tidak sayang dengan anaknya. Saudara-saudara gw kabur dari rumah dan pada bunuh diri. Dan penyebabnya banyak sekali disebabkan oleh keegoisan yang diturunkan dari suku batak.

    Gw sendiri juga ga ada niat untuk menikah dengan perempuan batak karena gw tidak suka dengan perilaku-perilaku orang batak yang tidak berpendidikan.

    Tapi ito tidak boleh lupa bahwa hidup yang ito jalani adalah hidup yang diberikan Tuhan. Jadi adalah hal yang benar untuk berterima kasih kepada Tuhan atas hidup yang diberikan dan terimalah hidup yang diberikan Tuhan, hidup bahwa ito berasal dari suku batak.

    Yang ito butuhkan sekarang ini adalah kebahagiaan & itu adalah hak ito kalau ito yakin kebahagiaan tidak bisa didapatkan dengan menikahi orang batak.

    Aku cuma bisa berdoa semoga ito bisa bahagia..

  99. Memang batak kasar2 tapi ada juga yang lembut pribadinya trutama yg muslim saya pernah punya teman batak biasanya mereka baik karna berbaur dengan suku lain dan yang tidak bergaul hanya bergaul dg klompok sukunya biasanya kasar dan sok dalam arti negatif

  100. kekasihku juga orang batak, dan aku orang Jawa, tapi kami fine-fine aja tuh hehehehe….

    apa beda suku ya? kan ada Batak toba, Batak Karo, Batak Mandailing gitu….

    cowok saya sih batak toba

  101. Hay kak…

    Rencananya juni ini sy akan menikah dengan orang batak, dan bulan maret kmrn sy juga sudah diadati. Sy keturunan jepang n chinese. DULU saya berpikir orang batak itu baik, religius, kuat persaudaraannya tp SAYA SALAHH
    Zada bbrp masalah yang saya hadapi..
    1. Saya pusing liat keluarga dr alm bapaknya yang ribut masalah warisan kemudian pengeretan minta ini itu dlll emang pohon duit
    2. Saya gak melihat ada indah2nya dr adat batak mama angkat sy aja boro2 welcome nanya aja engga. Gayanya tingginya kalah langit padahal gembell rumah aja kontrakan smpit n kotor. Pada saat acara di berikan marga mama saya aja gak diundang. Mereka gak menghargai mama saya. Udah gt mama angkat sy ini minta beliin ini itu.sy pun gak perduli. Krn menurut sy itu hanya basa basi aja supaya sy dapet marga.
    3. Adik n kk perempuannya LANCANG. sy buat acara pemberkatan di jakarta tanpa adat batak, adikny bilang kl pernikahan batak itu harus ada berlian. Hahahahha dan masa dy bicara spt ini “kamu pake berlian aku aja” busyettttt lancang sekali. Sy masih mampu beli berlian. Jika sy tdk mampu pun sy tidak suka meminjam barang2 org untuk bergaya. Padahal berliannya juga secuil n berlian kalimantan lg…
    4. Adat batak itu ribet rempong yang gak ada harus diada2in.gak perduli sampe ngutang yg penting pesta

    Mengenai asap rokok judi dan minuman itu sy juga mengalaminya. Busyettt mau mati saya 1 ruangan asapp smua… Kalo mau mati jangan ngajak2.

    5. Masalah org batak nganggap contoh marga x dengan marga y masih serumpun dan artinya sodara. Hahhaha menggelikan untuk masalah itu. Pada kenyataannya suka memanfaatkan judulnya gak jauh kayak Benalu…

    Intinya jika saya punya anak nanti jangan sampai menikah dengan orang batak!!!!! yg saya anut adalah adat istiadat di alkitab.

    Saya gak suka adat yang bikin kita bukan orang batak di jadikan org batak. Karena tuhan Yesus bukan orang batakkk..

    1. Setujuuuu…………..
      Dobrak adat istiadat batak (dan juga suku lainnya) yg menjadi batu sandungan dalam hidup org kristiani.

      Pikiran “kolot”:
      #sinamot dibesar2kan supaya anak perempuan terlihat “bernilai mahal/menaikkan gengsi di depan keluarga besar”,seolah2 terjadi transaksi “jual-beli”
      #mangadati dgn pesta pora,potong kerbau/sapi/babi,sewa grup musik batak,supaya kesannya pesta org berduit/bergengsi.
      »»» Hasilnya : meninggalkan utang,dan tidak ada jaminan keluarga akan harmonis!

      Pikiran “modern”:
      Biaya sinamot dan mangadati (yg mungkin bisa mencapai ratusan juta),lebh baik dipakai buat modal nanti setelah berkeluarga,entah itu utk usaha atau utk kebutuhan sekolah anak.
      »»» Hasilnya : ada pemasukan (income) utk keluarga (usaha),cashflow keluarga aman, dan sekolah anak terjamin.

    2. Wah senasib kita..saya org jawa diadatin. Masa mama saya ngga dihargai, selama menikah mama angkat yg dihormatin, bah siapa yg bikin saya seperti ini klo bukan mama saya.bahkan saat upacara kematian suami saya mama saya ngga boleh ada di ruangan ITU.
      Pesta adat itu membosankan..omongan yg disampaikan intinya sama kenpa harus diulang berkali kali.
      Mertua saya tinggal cewe aja dan ikut campur dlm urusan rumah tangga kami. Sempet terpikir untuk bercerai aja, karena sumber masalah selalu mama mertua. Tapi Tuhan berkata lain. Suami saya dipanggil dg meninggalkan anak laki2 umur 3tahun dan anak perempuan umur 1thn.Setelah suami saya ga ada mertua saya ngancem “kamu boleh menikah Lagi tp anak2mu saya ambil”.. Omegot enak bgt ngomongnga..saya JD kepikiran pengen nikah Lagi biar lepas Dr belenggu kebatakan..

  102. Membaca cerita diatas sangat mengharukan, turut prihatin ya ito. Dan melihat komentar yang komplex jadi senyum sendiri. Maaf ya kalau dibilang tidak beradat, zaman sudah berubah kearah kemajuan apakah salah jika adat isdiadat juga direformasi tanpa mengurangi nilai luhurnya. Contoh ketika orang batak bikin acara apapun itu, pasti saja ada yg dipotong, harga sinamot yang tinggi, dll. Apakah semua orang itu kaya dan mampu, seolah-olah kita yang mengikuti adat itu harus bisa memenuhi apa yg ditentukan oleh adat. Seperti sejak awal saya katakan sudah seharusnya kaum muda yang menjadi agent perubahan agar dimasa tekhnologi saat ini tidak menjadi gamang tentang adat. Jika kondisinya seperti uraian cerita diatas..lambat laun adat akan ditinggalkan karena tidak sesuai dengan kemampuan seseorang atau tidak sesuai dengan kemanusiaan. Mohon maaf buat yg fanatik adat…sudah saatnya ada pencerahan, untuk menghapus dan memperbaiki imaj batak yang negatif. Kadang saya juga malu ketika dihadapkan dengan realita …. huft

  103. Ini adalah ungkapan seorang boru terhadap apa yg pernah dia rasakan, aku sangat senang kakak mau mengutara apa yg kakak alami, aku memang seorang batak tp klo bahasa batak aku ga ngerti sama sekali (maklum bokap/nyokap yg batak jg tidak mau ambil pusing dengan bahasa), aku sangat sdkit terawa dengan beberapa comment seperti “Menghina orang batak or etc lah” lucu juga aku orang batak ga merasa tersinggung kok dengan tulisan kakak ini, aku laki-laki seumur hidupku yg baru 26 tahun memang aku memandang orang batak itu 2 jenis, jenis yg pertama itu “bandit” yaitu orang batak yg negative dah jenisnya (judi,tukang tipu,ga mau kalah di argumen dan sdkit korupsi/ga nyinggung siapa2 ya, dan yg terakhir minum2an keras) nah tipe jenis bgini bnyak jg aku temui but terkadang aku ledek (maklum aku hidup dr kecil di lingkungan betawi jadi terbiasa sifat keceplosan hehehe) karna secara jujur aku kurang sifat yg ini, dan yg tipe yg kedua orang batak yg “kalem” nah yg jenis ini juga bnyak ku temui (mereka lebih suka bekerja, pemikir yg keras, terkadang mereka suka mengalah kalo dalam setiap pendapat, ga judi dan minum2an keras dan jujur tulus melakukan apapun/salah satunya abang saya hehehe) memang aku bergaul multi etnis dan yg tak bisa ku hindari dr sifat batak yaitu “jago ngelobby hehehe” dan memang aku lebih suka tersenyum dan membuat humor dalam sebuah pergaulan(bataknya ketara amat) bagiku artikel ini adalah sebuah motivasi buat kita orang batak, dan untuk intropeksi menghargai orang lain dan suku kita, memang batak sangat keras dalam adatnya terutama perempuan yg kurang mendapat tempat, but itulah batak klo ga ada adat seperti itu bukan batak dunk hehehehe… Nikmati aja kak bawa enjoy saja, jangan di pendam trus nnti jadi akar kepahitan loh, bagiku kakak sangat hebat dan smart mau mengatakan sebuah sisi yg pahit dalam sebuah kehidupan, tp jgn tulis “jangan menikah dengan orang batak” dunk kak, nnti aku klo dpt perempuan malah takut dia ma aku klo dia membaca ini dan berfikir negatif tntang orang batak (udh berat ni cari jodoh hehehe)… Lebih dari itu semua aku salut buat kakak dan respect. Thanks before kak ^^

  104. Memang saat ini. Banyak orang batak naso maradat. Orang batak yg tidak berbudaya batak yg sesungguhnya. penolong. Pemikir. & pekerja keras & gotong royong. Tp ada pepatah batak. Molo dao tubis sian bonana di harat pinahan. Jadi kalau gelap katakan gelap terang katakan terang. Jangan jadi abu abu. Org batak dr budayanya sangat care. Jadi baik buruk harus tanggung jawab bersama. Jadilah jati diri sendiri.. seandainya ada sedikit cahaya aja di kegelapan akan jelas terlihat.

  105. Syalom..
    Selamat sore buat kakak dan abang pembaca blog ini.. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk setiap kritik, saran, unek-unek, protes, sanjungan, dan lain-lain untuk kami orang-orang Batak. Saya juga boru batak (walaupun tidak 100%) dan saya hanya ingin menghimbau. Janganlah kita pakai mulut kita atau kata-kata kita untuk sesutu yang sekiranya menjatuhkan, menjelek2kan, dll. Coba kalau kita yang dijelek2kan, apa tidak sakit hati rasanya? Harusnya kita pakai perkataan kita untuk sesuatu yang memberkati. Hukum tabur-tuai masih berlaku di dunia. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
    Suku apapun kita, bagaimanapun jalan hidup yang Tuhan kasih ke kita, harusnya kita bersyukur aja. Masalah ga bisa dihindari, cuma bisa dihadapi. Hadapi, selesaikan dengan tuntas, Untuk hasilnya, serahkan sama Tuhan. Sering kita dengar “Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi batas kekuatan umatNya” bukan? Terima kasih. Tuhan memberkati.

  106. Banyak Orang Batak sangat bangga dengan adat batak.
    Sebagai orang batak yg lahir dan besar diperantauan saya melihat nggak ada yg istimewa dalam adat batak.
    Biasa aja.Dimana sih hebatnya….???????
    OK …kita bahas adat perkawinan batak…..
    Marhusip,martupol,marhata sinamot,dan martonggo raja terdapat juga dalam adat suku lain,bahkan adat nasional
    Hanya istilahnya saja yang berbeda.

    Marhusip……… contohnya kita berpacaran so pasti jika ingin menikah baik pria atau wanita pasti memberi tahu kerabatnya ( Orang tua /paman/bude/pakde bahkan sahabat karib )
    Atau bolehlah disebut prosesi LAMARAN dalam istilah jawa atau nasional.

    Martupol…istilah kerenya TUNANGAN….banyak suku mengenal istilah ini.Martupol biasanya dilakukan di gereja tradisional batak .seperti HKBP.Beberapa gereja non HKBP tidak memasukkan acara Martupol/Tunangan ini dalam acara gereja.
    Sementara dibanyak suku di Indonesia bahkan adat nasional…martupol atau tunangan biasanya dilakukan dirumah saja.Lebih praktis dan efisien dan sederhana saja.
    Jika yang menikah orang batak dan anggota jemaat HKBP umumnya Martupol ini sudah melibatkan banyak orang serta pihak gereja, otomatis mulai terasa pengeluaran biaya…

    Marhata sinamot……Istilah indonesinya adalah membicarakan MAS KAWIN.Dalam adat nasional mas kawin dapat berupa benda seperti seperangkat alat sholat,mas,dll.
    Tapi dalam adat batak mas kawin cenderung mengarah pada TUHOR NI BORU
    ( Biaya pembelian mempelai perempuan )Disinilah mulai Ribetnya dan mahalnya adat batak.
    Dalam adat nasional….yang punya ulaon/hajatan adalah tuan rumah ( Orang Tua Mempelai ),tapi dalam adat batak tuan rumah dalam penentuan mas kawin/tuhor ni boru banyak sekali.Bisa Dongan Tubu/teman semarga bisa juga Tulang/Paman.Mereka datang dengan egonya masing2 serta membawa gensi sendiri2.Bahkan yang punya hajatan/ulaon terkadang pendapatnya tidak d dengar.
    Dongan tubu/teman semarga serta tulang/paman umumnya bukanlah orang yg akan terlibat membantu dalam pesta/ulaon nanti.Mereka umumnya duduk manis saja serta membrikan ulos serta mandok hata/memberikan kata sambutan.
    Beda dengan adat jawa atau nasional umumnya…Keluarga dari bapak dan ibu kita terlibat langsung membantu baik dari segi biaya maupun tenaga pada saat resepsi.
    Penggunaan Mas Kawin/Tuhor Ni Boru batak sangat berbeda dengan adat jawa dan juga nasional.Uang Pembelian Mempelai Perempuan /Tuhor ni boru akan diatur lagi secara bersama penggunaanya oleh mereka yg terlibat dalam perundingan Sinamot tadi.
    Dalam pernikahan dengan boru jawa yg penulis alami….pihak mertua tidak meminta uang tuhor ni boru tapi yang diminta adalah kita pihak pria menanggung sebagian besar biaya pesta.KALAU YG INI MAH …SEBAGAI LELAKI WAJIB DONG……wkkkkkkkk.
    Pesta gua sederhana secara jawa sumatera ,maklum wong ndeso …wkwkwkkwwk…10 tahun yg lalu biaya lamaran,tunangan ,pembelian cincin kawin 1 suku dan pemberkatan nikah serta resepsi untuk 500 orang habis untuk ukuran sekarang antara 22-25 juta.Dan inipun sebenarnya masih bisa dihemat lg kalau mau.

    Kembali ke Sinamot/Tuhor ni Boru…..Biaya Tuhor Ni Boru/pembelian mempelai perempuan….dari pihak pria….dibagi-bagi sebagiannya untuk komisi….biasanya yg cukup besar adalah KOMISI Paman/Upah tulang.Selebihnya tupak/komisi untuk yang memberi ulos/mengulosi.
    Tuhor ni boru juga digunakan untuk pembelian Sipanganon dan ulos yang akan dibawa oleh pihak perempuan serta rombongannya,baik berupa babi maupun deke ( Ikan )
    Jadi pihak paranak dan parboru sama2 memotong babi.serta membawa sipanganon/makanan.Disinilah sering terlihat mubazir dan sering dagingnya terbuang.Kalau pesta mengundang 500 orang bisa jadi kebutuhan daging babi diatas 4 kwintal bruto….silahkan kali sendiri harganya.Baru daging babi doang ….
    Kalau dibandingkan porsi makanan nasional…makanan nasional jauh lebih murah.
    Berbeda dengan adat nasional,kalau resepsi nasional cukup satu pihak saja yang menyiapkan makanan.

    Ditempat saya tanah perantauan acara Martupol dan Marhata Sinamot dijadikan satu hari.
    Martupol terlebih dahulu setelah itu marhata sinamot di rumah mempelai wanita ( Umumnya ).
    Acara ini sudah masuk kategori setengah pesta.Bila ditambah penetua gereja bisa tembus 100 orang yg hadir.
    Dan Wajib Motong Babi ..biasanya..Karena sudah berjalan adat serta NAMARGOAR.
    Paling TIDAK babi ukuran minimal 60 kg bruto.Anda kalikan sendiri harga masaknya berapa serta 3 ekor ayam,sebab biasanya ada juga PARSUBANG/tidak makan babi…boleh jadi ditambah lappet…karena orang batak suka bertele-tele bicaranya…maka perlu disiapkan kopi dan lappet…wkakakakakakak

    Sebenarnya urutan Martupol dan Marhata Sinamot menurut saya kurang pas.
    Seharusnya Marhata sinamot dahulu baru martupol/tunangan.
    Setelah pihak pria menyanggupi harga mempelai perempuan baru tunangan betul nggak BRO….???
    Kalau Tunangan Dulu baru menentukan tuhor ni boru itu sama artinya menyandera pihak pria…atau sama artinya memaksa pihak pria harus memenuhi harga tuhor ni boru …wkakakakakakakakak

    Dari Uraian saya diatas….Gue Mo Nanya nih kepada orang batak yang sok pede pd adat batak…..
    Apa sih hebatnya adat batak…..Biasa aja tuh……..malah cenderung merendahkan perempuan dan bagi bagi duit,boros lagi.
    Atau segala sesuatunya dibayar pake duit.Tulang dibayar pake duit.Yang mangulosi dikasih duit.
    Pokoknya bagi2 amplob deh….wkakkakakakakkaka
    Sementara si memepelai lelaki nyari duit setengah mampus untuk manuhor boru….wkakakakakak SIAPA PEDULI,EMANG GUE PIKIRIN….wkakakakakakak
    Ini baru adat bataknya saja…gimana kalau kita banyak teman yg non batak serta non Kristen.
    Maka kitapun harus menyiapkan tempat dan makanan khusus mereka.Hitung aja jumlah undangan dan biaya kateringnya.Tapi yg perlu kita waspadai…..banyak juga orang batak yang makan disana.Wkaakkkakakakak
    Kalau parsubang sih nggak masalah……ini yang bukan parsubangpun makan disana…wkakakakkakkakaka
    Ampun dah……..

    Terakhir adalah PAULAK UNE /MANIKIR TANGGA…..
    Istilah jawanya ditempat saya mungkin SEPASARAN……umumnya 1 minggu baru boleh meninggalkan tempat mertua.
    Gua sih cm 3 hari dah kabuuuurrrrrrrr dengan istri gue dr tempat mertua…..
    Kayak nggak ngerti pengantin baru aja….wkakakakakakakka

    Satu Lagi Konsep Batak Yang dianggap Hebat oleh Orang Batak yaitu Dalihan Na Tolu ( DNT )
    Bagi saya biasa aja tuh konsep…..malahan justru banyak sisi negatifnya.
    Terjadinya pemisahan dalam kekerabatan ,yaitu

    – Hula hula/Mertua/Besan yang cenderung di posisikan sebagai RAJA
    – Dongan Tubu/teman semarga
    – Boru/perempuan semarga kita yang diambil marga lain yang posisinya sebagai PELAYAN

    Sifat GOTONG ROYONG hilang karena DNT
    Mereka DNT sibuk dengan dunianya sendiri.Yang Raja merasa sebagai Raja minta dilayani dengan baik oleh Boru,Dongan tubu cenderung duduk manis sementara Boru harus melayani.
    Makanya Ocehan Setelah pelaksanaan ulaon/pesta batak sangat luar biasa sekali dibandingkan pesta non batak dikarenakan posisi DNT.

    Dalam Pesta/Ulaon batak kurang terlihat semangat gotong royongnya.
    Sering pesta/ulaon adat batak kacau karena sedikitnya jumlah boru/pelayan atau borunya lari dari tanggung jawab karena usia lanjut.Sementara Hula2 dan dongan tubu mempunyai dunia sendiri.
    Gua sendiri terkadang kasihan melihat posisi boru/pelayan,apalagi yang jumlah borunya sedikit ditambah lagi pesta batak yang bisa menelan waktu sampai 18 jam.wkakkakakkak…akhirnya ada boru yang kabbbbuuuuuuuuur…..nggak tahan.Emangya anak gue dirumah nggak diurusin….wkkkakakakaka
    Padahal kalau diperantauan semunya sewa termasuk gedung ,dll.

    Dalam adat nasional serta adat jawa sumatera yg saya tahu….kalau kita punya pesta / ulaon semua datang membantu.Nggak ada Raja dan Pelayan disana.YANG MENJADI RAJA ADALAH UNDANGAN/TAMU

    Saya sependapat dengan orang batak sendiri yg mengatakan orang batak cenderung NATO
    ( No Action Talk Only ).Bisanya Cuma MANDOK HATA….Tapi urusan kerja 00000000
    Gue menulis ini berdasarkan pengalaman saya mengikuti beberapa kali Ulaon/Pesta batak,bahkan saya pernah mendampingi mempelai pria ngangkat piring dan tikar untuk pestanya besok….wkakkakakkakakakaak
    Sebab si mempelai tahu orang batak NATO….wkkakakakakaakakak

    BANGGA JADI ORANG BATAK ???????? BIASA AJA tuh……
    Saya menggunakan pembanding adat jawa,bukan berarti adat istri saya dimana dia berasal lebih baik.
    Adat jawa juga banyak yg perlu dikritisi.Adat jawa yang saya maksudkan adalah adat jawa di sumatera tempat istri saya dilahirkan.

    Sian Hami
    Halak batak na mar boru jawa.

    1. Sepemikiran kita Bang utk ursn ada pernikahan Batak terlalu ribet.. Wkt mau nikah pun, sehari sebelum harinya, saya sebagai calon pengantin harus sibuk sampai malam terjun membereskan hal detail.. Yg ditunjuk jd penanggung jawah malah gak tahu check list apa saja yg harus diselesaikan sebelum hari H. Kayaknya adat Batak byk yg harus dikritisi dan dibenahi supaya maknanya tdk lari dari perkembangan jaman. Mungkin dulu peran yg ditunjuk jd penanggung jawab tahu harus ngapain saat acaranya adat, misalnya pasang tenda, menyiapkan kursi, memasak atau menyajikan ke tamu, sampai bersih2.. Tp skrg semuanya sudah tersedia, ada katering, rental gedung, dsb. Akhirnya yg diserahi tanggung jawab bingung mgkn krn kurang inisiatif, dan malah terkesan merepotkan yg punya hajatan, gak banyak membantu tp harus dijamu khusus dan diperlakukan khusus.

      Meskipun demikian, saya tetap bangga dgn budaya Batak, bangga dgn hasil pemikirian akan kebudayaan itu sendiri, di jaman itu nenek moyang kita bs menghasilkan kebudayaan yg extra ordinary.

  107. Tulisannya menarik banget. Semua yg diceritakan adalah fakta, tapi saya tetap tidak akan pernah memukul rata semua batak itu “jelek”.
    Saya punya kakak perempuan yg menikah dengan org batak. Waktu masih pacaran, ibu mertuanya sungguh sangat baik, tapi ketika sudah menikah si ibu mertua selalu mengatakan “tidak suka memiliki menantu non batak”. Entah apa alasan persisnya. Padahal saya mengenal kakak saya sebagai orang yg penuh kasih, sabar & rajin; rasanya mustahil dia melakukan kesalahan yg sampai membuat ibu mertua membencinya. Sampai suatu hari si ibu mertua meminta anaknya untuk menceraikan kakak saya & meminta anaknya menikah dengan perempuan batak. Dengan alasan “janji pernikahan di gereja”, kakak saya tidak mau dicerai. Alhasil saat ini, suaminya menikah lagi dengan perempuan batak. Jujur hal ini membuat saya kecewa dengan orang batak. Bangga menjadi orang batak itu suatu keharusan, tapi jangan jadi merendahkan suku lain. Padahal kakak saya sudah berusaha keras untuk masuk dalam lingkungan adat batak, seperti ikut arisan atau perkumpulan batak. Saya pun dulu pernah berpacaran dengan orang batak, tapi puji Tuhan saya ditolak keluarganya karena saya bukan batak. Buat saya lebih baik ditolak dari awal daripada bernasip sama seperti kakak saya. Maaf curcol kak. Just wanna share my scars, but still I never hate batak people 😀

  108. Setuju, cerita ini sangat menarik. Saya sendiri anak laki2 paling besar di keluarga saya (batak) dan saya paham sudut pandang cerita anda. Saya sndiri sebagai orang batak juga sering membuat tradisi orang batak sebagai bahan candaan sy sendiri, karena ya itu pesta dan orang2nya lebih banyak yang gak jelas dari pada yg jelas nya. Tapi menurut perasaan pribadi saya, perasaan anda boleh jadi berlebihan, karena hal itu terjadi di semua agama, suku dan ras. Saat ini, kita hidup dimasa transisi, dimana nilai2 traditional kita berdampingan dengan budaya modern, boleh jadi nilai pendidikan kita juga belum seimbang dengan nilai kultur yang kita bawa secara komunitas. Jadi saya menyederhanakan situasi anda tersebut, seperti komunitas yang masih sangat konvensional ( kolot) dan modern. Ketika berada dilingkungan yang kolot tentu nilai2 yang kita lihat disekitar kita juga kolot, nilai itu yang tidak sama dengan diri anda karena nilai anda memiliki persamaan dengan komunitas yang lain. Segudang faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, latar belakang, lingkungan, pendidikan dll. And that’s why you don’t feel belong there. Lebih lagi, saya sarankan utk jgn terlalu serius menanggapi orang yg juga tidak serius, ini menanggapi cerita anda ttg bagaimana anda menilai diri anda terhadap sikap beberapa Amang2 peminum bir di meja panjang itu. They don’t know and give a shit about you, they act based on their value which is lower than yours. So, why so serious ?
    Instead of looking of the negative, look at the positive side is much better..about bataknese. Culture is one of the treasure of every nation for now and in the future. However, i found my self still proud as a bataknese. Good luck 🙂

  109. Saya memang bkn orang batak tapi saya orang Sumatera selatan dan menemukan jodoh asli Jawa tengah…kami domisili di riau hampir setengah pddk adalah suku Batak suami punya pengalaman buruk dengan orang batak pada bulan juni yang lalu suatu hari dia membw mobil sudah diposisi ditengah badan jalan tiba tiba dari belakang ada sebuah mobil langsung menyerempet suami saya tanpa babibu si bapak yang berumur kurang lebih 70tahuan keluar dan marah marah tahu sendirilah dengan memaksa minta ganti rugi ke suami padahal sama sekali tidak tergores mobilnya suami tidak bersedia memberikan uang dan suami saya pada saat itu membawa anak kami berumur 6tahun dan keponakan saya berumur sama karena di luar suara bapak tua Batak itu keras sekali suaranya anak saya sampai berpelukan ketakutan karena di rumah anak anak memang tidak pernah mendengar bicara keras maka diputuskan suami untuk menghubungi bapak itu esok hari sambil masuk mobilnya dan mengancam bercampur sumpah serapah oh iya sebelum masuk mobil disebutkannya semua pejabat teras di kepolisian yang marga ini dan itu sambil bapak itu kembali masuk mobilnya. Memang benar esoknya dia memaksa suami ketemu di kedai kopi saya sudah marah untuk tidak meladeni bapak itu sudah jelas dia yang salah tapi suami juga tidak mau ribut eh ujung ujungnya minta uang kaget katanya saya ini pensiunan disuatu instansi katanya langsung diberikan lah lima ratus ribu kepada si bapak itu oleh suami saya memang benar kata suami lebih baik kita mengalah bukan berati kita salah apalagi suami saya bukan yang tidak mengerti berkendaraan maaf saja suami saya dinas dan berpangkat perwira menengah dan tahu persis kronologis kecelakaan hampir lima tahun pengalamannya di lalu lintas tapi suami memilih mengalah untuk menang sifatnya kebanyakan orang Batak memang begitu sudah salah memaksa benar (mau jadi apalah orang seperti itu) sejak saat itu suami saya tidak begitu respek kepada orang Batak

  110. maaf juga sebelumnya kaks.kalo menurut saya pribadi ea!kebudayaan suku itu berbeda-beda tergantung kita menilai nya dari sudut pandang apa saja.saya akuin selaku orang batak itu sendiri bahwa terkandang terlampau kelewatan itu tidak luput dari keseharian seseorang itu dan kekerabatan seseorang itu pula.kalo masalah menikah lain suku itu juga sah-sah aja ke berbeda suku maupun agama lain.tergantung perjuangan nya.positive thinking ja.kita orang batak terkenal orang keras.jadi harus bermental baja juga.kalo saya boleh memilih adat,saya juga memilih tidak tapi memang bawaan dari opung2 dulu.tergantung penilaian masing-masing.dan tidak semua orang batak itu buruk
    piter purba sian malang

  111. saya suku madura,saya sudah bergaul dengan beberapa suku indonesia,namun suku yg paling berkesan bagi saya yaitu suku batak karena suku yg satu ini ngomong nya blak-blak an,kasar namun jiwa nya mantap sob ga ada rasa dendam,ada suku yg ngomong nya alus bgt namun di blkng nusuk..orang batak juga petarung dan brilian buktinya di kantor apa2 di percayain si boss ke bataknya..emang sih miris juga namun stlh di pikir2 org batak emang jempolan.

  112. Pertama, salam kenal ya ito. Kedua, saya merasa sedih atas pengalaman yg perna dialami ito, dimana ito banyak mengalami tekanan, penghinaan dari suku saya yaitu batak toba. Saya berterima kasih buat masukannya sehingga saya dapat mengoreksi diri saya secara pribadi. . Harapan saya melalui penglaman tersebut, ito makin kuat. Dan kerinduan saya ito bisa mengampuni kami sebagai suku batak yg dimana terlalu sering melukai ito. Saya berdoa buat ito, muda-mudahan menjadi org yg sukses, memiliki damai sejahterah dan maju dalam Tuhan amin.

  113. sy 3 thn menjalin hub dg cow batak, uniknya yg sy dapati di keluarga dia justru ank perempuan yg diagung2kan, ank laki2 terasing. ktk sy menulis coment ini sy br sj memutuskan pembatalan pernikahan sy dg cow batak yg sdh kmi persiapkan berdua, persiapan sdh 90 %. sy kecewa dg arogannya klrga mrk yg sll berbicara ttg adat mrk yg hrs dipatuhi. kami berdua hrs terpisah hny krn adat yg melarang orang tua yg blm mangadati utk menikah. sementara utk mangadati ortu cow sy ga pny biaya. lalu kesimpulannya cow batak yg ga pny duit ga usah kawin lah yah…

  114. sabar… Sebenarnya begitu indah jadi orang batak, itulah culture kita,,, ambil yang positifnya saja, bangga saja jadi suku batak..

    1. BANGGA LAE?

      ADAT BATAK MEMBUAT WIBAWA ORANGTUA KANDUNG JEBLOK DI MATA ANAK!

      KARENA ADAT BATAK SANGAT MENGHORMATI (KALAU TIDAK MAU DIBILANG MENDEWAKAN) PARA TULANG!

      ANAK ADA ACARA APA BUKANNYA MINTA SARAN SAMA ORTU,TAPI MALAH HARUS LARI KE TULANG!
      DIKIT2 : “TANYALAH KE TULANGNYA!!”
      ORTU JADI DISFUNGSI BAGI ANAK!
      MAAF.

  115. kak…. saya (27) sekarang berhubungan dengan seorang pria batak. dia berbeda agama dan berbeda suku dengan saya. hubungan kami selama ini tanpa sepengetahuan keluarganya. Dia dan saya memiliki rencana untuk menikah, namun ada persyaratan mengenai keyakinan yang dia syaratkan kepada saya untuk merubah agama yang saya yakini. setelah membaca artikel kakak, saya jadi meragu, beberapa wanita yang memiliki darah batak dan menikah dengan pria yang bersuku batak saja diperlakukan seperti itu oleh mertua atau keluarga lain, bagaimana dengan saya seseorang yang tidak memiliki darah batak.. beberapa bulan lagi saya akan dikenalkan dengan keluarganya. mungkin ada saran dari kakak atas hubungan saya selama ini sebelum terlalu jauh saya melangkah… mohon saran atau pendapat kakak atas hubungan saya. beberapa teman memang sudah meminta saya untuk mengakhiri karena beberapa tahun yang lalu sikap dia begitu kasar seperti apa yang kakak ungkapkan.

  116. hmm..berbatak-batak ria nih..cowo sy batak..sy jawa..jangankan ngomongin beda adatnya..kami juga beda gereja..bingung juga sih..tp ga tau kenapa sy ikhlas aja kalo diatur ma dia..krn selama sy pacaran ama orang selain batak selalu sy yg ngatur..haha

  117. Tole ma,ai hita do disi.
    Ungkapan yang paling gue benci.
    Halak hita itu : melangkah,tapi ngga maju.Semua anak laki laki halak hita : anak ni raja.Semua anak perempuan halak hita : boru ni raja.Repot do da bah…Adong di hita : adong dongan,dang adong di hita : dang adong dongan.Gue ngga minta jadi halak hita.Yang Maha Kuasa yang nentuin gue jadi : halak hita.Cape jari gue : manortor diatas kibod.Love one another !!! Merdeka !!!

    1. FAKTA :
      ADAT BATAK = UJUNG-UJUNGNYA DUIT.
      MAU RUJUK/BERDAMAI LAGI DGN ISTRI YG KEMBALI KE MERTUA,HARUS PAKAI DUIT!!!
      PADAHAL YG BERTENGKAR (SUAMI-ISTRI) SDH SALING MNGAMPUNI,TP PIHAK KELUARGA “MENDUITKAN”….!!!
      MENGHALANGI SUAMI ISTRI RUJUK SAMA JUGA MENGHALANGI KASIH DARI TUHAN!

  118. ito boru apa?? Tinggal dimana dulu?? Semua orang berhak buat komentar… Silahkan aja…
    Nothing cultures is perfect.. Especialy, nobody is perfect…
    Yang coment diatas… Org batak itu pinter2 makanya bisa pinter kutip uang, pengacara sukses juga batak… Yaudah biar gada budaya, silahkan menikah dengan bule, khususnya eroupe, america, and australia.. Biar perfect… nanti kamu biar lihat mertua kamu pake bikini di pantai… Simple right??
    Intinya jangan terlalu gampang nge judge apapun.. Berdoa lah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.. Agar anak atau keturunan mu tidak merasakan kejadian buruk… Yakinlah pada Tuhan mu, tak akan pernah menciptakan yang salah… Semua disini punya agama kan.. Hati-hati ngomong ny, Tuhan melihat dirimu…

  119. Saya sdh ketemu banyak suku, jawa,banjar,bugis,melayu,sunda,minang,nias,karo,mandailing,simalungun,plembang,lampung,kerinci,cina.
    Pernah kerja sama dg mereka semua.
    Batak toba rata2 rajin. tapi klu bohong tidak ada malunya. klu sdh banyak mulai arogan.klu sdh diatas nepotisme tinggi, saya pikir wajar krena mereka ibadahnya pun sama2 mereka saja di HKBP pke bahasa mereka batak toba..

  120. Kasihan sih kl sbgi org batak asli merasa malu dg budaya sendiri..banyak budaya masing suku2 tdk mngenakkan utk mereka2 sendiri..sprti suku x(cthnya) sdh mulai ada generasi muda yg tdk suka dg mngumpulkan uang bnyak utk acra kmatian shgga yg shrusnya mreka cukup keuangan utk mbiayai anak2 tp kr adat akhrnya mereka hrs kerja keras, dan tambah lagi ketika suatu acara itu ingin mununjukkan strata sosial…tp mereka tetap mengaku sbgi budaya x..ndak prlu malu..smua suku punya karakteristik yg tdk smpurna..kl ada yg bilang bhwa bos nya batak,anak buahnya batak smua..mungkin anda2 hy melihat kehidupan di depan anda,mari ke daerah lain dan lihat bgmn di suatu wilaya propinsi timur yg mendominasi struktur pemerintahan hmpi byk suku x dg budaya bos nya x ,anak buahnya x..dan korupsinya juga sy acungkan jempor, tp tdk suku x sj yg korupsi..huhhh suku a,b,c,d juga banyak kasusnya..smua suku punya kekurangan..tp apa qt hrs malu sbg org batak?kasihan darahnya dr darah bapa dan mama batak?kl malu..brarti malu punya bapak n mama n adik2nya…mari qt generasi muda,adalah baik mngubah yg tdk baik dlm budaya qt mjdi baik..sprti arisan suami aku,stlh arisan komitmen kami tdk ada main2 kartu..tp arisannya aku msh ada main kartu..yukkkk eda2,ito2..mari qt kembangkan yg baik dr budaya qt..siapa lg yg mngubahnya jd baik atau jd tdk baik kl bukan qt sendiri yg hrs masuk kedalamnya dan mnyesuaikan smbil mngubahnya pelan2.. Dulu aku smpat berpikaran dan kecewa dg batak..tp stlah aku pelajari berbagai suku,malah kok yg suku ini begini,suka yg sna bgitu???anda belum prnh merasa berada di suatu t4 kerja yg mna,suku a mngutamakan suku a dlm hal pnerimaan pkrjaan, bhkan trkadang sgt sgt kelihat ketidak adilan itu..artinya tdk hy batak sprti itu..bahkan tolong di ingat batakpun tdk se ekstrim pengalaman sya…

  121. hi kak…turut bersimpati dg apa yang kakak alami
    to be honest, saya pun awalnya tidak suka dengan identitas saya sebagai perempuan berdarah batak…i despise it…hate it…
    papa saya batak, ibu saya chinese-jawa
    karena bukan orang batak, mama saya tidak disukai oleh keluarga papa, ditambah lagi, papa memilih menikah dengan mama (non-batak) dibanding paribannya (ya iyalaahh…cantikan mama saya 🙂 )

    walaupun papa dan mama saya diadati, dan mama juga diberi marga, hal itu tidak merubah perlakuan keluarga papa ke mama saya, termasuk ompung boru, terutama namboru2 saya. mama dihina, di caci-maki, diomongi di belakang (krn mama tidak mengerti bahasa batak), dan diperlakukan semena-mena, padahal mama saya itu istri dari anak laki-laki pertama.
    perlakuan yang tidak enak yang diterima oleh mama saya, mulai saya sadari sejak saya di SD. Mama selalu sabar menerima.
    tetapi di benak saya, sudah tertanam pemikiran bahwa orang batak, tidak baik, kejam, munafik, suka merongrong aja bisanya…
    sejak anak2, dimana saya mulai menyadari perlakuan yg tidak baik yang diterima oleh mama saya dari keluarga papa, just simply karena mama saya bukan batak.
    padahal mama sudah diberi marga yg sama dg ompung s dicaci, dimaki, diabaikan, dan dianggap tidak berguna, itu hal2 yg mama saya alami yang akhirnya mebuat saya benci dg keluarga papa dan orang batak secara keseluruhan even sampe bersumpah tidak mau kawin dg orang batak lho

    tapi pandangan saya berubah bertahap sejak saya mulai ikut tergabung dalam 1 unit kebudayaan batak semasa kuliah, saya mulai melihat batak dan suku batak mulai dari sisi lainnya terutama dari sisi kebersamaan dan kekeluargaannya sampai akhirnya saya berkesimpulan, batak itu indah, tetapi memang ada individu2 didalamnya yang membuat itu menjadi tidak indah.

    at the end, diakhir hayatnya, ompung boru saya bersyukur punya menantu spt mama saya, dan mama menjadi kepercayaan ompung. namun kalau hubungan dngan namboru2, hmm…rasanya masih volatile, walaupun msh dijaga baik, mengingat permintaan mendiang ompung boru supaya mama melihat adik2nya juga.

    saya pun saat ini mencoba memafkan dan melihat suku batak dr sisi positivenya saja

    kalau menurut kita batak itu tidak baik, kenapa, kita tidak ambil bagian dalam mekanisme itu sendiri dan berusaha merubah persepsi internal dan external suku batak i agar menjadi lebih baik, dan dianggap baik dikalangan kita sendiri dan terlebih di kalangan non-batak. toh generasi akan berganti, kalau kita sedari muda ikut terlibat didalamnya, dimana kita yang lebih muua memiliki sudut pandang yg lebih modern dan rasional, rasanya mungkin beberapa tahun kedepan atau 1 atau 2 generasi mendatang keadaan menjadi lebih baik

    saat ini saya 31th, telah menikah dengan orang batak, dan puji Tuhan memiliki 2 anak boru yg cantik2..and as never ending story, sedang disibukkan dg pertanyaan usil “ga mau nambah anak laki?”
    but saya dan suami menanggapinya dg senyam senyum saja, tp tdk mengurangi keterlibatan kami di acara2 adat yg lumayan menyita waktu 🙂

    my point is, merubah cara pandang seseorang, apalagi yg sudah mengalami berkali2 kejadian yg tidak mengenakan, akan suli, kata2 dan kalimat bujukan kadang tidak mampan. like me in the past, kl ada org yg ceramah ke saya, mungkin ga akan saya dengan,it’s like “hey, you dont know what i feel and you dont even know what happen to me”

    kita harus mengalami sendiri such a turning point, then cara pandang itu akan berubah dengan sendirinya

    so, hope you can find it kak sehingga ada kenyamanan akan identitas kakak sendiri sebagai orang batak, cause you cannot change it aniway…dan suatu hari nanti, semoga, there is time when you can say that “jadi orang batak ga jelek-jelek amat kok” 🙂

  122. Kok.di.kumpulan gw ga gituh yahhh. Pas ompung.meninggal, namboru boleh.tuh.di.samping peti.ompung.doli…kami. smua satu.kelaruarga.besar. klo.rokok dll dsb dst yhh.itu.mang nyebelin. Tapi.kalo.gw sih sindir. Ajeee . Wong emang salah. Tentang. Kawin.dengan orng batak, tergantung orangnya masing2 kadang ga smua kayak.gituh. tapi.adat.batak memang jelas repot. Gw cuma.mikirnya.ginih. ketika kesusahan yg amat.sangat, jika.kita.aktip daam adat, yang.akan bntu tanpa itung2an.ya masyarakat adat.itu. well org.batak banyak yg ngaco tapi byak juga yang.baik. yang menntukan nilai hidup dan.karakter seseorang bukan hanya suku.saja. masih ada aspek lain.juga.

  123. Turut berempati dgn ito cekeysh…….
    Membaca tulisanmu seperti seolah2 mendikte pengalaman saya sendiri…..90% nyaris sama!

    Saya keturunan chinese (chinese & batak faktanya dua suku yg paling tidak disukai di indonesia…heheheh),beristri org batak asli.
    Untungnya,keluarga istri saya bukanlah batak yg “kolot”,yg semuanya harus berdasarkan adat istiadat. Sayapun tidak dipaksa utk “mangadati” karena keterbatasan biaya juga. Dan bagi keluarga istri,pernikahan kami “sah”,tidak seperti “cibiran” keluarga besar bahwa kami masih dianggap “kawin lari”! Padahal menurut saya,pernikahan yg syah itu jika diberkati di hadapan Tuhan (gereja/pendeta) bukan di mata manusia (pesta pora- habis itu pusing buat bayar utangan).
    Alasan klasik kalau hrs dipestakan supaya jgn terjadi kawin cerai karena mahalnya biaya,itu sgt tidak logis!buktinya sekarang kita lihat,mmg jarang ada org batak yg kawin cerai,tp pelariannya ke perselingkuhan!!

    Kasus terakhir,ketika mertua laki2 saya meninggal, (kejadian di bogor,kami anak2nya tinggal di jkt),kami bermaksud membawanya ke jkt utk segera dikuburkan mengingat kondisi jenazah yg tidak memungkinkan utk berlama.
    Tapi ntah datang darimana,yg namanya inangtua,dan anak2 dari amangboru langsung mengambil alih “susunan” acara tanpa mau berunding dgn kami (sbg anak2 kandungnya).
    Malah terjadi cekcok mulut hebat didepan jenazah mertua.
    Padahal maksud kami membawa jenazah ke jkt karena pihak gereja kami (karismatik) akan mengurusnya sampai selesai,tanpa biaya.
    Tp yg terjadi,kita masih shock karena mertua matinya tidak wajar,datang pula parsautaon mengingatkan biaya catering (harus babi 1 ekor) dgn harga yg mahal (mungkin dipikirnya kami dari jkt-banyak hepeng). Capeee dehh,sama sekali tidak peduli dgn perasaan anak2 alm yg sdg berduka.

    Akibatnya makin minus saja pandangan adik2 iparku terhadap org batak.
    Dan merekapun tidak mau menikah dgn pria batak!
    Iparku yg pertama menikah sama org jawa.
    Iparku yg kedua menikah sama org manado.

    #Kembali ke topik.
    Saya jujur,belum melihat satupun sisi yg benar2 positif dari “adat istiadat” ataupun “kebiasaan” org batak. (Maaf)
    Memang,dgn adat,ikatan kekeluargaan serasa dekat,tp jika ada keluarga yg mulai menanjak ekonominya,mulailah mereka menjauh dari keluarga lain,dan sifat sombong mulai menguasai mereka.

    Menurut saya (maaf kalau ada yg tidak berkenan),semua ini karena mayoritas org batak yg seperti itu masih bergereja di HKBP (sekali lagi maaf).
    Bukan saya menyudutkan HKBP,tp mmg faktanya di HKBP kita tidak pernah ditekankan utk :
    *memiliki kerendahan hati layaknya seorg hamba dihadapan Tuhan.
    *melepaskan pengampunan baik kepada org lain ,sebesar apapun kesalahannya,maupun diri sendiri.
    *melepaskan segala kepahitan masa lalu yg berujung dendam
    *hidup kudus (tidak merokok,mabok,judi dll yg merusak jasmani/rohani)
    * melepaskan keterikatan kepada adat istiadat BUATAN MANUSIA,seperti yg diajarkan Tuhan Yesus sendiri (Markus 7:1-9)
    Sekali lagi maaf jika ada yg kurang berkenan!

  124. Saya setuju dengan pernyataan yang mengatakan, semua tergantung pada orangnya masing-masing menurut sifat dan pandangannya. Tidak boleh mendeskreditkan satu suku. Saya sendiri asli boru batak. Tapi di keluarga saya tidak ada satu pun yang memperlakukan seperti yang diperlakukan keluarga kakak. Saya juga hanya memiliki satu saudara laki-laki, pada waktu orang tua kita meninggal, kita bertiga duduk di samping jenazah orang tua kita. Memang secara adat apalagi mengenai hak waris anak laki-lakilah yang lebih banyak mendapat peran dan bagian. Tapi itu juga karena ada alasannya, yaitu anak laki-laki merupakan kepala keluarga yang menggantikan ayah kita jika ayah telah tiada. Dan nantinya akan menjadi imam untuk istri dan anak-anaknya jika menikah dan memenuhi semua kebutuhan hidup keluarganya. Adat batak yang ini sejalan dengan ajaran agama saya Islam, karena saya kebetulan orang batak yang beragama Islam. Meskipun banyak kebiasaan orang batak dan adat batak yang bertentangan dengan Islam, namun secara hubungan berkeluarga dan kebersamaan, adat batak dan Islam banyak persesuaian. Di keluarga saya juga sebahagian beragama kristen dan sebahagian masih beragama pelbegu, tapi kita setiap ada pesta selalu bisa menyatu, karena setiap ada pesta selalu dibuat hidangan untuk parsubangan dan tidak parsubangan.

    Saya juga sekarang tinggal di Jakarta, dari sisi baik yang paling saya banggakan menjadi orang batak adalah, orang batak merupakan orang yang tangguh dan dapat bertahan hidup dalam keadaan apapun. Tidak mudah menyerah dan tegas, selalu terus terang dan tidak munafik itu yang saya suka. Baik laki-laki atau perempuan. Kita lihat di Jakarta, coba survey apakah ada pengemis-pengemis itu orang batak, kalau pun ada mereka hanya segelintir saja yg memang dirinya sudah dipatri malas bekerja. Tapi sebahagian besar orang batak daripada mengemis di hina-hina orang lebih baik jadi tukang tempel ban , kernet dan supir angkot. Kalau orang Batak sudah merantau, pantang pulang kampung kalau belum berhasil. Menurut hasil survey yang pernah saya lakukan dulu pada waktu kuliah, tingkat pendidikan orang batak juga rata-rata lulusan perguruan tinggi. Karena bagi orang Batak, jika aku lulusan SMA anakku harus bisa jadi sarjana. Terbukti di setiap universitas di Indonesia saja mahasiswanya dapat dikatakan 30 sampai 40 persen adalah orang batak, baik yang berasal asli dari tanah batak ataupun yang sudah lahir dan besar di perantauan termasuk di Jakarta ini.

    Dan saya sangat setuju dengan riview ito si ringo-ringo jelas ada 3 klasifikasi orang batak saat ini, orang batak kampung asli, setengah kampung dan orang batak Jakarta. Apapun itu kita sebagai orang batak seharusnya bercermin dan intropeksi diri. Darimana pun asalmu da dimana pun kau tinggal sekarang, jangan pernah pungkiri darah batak mengalir di tubuhmu. Dan banggalah menjadi orang Batak.

    Jangan Ragu Kawin dengan Orang Batak, karena Orang Batak juga banyak yang cantik-cantik dan Ganteng-ganteng contohnya lihat artis-artis kita yang orang Batak asli. Tidak kalah dengan mereka yang bukan orang Batak

    Terima kasih….Horas

  125. Syalom & Horas
    Kakak ku yg cantix, perkenalkan sy Risma dan skrg merantau di Jakarta. Saya memiliki keluarga asli batak..maaf y kk saya kurang setuju dgn pendapat kk..dulu saya jg pernh mengalami hal yg sma seperti kk, sampai di dlm diri saya pernh berprinsip saya benci sma org batak dan saya tdk akn mau menikah sma org batak..saya memiliki bapak (almarhum) yg suka judi, ke lapo dan main kasar ke mama dan anak2nya..sy sgt trauma dgn kejadian ini..ditambah lg dgn keluarga batak..katanya kalau org batak, keluarga yg sdg berduka di bantu dan di hibur tp yg saya alami tdk seperti it yg ad mempersulit bwt pusing 7 keliling. ketika bapak sy meninggal tradisi batak kan harus menyediakan makanan dan minuman ( seperti pesta nikahan deh kalau dipikir) padahal keuangan keluarga lg habis (krn biaya pengobatan bpk di RS opname sdh 2 tahun) mama sy sedih dan keluarga tdk mau memberikan pinjaman uang sementara makanan dan minuman itu wajib disediakan( menyedihkan bgt)..saya sgt kesal knp ya hrs begini tradisinya..Puji Tuhan pd saat it ad bantuan tp bkn dr keluarga kita yg org batak melainkan dari arisan kantor Bapak yg anggotanya 90%bkn org batak..yg anehnya lg ketika adat tutup tudung (kalau ƍäªќ salah namanya) utk si istri keluarga jg beprpesan kpd mama lebih bagus menikalah lagi biar ad yg membantu perekonomian (sgt menusuk jantung)
    Sy berpikir ngapain ad acar tutup tudung kalau yg ad kata2 seperti it yg keluar…tp Puji Tuhan mama ttp memperjuangkan kami anak2 nya dan membuktikan ke keluarga kami bisa dibesarkan dan disekolahkan (luar biasa).
    Nah itu baru sedikit kisah ak kakak cantix
    Tp percayalah kk ƍäªќ semua adat batak dan orang batak negatif semuanya..
    Knp sy bilg seperti itu??
    Krn pada saat itu hati saya dipenuhi rasa kebencian, takut dan trauma..sementara hati sy belum saya buka..
    saya punya teman dr suku lain, saya menceritakan masa lalu saya dan anehnya teman saya it bkn ikut benci…yg ad teman saya bilg..Risma Pola pikiranmulah yg salah..knp?? itu tergantung individunya baik pria ataupun wanita..maksudnya? Teman saya tertawa…
    Mama kmu salah satu contohnya bkn individu seperti itu..mama kmu org yg taft, mempertahankan perkawinanya walaupun pernah di pukuli..setia mendampingi bapak kmu walaupun sdh sakit..walaupun sdh janda mama kmu masih memegang prinsip org batak Anak ku adalah harta kekayaanku..ak benar2 diam membisu dan malu…teman ak bilg individu lah yg membuat tradisi/adat batak itu jelek di nilai org..oleh krn itu jgn mau tradisi / adat mu di nilai negatif sma org lain pertahankanlah yg baik2 nya dan buanglah yg negatif nya…
    Saya benar2 malu dan ƍäªќ bisa berkata apa2 kpd teman saya itu..dia yg bkn suku batak aja bangga dgn org batak..knp saya tidak ??
    Dari situ saya mulai membuka hati dgn mulai bergaul dgn org batak dgn mengikuti naposobulung di gereja (tetap di bawa di ke dlm doa jg sih) dan kalau ketemu org sy bilang saya org batak dan bkn orang Medan..
    “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮

    Semoga kisah saya ini menjadi inspirasi jg bwt kk ya…
    Bangga ya jadi Orang Batak

    Mauliate and Thank You

  126. Halo eds,nama saya Rini,nama lengkap saya jawa,Dan wajah saya lebih ke arah manado,walau saya batak asli.Dulu saya juga seperti Eda.Malu sekali jadi org batak Dan marah sekali dengan perlakuan org2 batak. Kurang lebih pengalaman saya spt teman2 semua tentang perilaku negatif kebanyakan org batak.bahkan alm ibu saya pernah dihina di arisan keluarga dibilang tdk bisa ajarin anaknya Dan saya dibilang tdk kenal Tuhan hanya Karena saat saya Mau dijodoh2kan,ibu saya bilang anak saya tdk Mau sama org batak.ibu saya tangis Dan saat cerita ke saya tangis.hati anak mana Yg tdk terluka melihat Hal itu. Namun seiring dgn waktu,saya tahun lalu bertemu saudara saya Yg batak jawa,mreka totally beda dgn org batak Yg saya temui. Kemudian akhirnya saya mengexcuse,okelah saya dgn org batatapi batak campur. Ketika tahun lalu dapat mantan batak jawa,harapan saya spt saudara saya.Tapi ternyata tidak. Tapi Hal Yg membuat saya Akhekarang tdk malu lagi jadi org batak adalah ktika kluarganya sangat baik sekali Dan baik kluarga sayadn kluarganya dia Begitu bahaelihat Kami menjalin relasi.

    Jadi Akhirnya saya berpikir,pasti masih ADA batak2 halus alergi spt saudara saya diluar sana,Krn didikan ortunya Yg halus.
    Dan saya ingin merasakan lagi bukan cuma saya Yg berbahagia bersama pasangan,tapi ka kluarga juga.Ya intinya tergantung pribadi masin
    Saya paling membatasi diri be org batak Yg saya tau tabiatnya tdk bagus.Masih banyak kok batak Yg punya tabiat bagus.Dan beberapa teman saya batak cowok,Akhirnya milihnya bukan cewek batak Krn mungkin juga mindset negatif sama ttg org batak.Tapi jauh di dalam hati mereka,klu ADA Yg bisa bikin hati ortu juga senang,mengapa tidak.

    Yg penting,kita sbg orang batak Yg tidak Mau pola Dan tingkah laku Yg umumnya terjadi Yg bikin nama batak Helen,ya jelek,ya jangan lakukan.

    Btw kenapa tdk bikin komunitas batak pembaharuan? Dimulai dari org2 Yg koment di sini.biar punya komunitas batak Yg bikin nyaman.

  127. saya turut sedih atas kejadian yg kakak alami. Tulisan kakak bagus, bisa jadi pelajaran buat kita smua. Tetapi ketahuilah kak, tidak semua org batak begitu. Kalau saya bgaimanapun tetap cinta jadi org batak. Kalau bisa merantaulah dan temukan dongan tubu mu. Yg terpenting dlm adat batak adalah Dalihan na tolu. Kalau masalah rokok dan minuman beralkohol sebenar nya tidak ada dalam adat, bisa dibilang itu hanya embe-embel nya saja. Kalau ada yg minum dan merokok, main kartu sehingga menggangu kenyamanan org lain bisa ditegur kok. Saya berharap kakak punya sudut pandang yg lebih luas thp org batak, tidak hanya disekitar kakak. Skrg bagaimana kita harus mlestarikan adat dan budaya itu, krna warisan tersebut dari Tuhan.

  128. Gw Orang Indonesia dari Suku Peranakan dan GW RESPEK AMA ORANG BATAK baik dari Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Mandailing-Angkola, semuanya. TUHAN YESUS MEMBERKATI. Salam.

  129. Memang kalau diperhatikan, semakin rendah tingkat penghasilannya, semakin arogan di adat. .. Semakin rendah tingkat pendidikannya, semakin pongah di adat. Krn dikehidupan sehari2 tidak ada lagi yg bisa mereka banggakan kecuali adat itu sendiri. Kalau eda ingin menikah dgn suku batak, coba carilah batak modern (yg sudah merantau minimal ke jakarta) dan yg tidak terlalu mengikuti adat. Tp kalau ingin menikah dgn suku lain, silakan saja, kita bangsa indonesia bukan bangsa batak.

  130. nice posting..
    sya turut prihatin dgn pengalaman yg anda alami.. sepertinya mmg tidak ada yg perlu di banggakan.. tpi yg perlu saya koreksi, dengan membuat pernyataan “jgn menikah dngn orng batak” itu sangat salah,,. lbh baik membuat pernyataan, ” jgn menikahi orang batak dari lingkungan kami” karna permasalahnnya ada pada lingkungan/horong nya dan tentunya orng/person nya. mungkin anda juga harus menghadiri pesta orng batak yang diluar horong/marga anda dan membandingkan dgn yg di lingkungan anda shingga lbh objektif dalam membuat tulisan… membaca tulisan ” ternyata mereka lbh bnyak berpropesi sebgai supir angkot, tambal ban, etc. seharusnya anda melihat latar belakang personal mereka yg sma pun tidak lulus dan hidup jauh dari bona pasogit. bagaimana mungkin mereka bisa dengan bijak menjalankan adat batak yg begitu rumit hnya lulusan smp dan jauh dari sumber adat yg mungkin hanya menjalankan yg pernah didengar dari mulut ke mulut…
    salam dari bona pasogit..

  131. Saya juga orng batak, tp tidk merasa diperlakukan seperti yg anda alami di acara adat pemakaman bapak saya, malah kami anak² merasa terhibur dengan adanya dongan sahuta dongan dan hula² , semua itu mungkin karna kita merasa asing dlm tata cara adt batak karna mungkin kita tidk pernah tau adt batak itu,
    Dan masalah arisan di kalangan batak juga tdk semuanyasperti yg and a rasakan, contohnya kami
    Tdk pernah menyuguhkan minuman dan judi sehabis arisan tetapi kami lebih lebih mengeratkan kepada ngobrol dan hanya mnum segelas kopi jd kami bisa lebih dekat ,
    Jadi jangn malu jadi orng batak apalagi tdk mengakuinya, adat batak itu unik dah indah dan satu² nya di dunia ,

  132. Ya semenjak gue kerja di jakarta, di kantor yang yang banyak bataknya.., saya setuju dengan opini anda. Salut anda sebagai orang batak mau mengakui kekurangan., apa jangan2 anda batak palsu? hahahahaha

    Ini beneran gak ada niat rasis karena dulu sih biasa aja ama orang batak, tapi kok ya makin lama di kantor malah makin gimana gitu pandangan Saya kepada orang batak. Kesimpulannya, kalo sekedar buat casual friend aja sih asik kok, tapi kalo lebih dari itu aku nyerah deh.

    Tapi saya selalu mikir mudah2an ini cuma kelakuan orang batak di kantor Saya aja 🙂

  133. Saya juga dari daratan sumatra walau bukan dari batak.menurut saya…..Apapun sukunya,Kalaupun pikiran suatu masyarakat masih tertutup dan mendewakan adat….Emang nyebelin banget.Gak punya toleransi lagi dengan perasaan dan keadaan kita.

    Saya juga sangat membenci Adat daerah asal saya,,,Lantaran bisanya cuma nyusahin kita dan gak lihat sikon.Kalau kita dalam kondisi yang memungkinkan,mungkin aturan2 tersebut tak terasa membebani.Tapi….Kalau sudah bertentangan dengan hati nurani dan mempersempit kondisi kita yang sudah sempit,,,hanya ngelus2 dada.
    Saya lebih suka hidup dengan budaya universal,logis dan yang terpenting…sesuai dengan syariat agama.Persetan kalau saya dibilang manusia tak tahu Adat.

  134. kisah yan ito ceritakan memilukan sekaligus inspiratif. Memilukan karena seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi di tengah2 kebatakan kita, dan inspiratif karena sebagai orang batak, kebatakan itu justru mengalir dalam darah ito, yang tidak mau terima dengan ketidakadilan meskipun ito ‘hanya’ seorang perempuan batak.

    Meskipun filosofi ‘dalihan natolu’ bgitu indahnya secara konsep namun aplikasinya sesungguhnya dari dulu masih jauh. Namun, banyak sekali perempuan-perempuan batak yang memberikan komentar dukungan dalam blog ini, menunjukkan bahwa perempuan batak tak lagi seperti dulu yang tidak boleh bicara dan berpendapat (umumnya). Orang batak harus siap bahwa boru harus sejajar kedudukannya dengan anak.

    Alangkah senangnya apabila di saatnya, dalihan natolu yang elek marboru benar2 dapat diaplikasikan.

    Senang dan bangga membaca semua tulisan boru batak di dalam blog ini. Horasss

  135. maaf ya…entah kenapa saya juga beropini sama denga pemilik blog ini…jujur saya suka keindahan budaya suku apapun termasuk batak…akan tetapi saya jijik dan males liat pesrsonal nya…ga perlu saya paparin lg apa saja yg tidak disukai…smua sudah ada di komen anda semua….mungkin ini bisa jd bahan renungan buat anak muda batak dalam meluruskan streotip yg melekat selama ini…mungkin ini saat nya generasi muda batak merubah cara2 pergaulan dan norma2 sosial dalam masyarakat…jujur dlu sewaktu kuliah saya paling malas bergaul dengan orng batak dan saya yakin mayoritas orng diluaran sana jg berpendapat demikian…sehingga jikalau pun ada orng batak yg baik,menyenangkan akan terkena dampak dari kebnykana perilaku sos kesukuan nya…semoga tulisan jujur ini tidak dianggap sebagai cacian atau pun hinaan…akan lebih bagus jika dijadikan bahan pertimbangan dan saran…trim’s

  136. Postingan nya bagus bgt, tapi gak semua orang batak bersifat demikian, walaupun nota bene nya orang batak lebis focus terhadap satu ras, agama, dan adat.. Dan kebanyakan mereka lebih sering mengatakan “halak ion” menggambarkan orang dr suku yg berbeda..
    Sekan mereka lebih sempurna dari semua orang..
    Mungkin juga kebanyakan orang batak tidak mau menyesuaikan diri terhadap lingkungan menjadi satu alasan dimana orang batak lebih welcom kepada sesama orang batak…
    So, mungkin saran saya lebih mendekatkan diri sama orang batak yg berfikiran UNYVERSAL atau lebih welcome sama sesama antar suku dan umat beragama yg lain.. Hehehe

  137. horasss smua nya
    memang adat harus selalu dilestarikan, tapi ada penah orang batak mencetuskan omongan : orang batak lebih takut keadat dari pada ke TUHAN . saya tanya kenapa . dia menjawab dengan ringkas beribadah hanya memakan waktu sebantar tapi banyak yg mengabaikannya, gak ngeluarkan biaya banyak, gak harus bawa ini bawa itu pakai perhiasan ini itu, tp kalau acara adat pasti mengeluarkan banyak biaya dan harus di hadiri apalagi pesta pernikahan yang sekaligus bayar adat ke par boru apa pun kendalanya pasti di upayakan datang. trus kalau udah punya titel angkuhnya minta ampun, apalagi ada dalam keluarganya pejabat.. maaf kalau agak nyeleneh bukan menyinggung atau segala macam nya itulah salah satu ciri khas orang batak

  138. Setiap Orang memiliki pendapat sendiri. Tetapi, percaya tidak percaya Anda adalah korban dari beberapa orang yang kebetulan berkepribadian tidak baik, dan Anda mencakup setiap pengalaman anda, tetapi saya rasa jangan pernah menghasut orang untuk tidak berkeluarga dengan orang batak. Kemudian, orang batak selalu bersikap keras terhadap pekerjaan mereka itu karena tuntutan dari pada saingan. Jika mereka tetap tidak bersikap keras, maka mereka (katakan saja orang batak) akan di pandang sebelah mata oleh orang lain. Maka dari itu, tetaplah membuka hati, ikuti segala sesuatunya dengan perlahan maka pasti akan terbiasa dengan lingkungan itu. HORAS!!!

  139. hai kak, saya juga orang batak, juga gak tau apa2 ttg batak, dan berusaha mencari tau. and google brought me to ur blog.

    kalo boleh sedikit sharing, saya bersyukur di keluarga saya mereka udh gak terlalu mementingkan adat. mama saya bukan batak, dan dia bisa tetep ada di tengah2 keluarga besar saya. sepupu saya pacaran sama org ambon, dan mereka mau terima, bahkan merestui. adat gak pernah dihilangkan, tp saya bersyukur mereka punya pemikiran yg terbuka hehe.

    saya akui emg banyak org batak yg kasar, suka minum, dsb2. itu tercermin dari banyak temen2 saya, kadang mereka jg sembarangan memperlakukan org lain. saya kecewa sm mereka, dan berjanji sy gak mau menikahi batak, nantinya, dan memang msh sy pegang smp skrg krn saya belum nikah haha. ya karena simply saya gak menemukan batak lain sperti keluarga saya.

    anw kak, u should come to city where i live now, somewhere in java. tentunya bukan jakarta. kota dimana chauvinisnya terasa sangat kental. kota di mana org2 sini sangat bangga akan dirinya sampe2 setiap pendatang harus ‘tunduk’ sm mereka. apalagi dulu sy dr jkt, dan mereka sepertinya agak sensi dgn jkt. anak jkt berdarah batak, bad combination krn di kota ini kami banyak dicela. jkt dengan segala kemewahannya dan batak dgn segala stereotype nya.

    dan sbg minoritas di kota ini, sy sgt sedih. kita disini selalu dicela sm org2 sini. pdhl kota ini sebagian besar dihuni oleh pendatang, oleh mahasiswa. i want to let u know kak, kalo temen2 mahasiswa batak disini adl org2 luar biasa. i never saw them get drunk or smoke. mereka pelajar yg baik, yg punya cita2 sederhana utk kembali pulang kampung sbg dokter, arsitek, pengusaha, sbg org2 sukses. disini baru saya kembali bangga sbg org batak, saya mungkin msh gak nyaman wkt mereka ngomong dgn bhs batak, tp saya senang mereka berkumpul dan berbagi. mereka gak menghajar org2 sini meski mereka dikasih stereotype tukang copet dan tambal ban. gak hanya batak sebenernya, beberapa minoritas di sini jg ngalamin hal yg sama. kmaren sempet ada kasus kecil di kota ini, jd sorotan masal, dan penduduk di sini menanggapi dgn sgt berlebihan. kadang penduduk yg terkenal lembut bisa jd brengsek dan menusuk dr blkg kak. hati2.

    pd intinya kak, rasa bangga dan perasaan yg paling bener menurutku pasti selalu ada di suku manapun (aku pacaran dgn org timur, dan gini jg) selama mereka dikumpulin jd satu. dimanapun. itu makanya aku lbh memilih utk gak mau nyaman dgn sekelompok org, aku gak mau punya identitas kesukuan yg terlalu kentel. aku udh cukup bangga jd indonesia. bukan batak atau manapun. emg susah sih, secara kita hidup di indonesia, yg berbeda2 dan dari kecil selalu lbh dulu ditanamin identitas kesukuan.

    pokoknya, my prayer goes to u kak, di manapun kakak semoga selalu bahagia. God bless 🙂

  140. apa yg salah dgn org batak ??
    kecewa, apakah smua batak itu sprti yg anda katakan ??
    batak simalungun tdk sperti itu ??

    TERIMA KASIH ATAS POSTINGAN ANDA

    saya lebih suka dibilang bangsa batak (batak simalungun) dripd bangsa indonesia !

  141. Saya ingin berkomentar tentang orang Batak ini. Saya bisa merasakan sebagian dari yang cekeysh rasakan.

    Saya sendiri juga orang Batak, saya asli dari Tapanuli Selatan. Dulu saya tidak pernah merasa malu atau terganggu dengan sifat atau pun adat istiadat Batak. Mungkin karena di kota asal saya orang-orangnya masih bisa dibilang tidak kasar, tidak egois, masih bisa toleransi terhadap orang lain. Hubungan dengan keluarga besar memang tidak terlalu baik karena mereka cenderung suka ikut campur urusan rumah tangga orang tua saya, mengata-ngatai mama saya, dan merasa berhak untuk “menggantungkan hidup” pada orang tua saya. Kalau masalah acara adat emang ribet dari dulu, tapi saya bisa maklumi. Kesimpulannya, I could live with that.

    Tapi setelah saya pindah ke Medan 10 tahun yang lalu, pendapat saya tentang orang Batak mulai berubah. Orang Batak disini kasar, suka berteriak-teriak, egois (menurut saya mereka adalah orang-orang paling egois di Indonesia. Saya sudah pernah tinggal di beberapa daerah lain sebelum akhirnya kembali ke Medan untuk melanjutkan studi saya), sudah salah malah marah, sombong, arogan. Mereka sangat self-centered dan have zero tolerance. Melanggar peraturan seolah menjadi kewajiban dan merupakan hal yang ‘keren’. Di tempat-tempat umum mereka bisa bertindak sesukanya hanya karena mereka punya hak, tanpa memperdulikan hak-hak orang lain yang mereka tindas. Berinteraksi dengan mereka setiap hari, saya merasa cukup tertekan. Saya sudah pernah dilempar, dicaci maki, diludahin juga sama mereka. Entah lah, mungkin karena di tempat kerja saya, orang-orang Batak yang saya hadapi berasal dari ekonomi menengah ke bawah.

    Saya pernah mencoba bersahabat dekat dengan mereka, bahkan saya pernah pacaran dengan salah satu dari mereka, tapi saya tidak bisa menghadapi kearoganan mereka. Selama masa pacaran saya selalu dikata-katain dengan kasar, bahkan keluarga saya juga. Saya dianggap rendah dan sangat beruntung bisa mendapatkan dia, padahal jujur saja, latar belakang keluarga saya lebih baik dari orang itu, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun sosial.

    Satu lagi yang saya amati, sebagian besar mereka seperti katak dalam tempurung, merasa paling hebat, paling berkuasa, dll. Padahal masih ada langit di atas langit. Memang ada juga yang baik, tapi sangat sedikit, dan begitu saya bertemu orang-orang baik dan lembut itu, saya merasa seperti menemukan barang berharga, and I can say I feel like I love them already, hahaha..

    Saat ini saya sudah menikah dengan suami saya, orang Batak yang lahir dan besar di perantauan. Tidak ada sedikit pun sifat buruk orang Batak pada dirinya. Tutur bicara halus, tidak urakan, tidak arogan, sopan, sangat menghargai orang lain, dan open-minded. Soal adat istiadat pun tidak ribet. Mungkin juga karena selama ini dia dan keluarganya berdomisili di Bandung. Saya merasa sangat beruntung. Masalahnya hanya satu, saat ini saya masih tinggal di Medan, masih juga menghadapi orang-orang Batak yang sangat kasar, dan saya sebenarnya sudah sangat capek.

    Saya harap saya bisa selesaikan pendidikan saya 2-3 tahun lagi, dan segera pindah dari daerah ini. Dan saya tidak yakin saya akan merindukan lingkungan yang begitu kasar dan dipenuhi orang-orang egois.

    Saya tidak malu menjadi orang Batak, tapi saya tidak suka dengan sifat-sifat jelek orang Batak yang seharusnya diubah tapi malah dipertahankan.

  142. appresiate buat penulisnya sudah berani menulis seperti ini. karena terkadang orang batak sebenarnya tahu mana yg keliru dan dibenahi, tetapi tidak ada yg berani mengutarakan, apalagi kepada pihak tua tua. pantang kali katanya, dibilang tidak beradat, padahal adat ada filosofi dan tujuannya bukan sekedar cara dan upacara turun menurun saja, ada mksudnya,nah mksudnya itu yg kadang luput dari pemahaman si pelaku adat, kan tdk semua lagi bisa diterapkan juga, maka itu disebut inkulturasi di era teknologi modern begini, tdk semuanya perlu dilaksanakan apalgi budaya pesta pora, budaya matrealistis, membanggakan titel dan jabatan, dan kemudian efeknya jadi merendahkan orang lain dan terkesan gila hormat. lalu bagian yg tidak seperti harapannya atau dianggap tdk hormat, dikatakan tdk beradat, semoga para muda2 mulai berani menunjukkan segala kekeliruan itu dan memperbaiki adat budaya secara tepat dan efektif.

  143. Horas Tante.
    Tante orang batak ya?
    Kok malu dan marah sama orang Batak?
    Harusnya bangga lah.

    Saya seorang mahasiswi yg tinggal di lingkungan batak yg masih sangat kental. 90% di kampus saya adalah orang batak. Punya marganya masing2.
    Kami punya panggilan masing2 yg unik.
    Dan saya senang sama keadaan ini.

    Overall orang batak itu gak semuanya baik walaupun ada jg yg buruk. Tapi kita harus bangga sama orang batak. Mereka bicara terus terang. Apa adanya. Sikapnya ya apa adanya mereka. Yang paling penting itu, orang batak itu kekeluargaannya erat kali.

    Saya selalu sekolah di lingkungan orang batak. Dan saat saya memutuskan utk kuliah di ‘kampung’ saya gak pernah pikir 2x. Karna saya sudah nyaman sama orang batak. Karna apa? Ya karna yg saya bilang diatas tadi.

    Jadi buat tante kami yg merasa di ‘babu’ kan di pesta, membenci batak dan kebiasaanya, ayolah tan. Mulailah membuka hati sama Batak dan orang2nya. Di pesta kita memang akan disuruh2 sama pihak laki2. Tau gak tujuannya itu apa?
    Kalau menurut saya, ya itu karna kita diajari utk jadi ‘pelayan’.
    Saya sengaja kasi tanda petik. Karna pelayan bukan seperti yg saya tangkap dari postingan tante ini. Tuhan aja mau jadi ‘pelayan’. Masa kita manusia biasa gak mau?
    Cobalah menerima kebiasaan ini tan.
    Sekali2nya berpesta. Apalah salahnya melayani keluarga sendiri?

    Trus tante bilang ketua adat disana itu dari kalangan *maaf* kurang terpelajar. Ya itu harus kita terima. Karna memang merekalah yg lebih banyak makan garam dalam adat. Mereka udah tau gimana kerasnya hidup jadi orang batak. Mereka lebih punya banyak waktu gak kayak pengusaha yg lebih banyak mengurus pekerjaan mereka.
    Mungkin mereka gak punya byk uang kayak pengusaha. Tp mereka punya lebih banyak pengalaman di hidup ini. Jadi gak bisa kita salahkan mereka harus jadi pembicara dalam adat. *tangkap sendiri lah maksudnya ya tante.

    Okelah. Mungkin sekianlah dulu dari aku ya tan. Kalo ada salah2 kata dan pendapatku yg kurang berkenan maaf ya tante.
    Aku harap tante bisa merubah cara pandang tante sama batak, orang2nya, adatnya, dan semuanya lah.

    Horas.
    Tuhan memberkati.
    Syalom 🙂

  144. Jd orang batak mah emang rempong..ribetttt….Setujuuu…gw jg lebih suka menyatakan diri gw sebagai orang indonesia…thanks God ada jg yg sepemikiran ma gw..gw pikir gw yg ngerasa aneh sendiri…

  145. Gw batak..jd cewe batak emg ribettt..gw jg lebih suka menyatakan diri gw sebagai orang Indonesia…thanks God ada yg sepemikiran ma gw….

  146. jujur aku juga ga terlalu ngerti sama adat batak, karena aku gereja di Gereja Kharismatik, jadi ga pernah ngerasain hal hal yang bou rasai. Tp aku bangga jadi boru batak, aku suka banget lagu batak, Tao Toba, dan kekentalan persaudaraan apalagi yg semarga, jd kalo udah jumpa yang semarga udah kayak saudara sendiri aja sih, hidup BATAK!

  147. beberapa orang disekitar saya pernah berkata “tidak ada yang kebetulan”. Maksudnya (dalam permasalahan ini, permasalahan anda), sadarilah ini sebagai suatu anugerah Tuhan yang belum anda sadari, mungkin di waktu yang akan datang anda akan mulai menyadari bahwa anda dilahirkan sebagai bagian dari suku batak bukanlah suatu kebetulan tapi anugerah.

    Ya salah satunya dengan postingan ini, mungkin ada bnyak org batak yang akan menjadi sadar dan memperbaiki diri :))

    Tapi percaya atau tidak, kisah anda ini bukanlah hal yang baru 🙂
    kita boleh kecewa, tapi tidak untuk menghina. Kita boleh bersedih tapi jangan buat orang lain ikut sedih dan kecewa.

    Streotip terhadap org batak. ya, kalau anda dari suku lain, saya cukup maklum, tp ternyata anda dari suku batak juga, saya merasa “kamu butuh keluar dari zona kritis itu”

    marah itu manusiawi, tp pasti anda tidak sanggup menentang dan mengutarakannya saat itu mankanya anda utarakan lewat tulisan diatas 🙂
    Hilangkanlah akar pahit supaya anda bisa bertumbuh, bukankah begitu ? 🙂

    Saya bersyukur hidup dalam keluarga batak, kekeluargaannya solid, ketemu sesama orang batak lain di perantauan langsung tanya kampung dan jadi akrab hhehehe
    Itu memang sifat manusianya kalau kasar, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada pengaruh budaya di dalamnya. Mankanya, apa gunanya kita memperoleh pendidikan kalo tidak menjadi orang yang terdidik, minimal tau menempatkan diri dan menanggapi sikap org lain (plis jgn melihat dari strata atau derajat atau pekerjaan, itu terlalu kasar dan merendahkan org lain)

    Nah, biasanya nih kalo ada acara dirumah gitu, naposo diundang, gunanya buat apa ? ya cuci piring, apalagi yg wanita hhehehe tp ada juga tuh yg cwok2 mau bantuin 🙂

    Contoh nyata, mamatua saya dari suku lain dan dia gak pernah gak senang kalau diajak ke acara-acara batak, dia benar2 merasakan kekeluargaannya dan merasa seperti memang orang batak asli (kisah nyata loh) 🙂

    kalau menurut saya anda tidak perlu menemukan org batak yg bisa buat anda tidak lagi membenci orang batak dan memperoleh pencerahan darinya. Carilah pencerahan yang benar 🙂

    Masalahnya itu di anda, bagaimana anda merespon tindakan orang batak terhadap anda. masalahnya di anda, karena anda terlanjur menanamkan streotip terhadap orang batak. Masalahnya itu, anda juga masih mencintai batak, tapi memiliki pengalaman pahit di dalamnya.

    jangan membandingkan dengan suku lain atau kepercayaan atau keyakinan atau kebiasaan tidak makan babi atau darah, saya rasa anda tidak perlu mengungkapkan itu, anda hanya perlu bertindak, bertindak untuk tidak melakukannya kalau memang anda tidak menyukainya.

    tidak ada yang benar mutlak dan tidak ada yang salah. semoga anda bisa lebih menghargai diri sendiri kedepannya, karena menjadi bagian dari suatu suku itu bukan keinginan kita tapi ada tanggung jawab juga di dalamnya. Kalau anda merasa apa yg mereka lakukan salah, perbaiki, bukan semakin menyalahkan. Kalau anda merasa apa yang mereka lakukan benar, pertahankan.

    mungkin tidak banyak membantu tp saya berharap bisa membuat orang batak tidak menerima cap buruk, cap haram, cap negatif dikemudian hari.
    God Bless

  148. sorry kakak,, bukan mau ikut canpur
    saya masih single dan masih dikatakan remaja.
    saya bangga jadi boru batak,
    saya pernah mengikuti arisan marga yang setau saya itu arisan buat yang udah berkeluarga,
    saya senang ikut arisan2 marga seperti itu karna dari sanalh saya belajr dan mengenal tetntang adat batak,, sampai saat ini gak pernah hal yg negatif yg terbersit dlm otak saya ttg acara adat batak tersebut..
    among aku juga udah almarhum tpi waktu acar pemakamanya gak pernh sedikitpun kami anak2 nya dijauhkan dari seblah jenazah among kami, justru kami dibiarkan berada di seblah nya.
    klu menurut ku ,, ada yang salah dari kedekatan hubungan dengan saudara kakak. atau mungkin komunikasi keluarga kakak gak baik dengan saudara yang lain,,back to your self sisst..kata lainnya coba intropeksi diri apa yg salah dengn hubungan kelkeluargaan kk dengan saudar2 kakak,
    im proud to be boru batakk..
    horassssssssssssssssss….

  149. saya setuju sama postingan kaka,
    saya tinggal di batam dgn tetangga2 saya mayoritas batak.
    awal mengenal mereka tak terfikir dibenak saya untuk mengenal lebih dekat.
    omongan nya kasar,keras..

    lama2 kelamaan saya terbiasa,
    dan sekarang saya mempunyai abang angkat dari marga mangungsong dan kaka dari marga hutabarat.

    kebetulan sekarang saya juga lagi menjalin hubungan dengan lelaki dari marga sidabutar.
    omongan nya kasar sesuka hati.
    namun apa boleh buat,
    terlanjur sayang,hehehe

  150. saya sangat terharu.dan setuju dengan tulisan ini.memang sich ga semua org btak seperti itu.tapi kebanyakan memang begitu.pada umum nya saat aara adat merokok sangat menggangu yg tidak merokok tanpa memikir kn kesehatan org lain.saya juga pernah mengalaminya saat pernah mengikuti acara adat batak.kebetulan saya masih baru. menikah..dalam hal adat saya masih harus nbayak bertanya pada yg lebih tua ..satu marga saya atau marga suami,tapi jujujr saya benar2 tidak tertarik dengan org2 batak.merasa lebih tua..seneak ny aja ngong tanpa memikir kn perasaan org lain.kadang saya sendiri tidak banyak mengerti tentang marga ditanya dari akar2 nya tentu tidak tau ,tidak jarang mereka berkata menyakitiu hati,saya tinggal di lingkungan batak..mereka yg tua pengen dapat lebih dari kita,padahal mereka sendirpun belum ada berbuat yg baik.dan paling menyebal kn tak jarang mereka menyidir sombong lah..saat ada acara kita idak bisa hadir padahal .jam/waktu kerja tidak sesuai dengan acra,dan pernag ikut acara batak..mereka hanya hangat dengan org yg mereka pikir kaya.sangat minder tak ada 1 pun yg menyapa…dan masih banyak lah

  151. Admin menurut saya tidak ada yan salah dengan orang batak. namanya juga orang batak mbak, mungkin kehidupan di kampung halaman yang keras, tapi jangan lihat ucapannya, tapi setidaknya orang batak suka menolong orang, saya juga orang batak tapi sudah lama di perantauan jadi hilang semua logat bataknya, orang kira pun saya orang jawa, menurut saya beda orang beda kelakuan, tidak semua orang batak keras, tidak semua orang jawa itu lembut, semua kembali ke diri masing-masing, tapi yang buat pusing saya Dilarang menikah sebelum punya biaya untuk pesta adat pernikahan adat batak toba yang terkenal mahal. Wajib menabung jika berniat menikah dengan boru batak yang punya pendidikan yang tinggi karena mahar-nya tinggi bisa sampai ratusan juta. Intinya boru batak itu mahal, tapi menurut pengalaman saya, kalau menikah dengan boru batak yakinlah setia sampai selamanya, saya perhatikan boru batak soal setia nomor satu, mau suaminya sakit pasti diurusi, suaminya meninggal pun masih tetap setia, kalau suku lain langsung cari suami baru, tapi salut buat boru batak. tapi yang buat pusing tuh biaya menikahnya tuh yang mahal banget, kerja 10 tahun dihabis dalam satu hari 🙂 mulai sekarang belajar menabung, mudah-mudahan tercapai punyai istri boru batak 🙂 Amin

  152. Syalom ito ,Saya Andre Tambunan ,Orang Batak Toba Asli Lahir Jakarta ,menurut saya jangan pendek kali wawasanmu yang luas itu menjelekkan suku kita ,Batak it’s Reall Good Etnis , kenapa saya mengatakan seperti itu Budaya kita adalah super kultur yang sempurna ,baik dari seni budaya ,tata cara adat yang mengajarkan sopan santun ,karakteristik Marga yang menjelaskan identitas garis keturunan berdasarkan nomor turunan ataupun dari keluarga turunan ,pakaian adat yang mempunyai arti setiap pernak perniknya ,Bahasa Batak yang berkarakter ,Bangsa Batak adalah Bangsa Yahudinya Indonesia (Bangsa Jenius dan Pekerja keras ) , jadi walaupun saya kelahiran Jakarta ,saya sangat bangga menjadi orang Batak ,Batak kita semua saudara ,apa lagi kalau bertemu diperantauan ,dari marga saja kita sudah tau kita harus saling memanggil apa ,(Abang ,Adik ,Bapak ,paman ) tidak berpatokan umur ,ini karrna identitas Marga yang kami punya ,dan kesatuan bangsa Batak itu sangat khas ,Bangsa Batak tidak pernah punya Raja ,tidak mengabdi kepada manusia ,selain hanya TUHAN pencipta alam semesta yang di sembah.

    Prestasi dalam Bangsa & Negara
    Dari jaman Soekarno sampai Jokowi , Susunan Kabinet tidak pernah kosong untuk Bangsa BATAK ,itu dikarenakan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia ) butuh suatu karakter Manusia tegas ,setia dan pintar ,itu semua ada dalam orang Batak .
    Kalau bicara korupsi jangan dihubungkan dengan Etnisnya ,semua manusia juga suka duit ….,itu bentuk kekhilafan manusia ,no body perfect dooonggg,,jangan sembarangan bilang orang Batak saja yang korupsi ,suku suku lain pun sama ,jangan ngedjust begitu yah ,alangkah baiknya saling menghargai.

    Kesetiaan dalam ikatan Pernikahan
    Bangsa batak terkenal Pintar ,Pekerja Keras dan Setia ,boleh kita cek di pengadilan Agama ,Suku apa yang bisa dibilang hampir tidak ada setiap Tahunnya melakukan sidang perceraian ,karna pernikahan buat bangsa kami adalah sesuatu yang paling sakral dan janji sehidup semati dihadapan TUHAN ,jadi kalau mau cari pasangan yang setia ,pekerja keras dan bertanggunh jawab carilah orang batak yang terkenal romantis itu.

    Kalau bicra acara adat pada saat Meninggal
    Bapak saya baru saja meninggal 5 (lima) Bulan yang lalu ,yang saya bingungkan bagaimana mungkin anda tidak boleh berada di samping jenasah Bapak ,anda sedangkan Upacara keagamaan itu dijalankan seiring istri/suami yang ditinggal berserta keluarga harus disamping jasad dari keluarga itu sendiri ,karena akan diadakannya prosea acara Mangulosi buat pendamping ,mangulosi buat yang sudah berkeluarga ,dan ada acara dari Hula hula ,dari pihak keluarga dan lain lain ,jadi maaf ..,anda itu jangan mengada ngada dengan mejelekkan bangsa dari para leluhurmu dimana kau dan orang tuamu berada ,jadi tolong pakailah Hikmat dan Bijaksanamu dalam menulis dan berpendapat ,jangan memalukan Ras mu sendiri .
    Mauleate Godang ,GOD Bless You

  153. Masalahnya adalah hampir semua orang tidak menyadari bahwa tiap suku bangsa rentan terhadap chauvinism. (mohon digaris bawahi setiap suku bangsa)
    Seandainya salah satu suku punya seseorang macam Hitler mgkn saja jadinya genosida thd suku lain. (mohon digaris bawahi saya tidak menyebutkan suku batak di kalimat ini)

    Jadi yg paling penting adalah pola pikir kita yg harus mengedepankan men are equal. Yang pantas menghakimi itu Tuhan Yang Maha Kuasa. Ukuran apapun yang kita pakai terhadap sesama kita akan dipakai juga utk mengukur kita jadi hati2.
    Dan jangan lupa mayoritas orang Batak kenal kalimat perlakukan sesama seperti engkau ingin diperlakukan.

    Sayangnya sekalipun mayoritas suku Batak mengenal kalimat tsb tapi tingkat pemahamannya beragam.
    Kadang ketika seseorang mencoba menjalankan makna kalimat tersebut justru malah dikoreksi.

    Sbg contoh pengalaman saya dan istri. Saya seorang pria batak dgn istri dari suku Jawa (sudah dimargai dan menikah dlm adat batak).
    Tiap acara yg melibatkan marga saya, saya dan istri selalu berusaha membantu tuan rumah (berhubung tuan rumah masih keluarga satu opung). Tapi herannya setiap saya turun tangan ingin membantu krn saya lihat tuan rumah tsb kesulitan, justru disitu kami dikomentari dan ditegur “kurang pas” dgn alasan ini acara paranak. Lah abang saya tidak ada yg membanyu, apakah saya tidak boleh membantu abang saya?
    Dalihan na tolu tidak melarang hal tersebut nampaknya. Justru sejalan. Asal jgn berat sebelah. Jgn mau disomba sebagai hula2 tp tidak mau elek marboru, bahkan mardongan tubu.

    Intinya menurut saya beberapa org Batak masih terikat dalam paham bahwa Batak itu adalah darah daging nya. Sehingga hati-hati dgn risiko chauvinism.

    Bagi saya yg Batak dan Kristen maka darah daging saya adalah Yesus Kristus yang sudah mati buat dosa saya. Jadi saya akan berusaha sekuat tenaga utk menjalankan salah satu ajarannya : memperlakukan sesama manusia seperti saya ingin diperlakukan.

    Utk penulis pesan saya, selalu ada yg indah dr budaya batak. Kultur kita sangat baik. Mungkin sudah saatnya kita (yg bagi bbrp org Batak dianggap kurang Batak) menunjukkan bhw kami bisa memajukan budaya Batak.
    Saya bs melihat kebanggaan org tua saya ketika saya dan abang saya yg lahir dan besar di Jakarta tiba2 mandok hata di acara adat dgn Bahasa Batak yg lancar dan mengeluarkan Umpansa Batak. Ada lagi cara lain mulailah gali sejarah adat dan budaya Batak, sejarah HKBP, mempelajari komposisi lagu2 batak lawas. Menurut saya itu akan membantu kita semakin cinta budaya Batak.
    Demikian ito. Horas!
    Tuhan memberkati.

  154. Ga smua orang Batak gtu ah ya. Skalipun luarx gt dlmx mksdx baik lah. Lihat baikx sih aku, biar bsa Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon, dg cara halal.
    Horas… btw gw Jawa loh, jujur ni. Lgi bljr hukum adat, budaya, n bahasa, juga tulisanx, buat penelitian n studi musik. Why? Cs adat Batak tu yg paling kuat di Indo (misal dlm dalihan na tolu). Intix, gw yg bukan Batak aja cinta ni budaya n bljr bahasa dan ksenianx, masa ada dari kalian yg ga bangga jadi Batak asli?

  155. Eh, mungkin krn kuga ngalamin ya,, hmmm,,, gtulah kelemahan patrilineal, kurang emansipatif pada perempuan. Hmmm,, tpi ambil baikx aja lah ya. Si Raja Batak takkan jadi tanpa Siborudeakparujar, yg notabene perempuan. Hmm,, iya kan.

  156. sebenarnya semua suku sama..
    jadi pemandangan kita ke orang yang harus kita perhatikan, jadi jgn krna kita benci seseorang yang trkena imbasny ialah suku..
    jadi kita tempatkan saja perkataan, sikap dan perbuatan kita sesuai tempatnya,,
    saya jg orang batak, saya dah bnyak ngelihat dan alami seperti cerita di atas, tp saya lihat positif nya saja ..
    semoga kita orang indonesia yang menjunjung suku kita masing” krna itulah warisan dan keunggulan negara kita.
    Horas…

  157. iya terkadang saya pun trauma dengan adat. kadang org batak ini menempatkan adat diatas salib.
    kadang jg sebagian, malah mengutamakan adat drpd keluarga. saya hanya berbicara krn pengalaman sdikit saya. tapi saya terlahir dilingkungan ini maka saya hny bs trima. batak is suck

  158. menurut aq ini bukan maslah suku atau sifat dr satu atau smua org batak..tp lebih ke cara pengajaran adat istiadat dan agmanya..jika smua paham akan agama islam dan maknanya …smuanya akan beda…sling menghargai sesama manusia..

  159. Saya orang batak yang bangga dengan budaya batak yang benar, karena budaya batak di jakarta sudah banyak yang melenceng dari makna sebenarnya. Namun saya punya kepahitan menikah dengan keluarga batak, keluarganya — bukan dengan suami saya. Suami saya kelahiran jakarta yang berasal dari keluarga batak, kuliah dan sekarang melanjutkan pendidikan lanjutnya di sebuah kota di jawa tengah. Dia seorang yang halus, open minded, dan tetap bangga sebagai orang batak. tapi tak pernah saya melihatnya mengagung-agungkan orang batak secara berlebihan seperti yang saya alami selama ini. Hal ini membuat saya tetap bertahan mengakui identitas saya sebagai orang batak (sebelum menikah saya antipati dengan batak, dengan alasan yang kurang lebih sama dengan tulisan di atas).

    Oke, kembali dengan kepahitan dengan keluarga batak, khususnya keluarga suami saya. Saya pernah diteriaki b*ngs*t dan caci maki lainnya hanya karena saya berdebat mengenai satu hal : saya belum pernah menghadiri undangan pesta adat batak karena saya bekerja di hari sabtu. Saya seorang single fighter di tempat saya bekerja (tidak ada yang bisa menggantikan saya), dan single fighter bagi keluarga kecil saya (saya dan suami) karena suami masih sekolah. Hari sabtu adalah hari yang sulit sekali untuk cuti di tempat saya bekerja, di samping itu saya baru beberapa bulan bekerja, sangat tidak etis bila saya meninggalkan kewajiban profesi saya hanya demi pesta adat yang bukan keluarga dekat (hanya karena semarga). Protes dari keluarga ini terus berlanjut dan saya bisa merasakan tatapan sinis dari keluarga lainnya ketika saya bertemu mereka. Sebegitu pentingnya kah pesta adat sampai tidak menghargai pendapat dan pekerjaan orang lain? Bukan hanya kejadian caci maki di atas yang membuat kepahitan saya dengan orang-orang batak, bahkan di pesta pernikahan saya sendiri, saya tidak merasakan sukacita, malah bete karena orang-orang yg mengurusi adat itu marah-marah, bukan hanya di acara adat, tapi di pemberkatan saya. Alasannya sepele, mereka terlalu tegang dan khawatir dengan acara adat setelah pemberkatan hingga tidak fokus pada pemberkatan. Di situ saya sungguh merasa sedih karena acara pemberkatan nikah saya yang seharusnya sakral itu diwarnai oleh umpatan2 mereka.

    Namun, dari kepahitan dengan orang dan adat batak yang banyak saya alami selama hidup saya, saya sadar itu semua muncul dari karakter orang-orangnya, di balik itu semua saya pernah membaca betapa adat batak sebenarnya baik, tetapi sudah banyak terjadi pergeseran. Oleh karena itu, saya tetap akan belajar memelihara adat batak yang benar, dan berharap orang muda lebih cerdas dan tidak menerima segala arogansi orang batak yang sudah menjadi stereotype.

  160. Hi ka. salam kenal ya. wahhh postingan kk bener bener jujur banget ya. Aku boru batak dan menikah dengan anak batak. Waktu papa ku meninggal , namboru dan uda uda ku menperlakukan aku dgn baik. aku boleh berada di samping jenazah papa sampai tutup peti. Jujur kak aku pun byk mengalmi kekecewaan dgn org batak. dari suami , ipar apalg mertuaku yg slalu ikut campur. Kalau mau marahin aku pas ga ada suami . banyak mmg kak yg bersifat seperti ini dan untuk merubah mereka ya sulit. akhirnya aku berpikir ya aku harus merubah dan memperbaiki mulai dari diriku dan anak anakku walau saat ini aku tidak bersama ketiga anakku karena mrk di medan bersama bapaknya. ini pergumulan terberat aku kak karna salah satu kejelekan dan keegoisan org batak terutama pihak laki 2 adalah mereka merasa anak anak adalah bagian mereka karna anak anak menggunakan marga mereka dan ibu itu tidak berhak. so bathin gw teriak gw ibunya , gw yg melahirkan mereka , gw yg bertaruh nyawa melahirkan mereka tapi gw ga punya hak ? aku sekarang tggl di jkt dgn mama dan boruku yg ke empat. aku ke jakarta karna waktu usia 3 bln boruku terdeteksi jantung bawaan dan harus segera di operasi dan hanya bs di lakukan di jkt. karena aku lahir dan besar di jkt tdk sulit untuk kembali ke sini. singkat cerita Puji Tuhan anakku tidak jd di operasi krn menurut dokter kalo di operasi kemungkinan berhasil hanya 1 % dan aku memilih mundur dr operasi dan Puji Tuhan anakku Karunia sehat dan baik baik. dan aku tahu ini semua karena mijizat Tuhan. setelah plg dr RS kami tggl di rumah mama di jkt dan bbrp hari saya dpt tlp dari mertua yg ngamuk karna habis membaca diary saya. mmg saya menuliskan semua uneg uneg saya dlm diary itu mengenai semua perbuatan mertua saya dan apesnya lg mertua saya memberikan diary itu pd suami saya yg membuat suami saya sampai saat ini almost 3 years ga mau bicara sama saya. saya berjuang di jkt ini buat anak anak saya Puji Tuhan saat ini saya sdh bekerja dan jd karyawn tetap. saat ini komunikasi saya hanya by phone dgn anak anak di
    mdn. pernah 3 bln saya ga bisa bicara dgn anak 2 dan terakhir saya tau dari si kakak kalo papanya ngelarang mereka angkat telp dr saya. dan yg paling menyebalkan adalah adiknya suami blg supaya saya anter anak saya Karunia k medan , wahhh pdhl dia seorang ibu apakh dia tdk pny hati nurani ? apakh aku tdk berhak merawat dan membesarkan anak ankku ? wkt uda ku ke medan aku minta tlg di ambilkan surat dan dokumen ijazah serta akte karna aku ada keperluan itu tdk di kasi dia cuma sms bilang ambil sendiri dokumenmu dan anter Karunia ke medan. sorry kak aku jd curhat , aku tidak bs merubah mrk hanya Tuhan yg bisa dan aku ga bisa merubah sifat org batak aku hanya bisa merubah yg ada padaku dan aku mulai dari diriku. aku tdk akan mengulangi kesalahan yg telah di lakukan leluhurku , aku akan mencoba menjadi org batak yg lebih baik dan semoga aku jg di berikan kesempatan merawt dan mendidik 4 jagoanku menajadi org batak yang lebih baik. Aku ambil positifnya ajah kak salah satu sifat wanita batak adalah mereka bisa survive dlm keadaan yg sekeras apapun dan itu yg aku alami aku berjuang sendiri dan mulai menabung untuk biaya sekolah mereka , aku bersyukur walau aku jauh dr anak anak setidaknya mereka sehat dan di tempat yg aman bersama papa dan oppunya. aku mulai belajar ikhlas san bersyukur kak agar aku bisa melihat kebaikan dan mukjizat Tuhan. Maaf ya kak kalo ada kata kata saya yg kurang berkenan. Jesus bless you. salam

    1. Saya approve tulisan mu mama Karunia supaya para penghujat yang sering mengatai kita sebagai pembohong, yang membutakan mata dan menganggap batak sangat baik luar biasa dapat terbuka matanya. Tidak sedikit yang menuliskan di komen, pakai nama binatang, huruf besar, menganggungkan bahwa orang batak tidak pernah bercerai dan setia. Mama Karunia adalah salah satu bukti nyata bahwa “kebutaan” itu sangat menyesatkan. Tidak pernah cerai? Mungkin tidak secara pengadilan agama atau sipil. Tapi memisahkan ibu dan anak-anaknya juga bukan hal yang diajarkan dalam agama apapun juga.

      Yang tegar ya mama Karunia. I pray for you. Ada banyak orang lain senasib mengadu kepada saya. Saya tidak bisa serta merta membantu, tapi doa saya selalu saya naikkan kepada Tuhan yang maha kuasa agar Dia yang memberi kekuatan untuk orang-orang seperti dirimu. Kalau merasa sangat berat email saya di cekeysh@gmail.com. Salam.

  161. Harap maklum aj…bw dlm doa,,,menurut hemat saya,,budaya mereka yg membentuk karakter mereka…semua tingkah laku cerminan didikan keluarga…byk batak yg brengsek tp byk pula yg beretika..sy pribadi mempyi ipar dr batak…ya begitulah..tingkahnya…tp kita smua byk berdoa agar dia bs berubah..ambil positifnya aj mbak..selama mbak tdk nyaman utarakan kepada mereka dengan terus terang..mereka akan mengerti koq…GBU

  162. jujur saya kecewa baca ini soalnya saya batak asli dan saya ga ngerasa kalau orang batak itu seperti itu…seorang saya kasihi meninggal saya dan saudari saya mendapatkan tempat yang sama dan hak yang sama,
    dan kalau yg melayati sebenarnya ada di seberang saya untuk membri kata2 penghiburan bukan menendang dari belakang

  163. It’s not easy being Batak.
    Terkadang rasanya seperti terlahir untuk menjadi orang terhukum terlahir sebagai orang Batak. Tak sedikit teman yang mencemooh dan mengolok2. Tak jarang juga harus terjebak diantara para Bataks yang menyebalkan, yg membual tanpa pengetahuan, yg meninggikan diri saat harus direndahkan, yg merasa benar disaat harus disalahkan, namarjabbar godang di naotik, namangalului halilu di aek na litok, na tuat talaga parniahapan sahira na dihalang ulu. It’s not easy being Batak and it will never be. Should i give up? Should i run? Should i deny?
    Turi-turian do taringot si Piso Sumalim.. Tudos-tudos do anggo arsak ni roha. It’s not easy being Batak. It’s a curse. Cause i can’t gave it up nor run nor deny it… As Batak those things are just not in me. Peace be upon you ito whoever wherever you are. HORAS..

  164. Waduuh..mau mundur aja dech…apa lgi sy bukan suku batak..tpi jatuh cinta ama suku batak..tpii baca tulisan di atas..makin gentar jiwa ini..

  165. Maaf kak
    Mkasd dri adat itu jika kakak jadi boru maka akan disurh
    Mksdnya sbnrny
    Dlam kehidupan tak ada yg di atas trs
    Pasti brputar
    Kadang di atas kadng dibawah
    Suatu saat pasti juga nya kakak yg dilayani .
    Kakak itu trlalu mengambil negatif ny.
    Dlam batak kalau dia boru,wlaupn dia istri pejabat,istri pengusaha kaya pasti harus melayani
    Mauliate

  166. Sy sepaham bgt sama mba.. Meskipun suami sy org batak luar biasa baik.. 180′ berbeda dgn pria batak pd umumnya.
    Sy orangnya cuek sih ya mba.. Klo ga sesuai dgn hati sy ya ga bakalan sy ikutin adat batak yg ada. Masa bodo mau diomongin orang. Yg penting sy selalu berusaha mjd org yg baik. Mjd istri yg baik di mata suami dan ibu yg baik bagi anak2 sy… Klo masalah adat?? I dont care…
    Ambik sisi adat batak yg baik saja… Sisanya tutup kuping.

  167. Tidak hanya orang batak kok yang memiliki sifat kasar, jahat, kejam, sadis… itu bukan masalah suku ito. Itu masalah kepribadian. Tidak hanya batak yang jadi sopir angkot yang turun naikin penumpang sembarangan, berhenti sembarangan.. setiap orang yang menjadi pekerja di sektor itu kebanyakan akan melakukan hal yang sama. Tentang adat? Saya menjalankan adat, tapi memang saya merasa kurang nyaman di acara adat, saya juga tidak tau kenapa? Tapi saya berusaha, satu hal yang saya ga suka, kadang terlalu banyak basa-basi dan kalau yang namanya hula-hula kadang over acted sebagai commanding person. Tapi kembali lagi, itu tidak semuanya, ada yang lebih humble, bahkan merasa kita tidak ada perbedaan itu yang membuat kadang merasa nyaman sedikit. Saya sendiri kalau di acara adat di keluarga saya, saya selalu dengan kata “tolong” kepada saudara-saudara saya yang seksi sibuk (boru), tidak dengan marah-marah ga jelas padahal “boru” itu sudah capek. Dan selalu setiap malam selesai acara adat, kami ada acara “penghargaan” buat “boru” kami. Satu persatu yang hadir maupun tidak dapat hadir kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kerja kerasnya dan kucuran keringat mereka tidak dapat kami bayar denga materi, ucapan terima kasih setulus-tulusnya itu yang selalu kami laksanakan di rumah. Maka menurut saya, pembunuh, “peng-kasar”, pembacot, pencerai, pemalak, pencopet, pencuri, dsb bukanlah karena suku tapi pribadi orangnya dan tentunya ditambah faktor lingkungan dan kondisi kehidupannya (environment). Pesan saya, segala sesuatu lakukan dengan tulus, jangan dengan terpaksa maka akan anda nikmati, ingat kalimat “The miracle of giving”, situasi dengan kehadiran rokok, bir, dan hal lainnya yang tidak membuat nyaman hindari dengan teknik tersendiri dan secara halus, last… komunikasikan dengan baik pada suami.

  168. ga semua orang batak seperti itu kk.. jika kkk memng ga suka sama orng2 batak jangan di sebar luas menjelekkan suku batak 🙂 kan orng batak juga ga ada menjelekan suku kkk .. jika positif thingking kk 🙂

  169. Terimakasih untuk berbagi pengalamannya ya kak. Tetapi sebagai orang batak (ibu dan bapak asli batak) tapi saya kelahiran palembang yang dimana baru membaca tulisan dan koment2 di atas.

    Saya belum pernah menemukan sedemikian buruknya perlakuan orang batak saat ada mengalami kedukaan apalagi seperti pengalaman kk. Tetapi dari buruknya sifat orang batak seperti emosi tinggi, harga diri tinggi dan suara yang keras kalau bicara marahpun kasar mirip bapak saya. Yah mau tidak mau saya merasakan ada hal yang menurun kepada saya sendiri seperti saya juga merasa sifat tukang emosi itu menurun, hal seperti inilah yang sudah kita tahu tidak baik seharusnya kita berusaha mengurangi dan menghilangkannya. Karena dimanapun kita berada nantinya kita harus bisa saling menghormati dan menyesuaikan dengan tempat kita tinggal.

    Kembali lagi kepada judul artikel ini, saya tahu banyak buruknya sifat batak apalagi kalau bertemu di ulaon di acara batak kayak pesta dan arisan apalagi kalau pas pulang ke kampung ompung sana. Banyak hal yang kurang saya sukai, karena perlakuan opung terhadap mama saya dan lain2 tetapi itu tidak membuat saya membenci batak. Saya ga suka perlakuan ompung dan ada beberapa perlakuan keluarga jelek tetapi di sisi lain ada hal2 baik lain yang saya lihat walaupun bukan kepada saya dilakukan, tetapi jika saya lihat baik ya saya menyatakan itu baik. Saya harap kk menemukan pengalaman lain dengan keluarga dan orang batak yang baik sehingga bisa merasakan sendiri nantinya adanya baiknya orang batak walau tidak semua. Horas…

  170. Horas..

    Saya membaca jd ingin komen.. 🙂
    Saya 100% batak n saya di medan sempat kuliah d jkrta pnya saudara bnyak hampir semua pulau besar di indonesi (maklum btak suka merantau)
    Saya seorang kristen advent,dri saya lahir tdak pernah makan babi,anjing dll yg haram di Alkitab (Saya bukan dri keturunan pendeta y,hnya orang biasa) . Mulai dri opung saya tdk merokok,minun2an ketas n judi..sampai ke saya jg bgtu dan semua itu haram di alkitab ( tubuhmu adalah kaabah allah jangan di rusak kta alkitab)
    Dan itu semua di lakukan oleh orang advent. Coba deh bergaul dngan mereka dan orang2 batak jg kok yg masih memegang teguh adat istiada batak.
    Ucapan orang batak itu jorok,kasar,pemakan segalanya,panjudi dll malah dalam lingkungan saya ,saya jarang banget di menemukan batak seperti itu.
    Ini untuk jawaban tondi ito yg mencari2 orang batak yg sesuai dngan keinginan ito. 🙂
    mauli ate..horas.

  171. wah, pengalaman yg luar biasa, saya setuju dengan pendapatnya yang kurang suka dengan adat batak makan saksang, asap rokok, minum bir, atau judi,, tapi saya tidak setuju kalo ada yg blg jangan menikah dengan orang batak. karena saya adalah orang jawa yang menikah dengan istri saya yang orang batak, saya tidak mengalami hal yang membuat saya kesulitan dengan adat batak, begitupun istri saya pada saat kami menikah. orang batak lebih to the point kalo berbicara dan berdemokrasi jika sudah membicarakan agama. justru sistem kekeluargaan yang seperti inilah yang membuat saya tertarik.

    ketika itu saya mungkin seperti iblis yang mengobrak-abrik adat keluarga batak mereka dengan berpacu pada agama dan kepercayaan saya, pada dasarnya adat bisa diubah dengan tidak meninggalkan maksud dan tujuan

  172. Menurut saya, persoalan empunya blog ini lebih kepada “tampilan luar” orang batak kerabatnya daripada orang batak yang lain.

    Nih, comotan pernyataannya :

    “Gw meyakini bahwa memang kita ga bisa mengeneralisasi orang berdasarkan suku dan ras-nya. Namun, bagaimana gw bisa keluar dari opini yang negatif kalo setiap kalinya yang gw liat dan gw harapkan adalah hal berbeda”

    “Saya tahu benar bahwa saya tidak boleh melabel setiap orang batak dengan cara yang sama. Namun, sekali lagi, bagaimana cara nya saya keluar dari opini negatif, jika yang saya lihat dan saya dengar hanya mendukung opini itu”

    Dari dua comotan di atas, saya berkesimpulan, kalau empunya blog menemukan “contoh orang batak yang baik hati”, maka opininya berubah jadi positif. Ini comotan berikutnya :

    “Anggota jemaat gw banyak juga orang batak, temen deket gw banyak juga orang batak, tetapi mereka termasuk kategori yang mengharamkan babi dan anjing, tidak merokok dan minum bir dan memilih nonton DVD daripada main kartu. Dan ternyata, dengan mereka pergaulan gw ga ada masalah, gw merasa damai dan gw tidak merasa salah tempat”.

    Jika demikian, kenapa juga banyak komen yang mencemooh menuduh dia menjelekkan orang batak in general?

    Buat yang jadi “korban kezaliman” orang batak, yakin kalau tuh orang batak zalim karena adat istiadatnya? Dimana bedanya laki-laki batak brengsek sama laki-laki suku lain yang berengsek?

    Apakah Soekarno ketika merumuskan Sila Ke-2 Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” hanya merujuk pada satu suku bangsa di Indonesia yang sepertinya sangat humanis, adil lagi beradab? Atau kesimpulan Soekarno muncul setelah mempelajari semua suku bangsa di Indonesia, bahwa semuanya humanis, adil lagi beradab?

    Stoplah mengumbar keburukan. Ga ada habisnya, sampe kiamat yang namanya orang batak brengsek sama suku lain yang berengsek bakal tetep ada. Satu keburukan nilainya sama aja dengan sejuta keburukan.

    Ada pepatah yang mengatakan demikian..”Dia yang melempar lumpur kepada orang lain, bukan hanya kehilangan tanah tempatnya berdiri, tapi juga mengotori tangannya.

    Salam Damai, kalian luar biasyaa..!

  173. Seharusnya pihak suhut tdk boleh diperintah dan diperlakukan seperti itu, dari segi cerita yg dikutip diatas dapat saya simpulkan bahwa; sipenulis tidk mengerti betul adat batak sehingga dia tdk protes ketika diperlakukan seperti itu dan si raja parhata juga kurang mengerti detail adat sehingga memperlakukan seperti itu, banyak orang batak di jakarta tdk mengerti adat lagi secara detail krn dulunya sblm merantau mmg tidk peduli belajar, sehingga ketika mereka merantau mereka juga tdk ingin kehilangan harga diri dan ingin melaksanakan adat, tp adatnya ambur adul atau istilahnya asal ada seperti yg diceritakan diatas..

  174. Turut bersimpati ka dengan pergumulan yg dirasakan. Saya pemuda Batak lahiran jakarta Campuran antara Simalungun(bapa) dan Toba (mama). Disini pun antara sesama individu batak saja saling merendahkan. Org toba bilang Simalungun itu klemer klemer, pendendam dan mejelekan orang di belakang. Kalau org Simalungun bilang org Toba itu kasar dan bikin malu, karena kalau berperilaku urakan. Lalu dari Marga saya(Purba) tidak boleh mengambil boru Damanik, karena di percaya oppung dulu saling bersumpah bahwa jika ada yg menikah mereka akan mati cepat atau leluarga ga beres. Ngeri ya mendengar nya, orang yang berbuat kita yg kena imbas. Mengalami hal itu saya pun malu dalam diri saya dan bertanya, mengapa masih ada hal seperti ini yang bertentangan dengan agama. Namun saya mengambil sikap bahwa manusia itu yang melakukan kesalahan bukan dari adat nya. Kembali ke cerita kk sedih dan tidak pernah saya melihat kejadian yang kk alami. Ank laki memang pembawa marga, namun anak perempuan pun mempunyai hak dan tanggung jawab nya dalam adat. Saya bangga dengan Batak terkenal keras dan kemauan yg tinggi utk mendapatkan yang di inginkan. dan yang paling utama orang batak selalu survive dalam menghadapi setiap masalah baik itu di dalam keluarga atau di luar. Semoga kk bisa membuang yang negatif nya dan mengambil yg positif nya.

  175. hay ka.
    kebetulan aku orang jawa, calon suami ku orang batak.aku berencana utk menikah tdk lama lagi.

    selama jalanin hubungan pacaran 6 tahun kami banyak sekali bertengkar. entah apa lah yang dimasalahkan, tp pasangan saya ini memang tidak pernah mau mengalah dalam bicara ataupun bersikap.
    kalau saya yang salah dia akan cecer saya abis-abisan, tp klo dia yang salah otomatis dia gag mau disalahin.
    dan akhirnya saya pun yang mengalah demi damai semuanya.
    hmm..mm saya pun punya pengalaman seperti kk saat acara partangiangan, saya merasa tidak dianggap dengan kk ipar (cewe) pasangan saya padahal saya udah bantu sana-sini.
    just share. thx

  176. sy orang batak dr sibolga,sdh 10 tahun sy di jayapura papua,,tp jujur orang batak tdak lbih dr 10 orang yg sy kenal,,di karenakan sifat karakter rata2 orang batak itu sombong(sory) angkuh sok hebat..apalagi punya kedudukan di pemerintahan atau apalah itu gayanya macam tidak pernh makan gadong..
    Sifat pandang enteng,kbanyakan gya bicranya merendhkan di luar sukunya..teringat tman2 tes secaba tni di sini dlu mreka dr siantar..baru datng 1 bulan sifat mreka yg preman2 lontong di kota siantar dlu langsung mau di terapkan di papua…hahaha hasilnya sy baru tau klu orangnya kita itu biar banteng di kampung sndiri tpi kambing di perantauan…sy jg tdk trllu care dgn cewek batak..dar sy masih skolah..krn tidak ad yg menarik atw yg spesial yg slma ini di agung2kan tmanku si pekkuk klu bercerita..palingan sombongnya sj..sekan2 gk pernh pegang cangkul atau masak di tataring..kbanyakan gengsinya jadi smapai hari ini di jyapura sy gk suka dgn perkumpulan atw apalah itu..krn sy tw disana itu cma pertunjukan berpa kg masmu..apa pngkatmu.dtmbah bar tradisionalnya yg sudah jd tradisi adat batak jga.dan poin trkhirnya yg slah itu harus dbenarkan tp yg bnar jgn di slahkan..

  177. Tentu yang paling mengerti tentang segala sesuatu adalah mereka yang berada di dalamnya dan mengalami sendiri. Saya memang bukan Batak Toba tapi Karo, yang secara adat memiliki beberapa kemiripan dengan Batak Toba. Sebagai asli suku Karo saya juga tidak menyetujui beberapa adat-istiadat yang ada di dalamnya. Adat istiadat yang sudah usang, dan toh tak semua harus diadopsi, bukankah kebudayaan tujuannya untuk membuat menjadi berbudaya dan berbudi. Jika tidak sesuai lagi, tidak salah jika dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan hidup manusia zaman sekarang.

    Seperti halnya masyarakat Toba, kebudayaan Karo dan masyarakatnya sendiri juga tergerus. Saya juga punya pengalaman tidak menyenangkan dengan “adat-istiadat”. Dalam sistem kekerabatan Karo ada istilah rakut sitelu yang terdiri dari Kalimbubu, Anak Beru, dan Sembuyak. Semuanya secara adat punya peran dan saling membantu idealnya. Setiap orang dalam suku Karo akan ada gilirannya ketika menjadi Kalimbubu, Anak Beru, atau Sembuyak. Ini hampir mirip dengan Batak Toba dengan sistem kekerabatan yang juga terdiri dari Hula-hula, Parboru, dan satu lagi saya lupa namanya. Hehehe *maklum bukan Batak Toba*

    It’s hard to say memang. Saya secara pribadi juga tidak ingin menikah dengan orang Karo karena orang-orang Karo adalah orang yang paling dekat dengan saya dan karakternya paling saya kenal. Biasa memang kalau kita sudah kenal, jadi males karena sudah melihat hal yang paling tidak kita sukai dari mereka. Kalau di Tanah Karo seperti halnya banyak kasus di Tanah Batak, para perempuanlah yang bekerja ke ladang, merawat anak, memasak, dll urusan rumah tangga, lelaki kebanyakan pemalas dan lebih suka menghabiskan waktu ke warung kopi dan lapo tuak. Meskipun ini tidak bisa kita generalisir untuk semua lelaki suku Kari dan Batak. Saya punya kesan yang buruk terhadap kebanyakan orang Karo. Begitupun tentang sistem kekerabatan yang sesungguhnya secara adat sudah diatur dengan sangat baik tapi sayangnya saat ini tidak lagi berjalan dengan baik. Yang ada hanya egoisme merugikan. Waktu Bapak saya meninggal misalnya. Secara adat harusnya Anak Beru bertanggung jawab secara penuh untuk membantu mengurusi banyak hal untuk membuat acara adat penguburan menjadi mudah, tapi justru jadi menyulitkan. Kalau saya bilang ke mendiang Mama saya dulu, tak ada yang beres dibuat anak beru, mending diserahkan kepada gereja atau untuk urusan makan pada saat acara adat diserahkan pada catering. Tapi kenyataannya tidak. Di usia saya yang masih remaja waktu itu sudah menyimpan rasa benci kepada ketidakbecusan pelaku adatnya. Keluarga kami merasa dipermalukan karena ketidakbecusan itu dulu. Anak beru yang tidak bertanggung jawab sudah menjadi sebuah label di kepala saya sehingga saya agak malas berurusan dengannya. Hal yang samalah yang mungkin terjadi pada Kakak. Bukan persoalan adatnya tetapi kepada masyarakatnya yang sudah tidak mengenal lagi dengan baik esensi dari adat-istiadat itu sendiri sebenar-benarnya.

    Manusia memang sangat mudah dipengaruhi pengalaman traumatiknya. Pada pendapat saya, budaya dan adat-istiadat harus membawa kebahagiaan dan keselerasan, tujuannya untuk kehidupan yang lebih baik. Idealnya begitu.

  178. Saya seperempat batak.Dan saya tiga kali berpacaran dengan orang yang bersuku batak dan bermarga pula.Dan dari yang saya alami selama ini,sifat mereka hampir mirip,sok cakep,kaya juga enggak tapi keluarganya menganggap dirinya terlalu tinggi…amat disayangi dengan kondisi pria yang seperti itu menganggap dirinya terlalu tinggi…apalagi tampang kebanyakan ya tahu sendiri deh…amit-amit deh ama yang namanya orang batak

  179. Syalom, Horas Ito…

    saya cenderung sedih ketika ito menyampaikan sedikit kebencian terhadap orang batak, tapi mungkin itu karena pengalaman yg ito dapat dalam berkeluarga batak, memang sih ada orang batak yg seperti ito bicarakan, kelakuannya sungguh sangat minim, mungkin karena pendidikan dan wawasan tentang sopan santun yg kurang, saya juga sering melihat hal seperti itu, tetapi tidak saya ambil hati dan berusaha cuek dengan hal itu, karena tidak sedikt juga ternyata yg sangat baik, sopan dan tau adat, contohnya bapak saya, dia lah yg menurut saya mengerti dan paling tahu adat batak karena kebetulan bapak saya saat ini menjabat sebagai ketua se-Indonesia dari marga saya, dan asal ito tahu, saya half blood, darah campuran karena ibu saya jawa, dan bapak saya sangat sayang ke mama saya yg orang jawa. dan juga keluarga dr batak sangat sayang juga ke mama saya adik2 bapak saya 9 orang sangat menghargai mama saya sebagai yg paling tua termasuk opung doli dan opung boru saya juga sayang terhadap mama saya, hingga saat mama saya meninggal 11 tahun yg lalu banyak orang yg datang dan menangis karena merasa kehilangan sampai nenek saya yg dr jawa sangat heran melihat acara meninggal mama saya sampai segini banyak orang yg datang padahal mama saya jawa(tetapi sudah di adatin menjadi boru pakpahan), itu menandakan mereka sayang terhadap mama saya. memang sih dulu mama saya juga malas ketika arisan kalau sampai ada bir dan judi, tapi seiring waktu berjalan itu semua hilang dan tidak pernah ada lagi bir dan judi, jadi kalau saya mengembalikan lagi tentang comment atau post tentang tidak menghargai suku lain kalau menikah, itu tidak benar 100% karena di saya tidak terjadi, jadi bisa di tarik kesimpulan orang batak yg berkelakuan negatif itu personal ke orangnya masing-masing.

    maaf kalo postingan dan gaya berbicara saya yg berantakan, tapi inti nya jangan salahkan suku BATAK nya, karena di peraturan adat batak sudah di buat sedemikian rupa untuk menghargai semua manusia, tidak ada yg salah pada peraturan adatnya, yg salah adalah manusia yg menerapkan peraturan itu dengan tidak sesuai, sehingga menimbulkan kesalah pahaman.

    dan saya mau menaggapi postingan mengenai kalau banyak koruptor, maling, penjahat. padahal selain orang batak juga banyak, itu kembali lagi ke pribadi orang nya masing2. bukan suku yg membuat orang seperti itu tapi keadaan lingkungan dia dan pemikiran sempit mereka.

    jadi kalau boleh saya berkesimpulan, hargai dan syukuri apa yg sudah diberikan Tuhan kepada kita, karena itu baik adanya.

  180. Halo semuanya,

    Saya steve salah satu orang jawa yang sangat terpesona dengan wanita batak, ini dikarenakan mantan pacar saya adalah orang batak tulen ( ayah dan ibunya batak ).

    Saat pacaran hubungan kami sangat baik malah kami berdua sudah membicarakan tentang hubungan ke perkawinan, pada saat itu saya berpikir dialah soulmate saya,haha

    Yang saya lihat perbedaan wanita batak dengan suku lainnya adalah mereka di ajar untuk menghormati pria, kebanyakan dari wanita batak setia dan pekerja keras, terkadang saya suka merasa minder melihat begitu tekunnya mantan saya dahulu. ( itulah yang dilakukan mantan saya dahulu, gak tau wanita batak lainya )

    Yang menjadi masalah adalah restu orang tua dari pacar saya, mereka tetap menginginkan mantan saya memiliki suami batak juga dikarenakan banyak alasan. Awal pacar saya hanya ingin saya menabung untuk biaya nikah batak yang katanya spektakuler mahal dan ribet itu, karena pada saat itu memang saya sudah jatuh hati, maka saya menyanggupinya dengan meminta waktu untuk menabung. Saya dari keluarga sederhana oleh karena itu saya pribadi yang harus mencari dana nikah. jadi strateginya adalah uang sudah terkumpul baru lah menghadap orang tuanya.

    Uang sudah terkumpul setengah ( itungan saya dan mantan pacar saya ) tetapi restu orang tua dari pihak wanita belum juga datang, jangankan dapat restu ketemu saya saja dia tidak mau.

    mantan saya perempuan batak dari keluarga sederhana, dia kuliah sampai s1 kebetulan sama dengan kampus saya berasal. Karena tidak setuju dengan hubungan kami orang tuanya lebih sering menjodohkan dia dengan anak kerabatnya yang sesama batak.

    Karena begitu keruhnya hubungan kami, akhirnya saya putuskan untuk tidak melanjutkan pacaran, karena saya pikir orang tua adalah bagian penting dan kita tidak boleh membangkang.

    Yang saya ambil positifnya dari pengalaman saya adalah, saya gak kapok menjalin kasih dengan perempuan batak, perempuan batak mempunyai sifat yang baik di balik tutur katanya yang terkadang ceplas ceplos tapi kalo saya sendiri malah suka saya bawa ketawa aja memang lucu soalnya,masalah kesetian dan respect terhadap pria yang disukai saya ancungin jempol deh, tapi mungkin adat dan budayanya saja yang tidak gampang diterima oleh suku lain.

    Itu kisah berdasarkan pengalaman saya dengan mantan saya yang adalah wanita batak, saya tidak tau jelasnya bagaimana karakter batak sebenarnya, tetapi yang saya liat dari mantan saya adalah seperti yang saya katakan diatas.

    Salam.

    tokolovebird@gmail.com

  181. wah parah nih orang Batak….he he heh… tapi semua yang dikeluhkan di sini pasti laki-laki Batak ya? Emang brengsek kayanya mayoritas lelaki Batak…he he heh..

    Sudah 8 tahun sejak postingan ini dimuat ito Cekeysh…mudah-mudah waktu sudah mengobati sakit hati ito ya…dan semoga semua wanita yang disakiti orang Batak (yang sudah sharing cerita di sini) diberi Tuhan kekuatan. Amin.

    Harusnya keluarga-keluarga Batak yang diceritakan kejam-kejam ini dikasi tau identitasnya dan gereja nya di mana (kalau beragama Kristen)…
    biar malu dan biar Gereja nya juga ikut mengingatkan dan mendoakan…
    memberi tahu identitas di blog bukan hate speech kan?

    bagi keluarga Batak yang diceritakan di sini, yang tidak ada tenggang rasa pada tetangga…. mudah-mudahan sakit mencret lah kalian semua he he heh.

    oh iya saya orang Batak juga.Tambunan Pagaraji keturunan ke-20…salam buat semua ito dan appara Tambunan di sini..

  182. Horas kakak, aku boru batak (31) dan aku bangga jd orang batak.
    Menarik tulisan yang kakak buat. Sampai-sampai aku ingin sekali bertemu dan bercengkrama dengan kakak. Dulu aku malu jd orang batak. Tapi setelah memahami beberapa hal berikut akupun bangga jd orang batak.

    Dalam tulisan ini saya lebih suka menyebut kata “bangsa batak”. Kenapa? Karena batak menyebut diri mereka sebagai “bangso batak”.
    kok bisa iya kan? Cari tau di museum batak atau kriteria yg disebut sebagai suatu bangsa itu apa aja sih? Di oppung google tentu nya.

    1. Bangsa batak adalah orang yg demokratis. Ini bisa di lihat dari posisi orang batak. Di suatu waktu mereka akan menempati posisi boru/parhobas. Tidak melihat seberapa kaya dan tinggi pangkat nya. Dilain waktu mereka akan jd suhut atau hula-hula.

    2. Persaudaraan nya sangat kuat dan harga diri nya tinggi.
    Bagi orang batak lebih baik jd tukang tambal ban yg penghasilan nya pas-pasan daripada jd pengemis yg jutawan dan jd parasit. Untuk persaudaraan nya bisa di lihat dari banyak nya orang batak kaya yang tidak punya pembantu. Kalaupun punya mereka akan lebih suka mempekerjakan orang batak yg di sekitar nya. Kenapa bisa begitu? Bagi mereka, daripada memberi ke orang lain satu juta tiap bulan nya, lebih baik panggil saudaranya yg miskin dari kampung untuk bantu-bantu di rumah, dan uang satu juta tadi dipakai untuk sekolah kan dia (walaupun kenyataan nya akan lebih dari segitu uang yg akan keluar). Agar kelak saudara nya itu bisa mapan dan punya modal pendidikan.
    Hal ini juga berlaku untuk dunia pekerjaan, kata kasar nya, daripada memberi makan orang lain lebih baik kupekerjakan keluargaku yg penganguran agar sama-sama sejahtera. Orang batak sangat mengutamakan keluarga. (Kata kasar dan menyinggung hati yg pernah aku dengar adalah ini “darah lebih kental daripada air”). sadiss prenn… jd klo ada yg bukan batak menduduki posisi bagus di perusahaan batak, itu berarti orang tersebut adalah orang kepercayaan. karn bukan keputusan gampang bagi orang batak utuk kasih kepercayaan di luar dari keluarga nya. Belum lg klo soal menghadiri pesta. Pantang bagi orang batak untuk tidak menghadiri undangan. Itu semata-mata karena rasa menghargai dan penghormatan yg tinggi kepada pengundang (ngak di udang aja datang apalagi diundang). Pasti sering dengar orang batak bisa datang dari papua ke jkt hanya untuk marpesta kemudian pulang. Apalagi soal menghadapi kemalangan atau berita duka, mereka akan langsung mengoreh saku masing-masing untuk bantu keluarga yang kemalangan. Mereka juga akan dengan sigap langsung mengurus pemakaman, mobil zenajah dan lain sebagai nya untuk keperluan tersebut tampa diminta. Mereka langsung tau tugas nya masing-masing. Semua hal diatas sudah di atur oleh nenek moyang kita dalam tatanan adat nama nya.

    3. Orang Batak punya banyak Bapak dan Mamak.
    Jadi kita dan adik-adik kita bukanlah satu-satu nya anak orang tua kita, dan mereka bukanlah satu-satu nya orangtua kita. Maka nya ada sebutan Mamatua/Bapatua, Bapauda/Inanguda. Kenapa ada panggilan itu? Nenek moyang kita tidak ingin kita merasa sendiri di dinia ini, mereka mau ngasihtau klo kita punya keluarga yang lain dan adik atau ito yang lain. ( enak kan.. punyw banyak saudara).

    4. Orang Batak itu pintar. Dan memang benar- benar pintar.
    Coba pelajari mengenai tatanan adat batak, kamu pasti akan dibikin kagum oleh nya. walaupun terkesan ngejelimet.. tapi setelah mempelajari nya kita akan semakin kagum dengan kepintaran orang batak. Satu contoh kecil yg mudah di pahami adalah mengenai “dilarang nikah satu marga” kenapa? Berikut saya jabarkan alasan nya. Pernikahan satu marga itu samadengan pernikahan satu gen dan itu tidak baik untuk kesehatan ataupun kualitas keturunan yg di hasilkan. Kok bisa tau kita satu gen?… saya jabarkan lagi… laki-laki adalah pembawa gen, bagi orang batak laki-laki adalah pembawa marga. Nenek moyang kita telah menandai gen keturunan nya melalui yang nama nya marga. Sehingga tidak akan terjadi pernikahan satu gen. Betapa pintar orang batak kan. Belum lg kalau belajar tatanan adat batak yang lain nya. Benar-benar rasional dan mengagumkan. Orang bule yg dikenal pinter ajah ngak kepikiran bikin tatanan seperti itu.

    5. Keluaga Perempuan sangat di hormati di keluarga batak.
    ini dilihat dari penempatan orangtua perempuan dan ito nya sebagai hula-hula. Dan perempuan sendiri punya tempat yang spesial. Jadi bukan perkara gampang untuk menikah dengan boru batak, apalagi menceraikan nya.
    Kok bisa spesial ya?… terlalu panjang untuk di jabarkan, inti nya boru batak di didik untuk jadi perempuan sempurna sebagai kodrat nya, namun punya mental baja melebihi laki-laki. Maka nya jarang ketemu janda batak yang nikah lagi.

    5. Laki- laki batak dikenal dengan tanggung jawab nya.
    Untuk hal ini tidak perlu diragukan lagi.
    Mereka di didik dengan keras dan ganas untuk menghadapi dunia ini demi membawa pulang “segenggam beras” (itu ibarat kata) pulang kerumah. ” Jangan nikahin anak perempuan orang klo belum bisa kasih makan. Kata kasar nya seperti itu.
    Mereka juga di kenal sangar saat di luar rumah, tapi sangat lembut menghadapi wanita, apalagi klo wanita nya boru batak. Mau bohong aja butuh waktu tujuh hari tujuh malam untuk nyari alasan bohong nya. Hehehe…

    6. Untuk point ini dan seterus di lanjutin lain waktu aja ya. Udah kepanjangan… inti nya jadi orang batak itu hal yang menyenangkan dan membangga kan menurut ku.

    Salam Horas.

  183. ica @
    saya bukan batak tapi keluarga besar saya mayoritas batak
    yang saya alami adalah orang batak suka menghina suku lain selain batak
    apalagi menghina suku jawa,sunda dan betawi paling gettol mereka itu
    padahal mereka tidak menyadari kadang ucapan mereka cerminan diri mereka sendiri
    kessal jadi nya.mereka merasa
    mereka lah yg paling benar.

  184. Syalom,
    Perkenalkan, saya pria Batak naso maradat. (Kemarin baru dicaci uda, nanguda, tulang, dan nantulang karena nikahan adik ga mau pake adat)..hehehe

    Saya dibesarkan di tengah keluarga Batak yg agak unik. Kenapa unik?..Papa saya “Raja Adat”. Kontras dgn itu, di keluarga saya laki-laki dan perempuan adalah setara.
    We were raised as a team.
    Your siblings are your equals in this lifetime partnership.
    Bahkan mungkin yg perempuan sedikit kami (laki-laki) istimewakan.
    Bagi kami perempuan harus dijaga. Harus memiliki pendidikan yg terbaik. Setinggi yang mereka mau dan setinggi kami bisa support mereka (dalam arti kalau kami harus jual diri ya jual diri).
    Kenapa?..karena dunia yg kita kenal bukanlah dunia yg ramah pada kaum perempuan. Kami mau mereka punya kesempatan yg sama dgn siapapun. Dan tidak diremehkan oleh pasangan hidup mereka kelak dengan alasan tdk berpendidikan dan tak berpenghasilan. Mereka (adik2 perempuan saya) bukan ciptaan Tuhan kelas 2. Mereka kelak tidak akan dijual kepada siapapun. Dalam kiasan sekalipun. Atau sebagai tukang masak atau pun sebagai “mesin cuci”. We just love them a little too much.

    Nilai-nilai semacam itu pun gak hadir begitu saja. Ada penyebabnya. Mama saya seperti halnya perempuan di keluarga batak pada umumnya, mendapatkan perlakuan yg berbeda dengan saudara2nya laki-laki. Sejak kecil tulang2 saya itu tidak diharuskan pergi sekolah. Boro2 harus cari kerja. Mereka hanya cukup cari istri, punya anak laki-laki (panggoaran), terus tunggu warisan aja. Hebat ya..”elek marboru” ga tau hilang kemana.

    Di sisi lain, setelah hampir 40 tahun aktif di berbagai event adat dan gereja batak, Papa saya merasakan kekosongan, seperti gak bertumbuh sama sekali (dalam iman). Akhirnya ikut Mama ke gerejanya yg sering jadi topik khotbah amang pandita dan diucapkan dgn nada jijik. Yes, “kharismatik”
    Ya,mama saya duluan migrasi ke gereja denominasi lain. Di sana gak dihujat kalau pakai celana ketimbang rok. Dan gak jadi topik bisik2 kalau waktu paskah gak pakai kebaya plus ulos..plus tandok…plus kalung mutiara sebesar bola ping-pong. Pokoknya di sana mama saya cukup diminta hati seorang hamba.

    Lanjut tentang papa saya, secara luar biasa,meskipun awalnya terpaksa, papa saya benar2 bertumbuh di sana. Bertumbuh dan berbuah.

    How can I tell?
    Matthew 12:33 / Matius 12:33

    Papa saya jadi rajin berdoa dan baca injil. Senang diskusikan ayat sama mama dan kami anak2nya. Berbicara dengan tutur kata yg lembut. Sharing ayat via WA atau bbm ke anak2nya setiap hari. Jadi imam yg luar biasa lah pokoknya. Puji Tuhan
    Tapi memang ALLAH itu empunya segalanya dan semua akan kembali pada-Nya. Desember 2014 seminggu sebelum Natal, papa dipanggil Tuhan. Dan begitu luar biasanya, sekalipun hancur di dalam, kami gak nangis jungkir balik. Dalam kondisi gak tau ada uang atau gak, kami bisa adakan acara pemakaman yg layak buat papa. Tanpa support keluarga besar lho. Karena sesuai permintaan terakhir papa saya yang cukup mengejutkan, namun tdk mengherankan mengingat pemulihan dari Tuhan di hidupnya, yaitu agar tidak pakai prosesi adat. Menjelang waktunya, papa saya entah bagaimana sdh tau, bahkan beliau kasih tau ke kami kalau Tuhan sdh menunggu di kereta. (Hadeeh, jadi sedih lagi..hehehe)
    Selanjutnya di rumah duka keadaannya persis sama dgn pengalaman sang penulis blog. Yah, dengan beberapa ekstra hujatan dan sindiran dari beberapa “pengacau” dari pihak keluarga. Puji Tuhan, dlm kasus saya, keluarga inti saya kompak. So it’s us vs them.
    Ada beberapa komentar pedas yg saya ingat dari acara duka tsb. Yang paling konyol adalah perkataan seseorang ke ibu saya “Menangis Yesus itu kau buat,Kak. Gak kau adatin Abang ini (alm. Papa)”… Wew…Jesus is The King of kings. Including your so called “Raja Batak”..and I believe He doesn’t give a dang! Gelo pisan,euy

    Puji Tuhan, teman2 gereja mama saya dan dari gereja adik saya bisa membuat acara duka itu bermakna dan tidak sampai jadi macam lenong. Mereka ga peduli mau pakai adat atau gak. Mereka cuma perlu tau teman terkasih mereka sdg berduka. Mereka lsg cari apa yg bisa mereka bantu. Mereka yg menguatkan adik2 saya yg berduka. Mereka ambil tissue buat hapus airmata mama saya. Ga perlu diminta.
    lalu….dimanakah org2 batak -yg katanya- sodara saya?..oh,mereka bikin kumpulan di luar..ngopi dan ngerokok sambil teriak2 nyuruh2 teman2 gereja adik saya yg sdg sibuk bantu acara dan nerima tamu hanya utk bawain bikin kopi (satu gelas per 5 menit. Kayak minum air putih)..beliin rokok..warung terdekat sekitar 200m.Dan sengaja ga minta sekaligus. Supaya bolak-balik. Akhirnya saya yg sdh muak melihat kelakuan bocah2 tua itu minta supaya mereka tidak usah dilayani. Terserahlah mau dibilang gak menghormati.
    Toh mereka datang ke acara itu bukan utk berduka kok sepertinya..aneh saja, melihat sekumpulan laki-laki beruban kok sibuk ngomongin orang..
    Macam Sarah Jessica Parker, dkk..apalah nama filmnya itu..
    Lalu tibalah acara pra-penutupan peti. Diawali kebaktian singkat. Ini pun tak kalah luar biasanya! Amang pandita malah sibuk ceramah tentang “habatakon” dan menyiratkan betapa memalukannya acara tanpa adat. Tak satupun firman ALLAH atau kata penghiburan yg keluar dari mulutnya. Ck.ck.ck..Amang Pandita..ini acara duka..bukan arisan.

    Lanjut ke penguburan. Amang pandita udah macam cacing kepanasan. Entahlah beliau waktu itu baca firman atau merapal mantra. Ibarat rapper, saking cepatnya gak ketauan apa yg dibilang. Lalu sekejap langsung suruh turun peti, kemudian langsung cabut pulang. Cusss..!
    We o we. Wow

    Yah..sampai hari ini saya msh di gereja batak.Bukan karena bangga jadi org batak.Tapi sekecewa apapun saya tetap berharap..berharap utk pemulihan Tuhan atas gerejaku. Harapan yg sama yg didoakan ayah saya di akhir hidupnya. Saya belajar utk mengampuni dan melupakan. Karena dgn mengampuni, saya pun diampuni. Sayangnya bagian melupakan sangat sulit (kecuali saya tiba2 amnesia)
    Semoga saja Tuhan blm muak dgn kelakuan “israel”-nya Indonesia ini.
    Kepada sesama generasi muda suku Batak, ber-Tuhan itu jauh lebih baik daripada ber-adat. Tuhan menyertaimu senantiasa (artinya dosa apapun yg kita lakukan sembunyi2 dan gak ketauan di gereja dan keluarga, entah itu korupsi, atau apapun, Tuhan tetap lihat kok. Tuhan gak hanya mampir ke gereja tiap hari minggu, Paskah atau Natal. RPP ga ada artinya dibanding murka Tuhan). Saya ngomong gini karena dulu saya pun sama. Kasih perpuluhan dari “uang sibolis”. Semua itu sia2. Malah berujung penyesalan. Kehilangan jauh lebih banyak dari yg saya dapat. Tapi Tuhan Maha Pengasih, Ia melihat dan menanti perubahan hati kita. Saat kita bertobat, Ia berbelas kasih dan kita pun dipulihkan. Semangat. Horas!

      1. Dipabrik gw sama orang batak kepalanya trus sodara nya pada dimasukin gto,giliran orang masuk nyogok pake uang kacau korupsi trus

      2. Horas u semuanya..
        Dah lumayan lama sejak posting ini dibuat, semoga ito ga jd kawin sama orang batak ya.,.he..he..he..bercanda ito.
        Ada beberapa alasan saya, kenapa sangat bangga jd orang batak:
        Saya adalah anak perantau, asli lahir dibona pasogit, merantau pertama kali ke jakarta, mungkin ito tidak kebayang apa jadinya saya dirantau tp karena saya orang batak saya ditolong orang batak juga, istilah batak ‘mangkuling do mudar’, orang batak sangat diakui persaudaraanya sangat erat.
        Kalau orang batak merantau tidak dibekali duit atau senjata, tapi hanya poda dan tangiang (wejangan dan doa), sehingga apapun pekerjaan yang tidak dilarang agama pasti dilakukan, mau sopir, kernet, ataupun tambal ban, sehingga faktor pekerjaan dan kerasnya hidup jg akan mempengaruhi seseorang, mungkin ito sekali2 terjun langsung lihat kehidupan kelas bawah supaya bisa memahami, karna sering kali kita hanya bisa menghakimi tanpa mengerti yang sebenarnya.
        Saya kebetulan orang marketing, selama ini banyak suku ras, golongan, tingkat pendidikan, tp ito saya harus jujur saya masih lebih bangga jadi orang batak, yang walaupun gaya bicaranya agak kasar tp tulus dan jujur tanpa dendam (biasanya kejujuran biasanya akan lebih sakit), hanya suku batak yang mengadopsi dalihan natolu dimana semua orang batak akan pernah jadi boru, pernah jd dongan tubu dan pernah jd hula2, jika pada suatu acara pas kedudukan kita boru sewajarnyalah kita marhobas, tp ada saatnya kita akan jd hula2 yg akan dihormati. Sehingga adat batak tidak mengenal kaya miskin, pejabat, pelayan, semua sama dan perlu diingat Tuhan juga tidak menbedakan kita dr latar belakang kita.
        Saya rasa orang batak bukanlah jiwa yg sombong yang hanya mau menang sendiri, kalau orang batak maunya menang sendiri, pastilah ga ada orang batak yang jd supir, tukang tambal ban n selama saya merantau belum pernah saya dengar ada etnis batak tawuran dengan suku lain (dalam artian perang suku), berarti orang batak sangat diterima dalam pergaulan, saya ga tau kalau ito pernah lihat ya…he..he…
        Saya ga habis pikir kalau pengalaman ito sewaktu penguburan jenazah mendiang itu benar terjadi, koq bisa…kalau boleh tau itu didaerah mana, saya juga sudah kehilangan kedua orang tua saya, bahkan sebelum anak2nya ada semua kebetulan merantau semua pemakaman ditunda sampai 3 hari, sampai segitunya ito pentingan anak/boru bagi ogang batak…..so…apa masih kurang baik ito adat bataknya, karena kalau ga ada anak2nya yg terima ulos siapa donk, jd jujur saya pikir ada miss disini antara ito dengan keluarga yang ada disitu dulu…karena hal itu agak bertolak belakang dengan upacara adat tersebut.
        Saya harus akui bahwa pria batak memang terkadang kurang romantis sehingga kesanya mau menang sendiri, padahal belum tentu ito, saya agak bingung bila suatu hubungan bisa berjalan kalau salah satu pihak, cew or cow ada yang hanya mau menang sendiri, karena setahu saya manusia itu ada batas kesabaranya, so mungkin hanya perlu mendalami pasangan masing2 karena sudah bukan rahasia lagi bahwa perkawinan orang batak banyak orang mengakui paling langgeng.
        Jika memang ada orang batak yang korup, jahat, maling, preman, apa ia mereka mewakili sifat orang batak keseluruhan, saya ada kenal orang batak pendeta, ustad, pejabat yg tidak korup n dikalangan militer juga apakah orang2 ini bukan orang batak…mereka sangat bangga lho jd orang batak.
        Ito saran nih, diterima monggo ga juga ga pa2….”jika kita mau kenal sebuah sistem, maka kita harus masuk dalam sistem tersebut” barulah kita bisa simpulkan, untuk itu aktiflah diarisan, diparadaton, dikeluarga, supaya lebih kenal lagi sama orang batak.
        Mauliate n Horas n Tuhan Memberkati

      3. Saya mau bertanya atau pun saya pengen tau,,,,,kenapa kalau orang batak meninggal bukan doa yg di bacanya tapi musik yg amat keras di nyalahin di samping mayat tersebut,,,,,,???

  185. Saya bangga menjadi orang batak, suami saya juga batak, dan kepada anak saya saya ajarkan harus bangga menjadi bangso Batak. Tetapi jangan sampai meninggalkan Tuhan oleh karna adat. Saya beragama Advent, saya sering dikucilkan karna tidak pernah ke acara Adat hari Sabat, tetapi saya lakukan saja tugasku yaitu memberikan tuppak yang lebih besar dari biasanya supaya semuanya Aman. Jika saya kepesta Batak yang beragama Advent, rokok sangat jarang dan bir tidak ada. Bahkan yang merokok akan keluar gedung untuk merokok. Untuk zaman sekarang ini marilah kita ajarkan kepada sesama kita orang Batak untuk menjaga kesehatannya dengan tidak merokok. bahkan jika ada arisan parsahutaon dirumah kami, mereka tidak berani untuk merokok. Jadi untuk sekarang ini saya bangga menjadi Orang Batak. Dan jika anak saya juga akan sekolah keluarga negri pasti dia akan bangga membawa marganya. Hidup Bangso Batak.

  186. Pengalamannya ga menyenangkan ya…

    I just came across your blog and was attracted to the title “Jangan kawin sama orang Batak”. Saya sendiri punya prinsip yg sama. Saya tau kenapa saya tidak mau nikah dg orang sesuku. Ayah saya kasar dengan ibu saya. Dari sejak saya kecil, saya sering melihat mereka ribut. Ibu saya ga bisa ngapa2in kecuali nangis. Sampe mereka punya cucu, ibu saya masih ditempeleng sama ayah saya. Sampe biru2.

    Dari kehidupan ibu saya, saya belajar banyak. Saya bilang sama diri saya sendiri, jangan pernah tertarik sama orang batak. “Jangan nikah dengan orang batak” dicetak tebal di memori otak saya.

    To be honest, saya belum pernah ketemu keluarga batak yg bener2 loving each other, yang menghormati satu sama lain, ga membeda2kan anak laki/ perempuan.

    Saya juga pernah dibilangin, musti mengampuni dan melupakan. Saya ampuni. Tapi memori itu tetep di kepala saya. For me, to forgive is not to forget. To forgive is to accept that certain bad things had happened and learn to let them go.

    I was once bitten but it doesn’t hurt me anymore.

  187. Sy lagi dilema ikut punguan ato tidak, sy baca postingan ini…. pengen banget ikutan dah.
    Sebenarnya setiap suku ada baik buruknya.
    Waktu kecil saya sering ke acara batak, bahkan sering juga arisan dirumah, dan smua baik” aja. Saling santun berbicara, saling sapa. Kec kalo ada pesta, pasti ada komentar negatif ttg adatnya.
    Saat ini sy menikah dgn suku jawa, kami mulai melihat plus minus dari dua suku ini.
    Tanpa melihat suku, kami paling risih lihat org ga tau malu merokok, minum bir, main kartu, sementara disana ada anak kecil bahkan bayi (seringnya ditemuin dipunguan batak). Apalagi di ibukota, sebagian besar rumahnya tidak sebesar rumah didaerah (asap rokoknya makin ngepul tuh )
    Suara yang menggelegar dan bahasa ga pantas terkadang dijadikan hal yang lumrah. (Kalo anak saya kaget kdg nangis, biasanya makin diteriakin , ” mamamu batak loh)
    “Asas manfaat”. Misalnya oohh si a mampu nih, nanti acara adat yang ini, ini, ini, dr dia aja. Ada juga yg ngmg, “percuma kamu menikah dengan dia, kalo ga bisa masukin si ini kerja” (hmmm, emang perusahaan opung kita)

    Tapi memang tidak smuanya, sbagian ada yang tergolong normal ( mungkin karna kita sama kali :D), musik, pakaian, tradisi… ok banget dah. Cuma kalo boleh, hayolah lebih saling menghargai

    Apapun itu, kita tidak bisa memilih keluarga kita kan?

  188. Mamaku Panjaitan.
    Suamiku Manurung.

    Mamaku pun tak suka sama adat orang Batak.
    Apalagi Bagian disuruh Beranak terus supaya dapat penerus marga.

    Tapi apa mau dikata anaknya semua kawin sama orang bermarga hahahaa.
    Meski begitu seharian kami jauh dari adat Batak karena kami istilahnya Batak pesisir, yaitu Batak yg cuma punya marga tapi tak pakr adat Batak. Kami lebih pake adat Melayu contoh panggilan buat adek laki2 mama seharusnya Tulang tapi kami memanggilnya encik. Dan seluruhnya meski bermarga sudah beragama Islam.

    Dan Aku memang irg Indonesia, soalnya papakusl suku sunda :)..

    Big Hug salan kenal ya kak..

  189. Gak suka sama logat orang batak yg kalo ngmng nyentak seenaknya giliran d sentak balik malah ngamuk kaya org kesetanan suka merendahkan orang lain menganggap orang lain itu tidak lebih baik . Tidak ada sopan santun nya sama sekali ucapan nya tidak pernah di fikirkan apakah orang lain sakit hti atau tidak . Saya sudah banyak bertemu orang batak dan tdk ada satu pun yang ucapan nya bener , rata2 kata2 yg keluar kasar semua , saya belum pernah menemukan orang batak yang baik ramah dan sopan santun.

  190. horasss keluarga ku…saya orng batak yg lahir dan besar di jakarta. dan saya sekarang berdomisili di luar negri. apa yg saya baca dr atas sampe bawah, topik ini sungguh menarik. inilah adat batak, taidak bisa kita liahat hanya dr sisi negative saja. banyak sisi positif yg kita jumpai. setiap suku memiliki sisi negative dan sisi positife. tapi saya sanggat bangga menjadi orang batak, hal hal yg tidak pernah saya jumpai di suku lain yg membuat saya bangga dan orng batak itu unik.
    awalnya saya semepet bingung dan enggan mendalami adat batak yg mungkin buat saya agak aneh dan membingungkan dan berlawanan. tetapi perlahan demi perlahan saya liat ini sangat menarik dan saya mengertyi. beginilah cara mereka mempererat hubungan. dan adapun pengalaman ito yg saya baca ketika ketemu dengean orang batak dan malah menanyakan ongkos, itu saya langsung tersenyum membacanya. pengalaman itu pun terjadi pada saya. tapi kita harus mengambil sisi positifnya dan bersyukur. buat saya, memberi adalah hal yg terbaik buat hidup saya. selama kita masih mampu dan sanggup, tidak ada salahnya kan kita memberi. mungkin saat itu keluarga yg ketemu dengan ito, rejekynya lagi tidak ada. dan Tuhan menitipkan rejeky itu buat orng tersebut.
    kalo masalah anak laki laki dan perempuan, memang laki-laki lah yg paling diuntungkan disini,karna dialah yg berperan dalam segala hal di keluarga, tapi kalian pihak perempuan orang batak. satu hal yg paling saya banggakan dr perempuan orang batak yg tidak bisa saya temuin di suku lain.
    saya sangat kagum dan salut buat kalian perempuan batak. kalian sangat pekerja keras dan rela mengorbankan apapun buat anak kalian nantinya. mau apapun pekerjaannya mau apapun kesulitan hidup yg dihadapi, mereka tetap semangat berjuang demi menyekolahkan anaknya setinggi tingginya. salut buat mamaku juga.
    jadi tetap semangat ya ito, walaupun di adat batak perempuan tidak memiliki peranan penting, tapi anak anak kalian lah yg nantinya yg akan merasakan betapa hebatnya mamaku ini mengurus kami anak anaknya.
    GBU

  191. Halloww.. maaf saya comment tpi ngga brkaitan dgn isi blog ini, saya lihat disini banyak org batak jdi saya brharap ada balasan yg menjelaskan bagaimana seorg laki laki batak karo yg sbnrnya.. saya asli sulawesi utara tepatnya berasal dari suku minahasa bermarga Tuwaidan dan saya sedang menjalani hubungan dgn seorang laki laki asal batak karo yg bermarga Ginting .. saya hanya ingin mngetahui lebih lanjut bagaimana sifat asli laki laki batak karo mnurut pandangan dari kalian.. maaf jika ada salah kata mohon dimaafkan. Mksih. TUHAN MEMBERKATI.

  192. wow, ini postingan dari tahun 2007 kah ? saya sangat tertarik dengan tulisan ini dan saya sangat bersyukur bahwa ada ito YS Nababan yg memberikan pencerahan. untuk penulis blog juga saya memberikan dukungan untuk dapat menyampaikan apa yg dirasakan. itu baik, karena mencoba jujur dengan apa yg dirasakan adalah awal dari pemulihan. Kata ‘pemulihan’ yg saya maksudkan disini bukan merubah ide dari gak suka batak jd suka batak. bukan itu poinnya. tp saya lbh sepakat dg ito nababan, bhw ini justru menjadi titik balik kita sbg generasi muda utk memperbaiki apa yg ada di komunitas adat batak bahkan gereja batak saat ini. Saya juga adalah anggota jemaat dari gereja batak, dan mmg mendoakan sebelum mendaftar krn saya dan suami ingin betul-betul memberikan warna di dlm gereja sesuai dg prinsip Firman Tuhan, tanpa mengabaikan semua unsur di dalam adat batak yg melekat dlm gereja ini. saya masuk sbg diaken dan suami saya jg mempersembahkan waktu utk mjd pendeta tidak bergaji. Pelan-pelan kami mulai membagikan kebenaran prinsip alkitab kepada jemaat melalui pelayanan pemuridan. apa yg tdk prinsip dlm adat batak yg berusaha di masukkan ke dlm gereja, kami coba counter dg pemahaman alkitabiah ttg hal itu. Puji Tuhan, ada sedikit kemajuan (meskipun msh mrpkn perjalanan jauh hehehe). Saya dan suami adalah org yg memutuskan utk tetap mengikuti adat batak namun hanya terbatas pada yg tdk bertentangan dg Firman Tuhan. Kami juga tdk terlalu aktif di punguan, arisan, dan pesta. Namun kami paksakan sekali-kali utk hadir spy mrk gak menolak jika sewaktu-waktu kami membagikan prinsip ‘kebenaran’ Tuhan. Kami hadir di setiap acara bona taon, hanya supaya mrk tdk asing dg kehadiran kami. Jika bicara masalah kepahitan, saya adalah org yg mengalami tekanan psikis dlm jk waktu lama. penghinaan, cercaan, paksaan, dll sudah biasa mampir ke dlm hidup saya dan keluarga saya bahkan sampai saat ini. Tapi, saya dan suami memutuskan utk memulihkan kepahitan itu dan menajamkan visi utk berkontribusi memberikan pencerahan kpd org-org batak saudara yg kita kasihi ini, kami pun bermimpi suatu saat akan masuk mjd pengurus dlm punguan marga jika visi kami sdh kesana. khusus bermisi kesana misalnya. tp saat ini kami fokus di dlm gereja dulu, dg harapan ketika orang kristen sdh tahu prinsip apa yg harus mrk pegang, mrk akan tahu mengambil sikap di dlm masalah-masalah spt ini. Kami sdh siap dinilai bukan org maradat atau tak tahu adat krn kekurang aktif an kami di paradaton saat ini. Kelak, kami betul2 ingin bermisi ke sana, shg bukan kami yg ‘diwarnai’, tetapi ‘mewarnai’. Harapan saya dan suami, generasi muda2 ini kelak bisa tetap memelihara adat namun hanya yg sesuai dengan Prinsip kebenaran di dalam Kristus saja. Budaya memang harus dilestarikan, tetapi tidak semua membangun.

    Semangat terus untuk mewarnai…
    Tuhan Yesus memberkati.

  193. Mau ikut koment aja mengenai pengalaman bergaul, dengan orang batak, thn 1980 bigbos dikantor sy batak karo, orang super baik, kalm, berpendidikan tinggi, kaya, tdk pelit..angkat dua jempol…berikutnya, SL, soal uang org nya super licik, bahil kirir and medit,..SS, org nya kasar, klo bicara selalu pake babi, kampak, kemaluan lelaki dsb…tdk kalah licik soal duit…setelah pensiun sy jd pengurus RT, ada pengalaman lagi…dgn ML, pedagang sembako sebelah rumah, klo diajak kerja bakti (RT)gak mau keluar, tapi kotoran manusia dibuang di comberan…iiih jijik, (gak pnya otak bngt nih orang) dan yg ke empat ST,..bikin kontrakan dipagar muter rapat, tdk mau gaul, tp mw bikin pintu di tanah orang…jadi ribut sama warga, dari semua pengalaman hidup ini, memang sebaiknya gaya gaya spt ini harus dirubah, sudah bukan jaman nya kita mau menang sendiri, di era digital ini kita harus menghargai pendapat orang lain, bukan mencari pembenaran, tetapi menegakkan kebenaran..itu saja terima kasih

  194. itulah batak yg ga ada cermin dirumahnya jg itu yg harus diubah dan harus jgn pula tokoh adat ditokohkan tp ga berpendidikan/seorang petani biasa tau supir metro jelas ga tau menghargai orang ga ada etika karna ga ada pendidikannya. klo ada pendidikannya pasti dia akan tau alurnya. elek marboru…. tanpa disuruh manomba/menghargai klo boru da dielek/dibujuk diperlakukan baik pasti dia akan sangat menjunjung hulahulanya. jd disitu terkadang raja parhata tokoh td itu ga ada pendidikannya hanya sebatas sd pun ga tamat merasa paling hebat. klo soal lapo itu memang tempat mereka yg sekolah ngumpul belajar kata2 biar bisa jd tokoh raja hata. seperti itulah batak ngaku anak raja/pangeran padahal celananya pun koyak dan makek sendal swallow org. jd mau diapain lg. yg bisa rombak itu harus kebijakan ketua persatuan batak dan itu belum ada. minimal yg bisa jd raja hata tokoh batak tamat SMA gtu dan tau etika jg jgn pabada badahon/suka ngadu domba

  195. Saya orang jawa asli solo suami orang batak. yang saya merasa malu sekarang ini banyak sekali rentenir di daerah saya itu orang “batak” padahal itu adalah pekerjaan yang di agama manapun dilarang.miris dan sedih plus “malu”.

  196. Saya bukan orang batak tapi 15 tahun saya tetanggaan sama orang batak sampai akhirnya sebentar lagi saya menikah dengan pria batak. Saya belum pernah lihat peristiwa seperti ini. Menurut saya suku batak itu baik. Cuma yang tidak baik itu dari kepribadian orang masing masing.

  197. saya punya tetangga kontrakan orang batak. baru bertetangga tiga bulan, awal sebelum kenal sih baik baik aja, pas kelamaan kok orang ini seperti nya maling ya, beneran maling, banyak kejadian kehilangan dia selalu sembunyikan dengan memutar balikkan fakta, pintar ngomong dan menyalahkan orang lain(di belakang). jadi ngeri bertetangga sama orang yang tidak terhormat ini…

  198. Maaf bukan bermaksud data,saya cowok punya pasangan orang batak/jawa.Entah kenapa pasangan saya itu hobi sekali berbohong,janji mau ketemu sudah hari H nya tidak jadi,bahkan pernah saya bela”in menunggu dia berjam” pulang kerja walau hujan karena ingin bertemu,tapi di batalkan karena ada urusan kantor mendadak,dan masih banyak lagi kebohongan yang di lakukan nya.Yang mau saya tanya,apakah benar pepatah mengatakan,kalau “Buah jatuh pasti tak jauh dari pohon nya”.

  199. Saya mencoba mengerti apa yang anda rasakan, dan walaupun dalam hal yg berbeda tapi saya dapat merasakan bagaimana ‘sisi negatif’ dari suku kami, batak. Selama beberapa lama saya tidak menyukai sama sekali dengan suku batak. Terlebih orang yang membuatnya tidak menyukai suku batak adalah orangtua saya sendiri. Orangtua saya asli batak dan saya adalah batak yg lahir di jakarta. Sebelumnya saya adalah orang yg sangat bangga akan suku batak dan menjadi sangat marah ketika orang-orang mencemooh suku kami seakan suku mereka jauh lebih baik dari yg kami miliki. Namun, Tuhan punya cara lain membuka pikiran saya. Semakin dewasa, saya mulai berpikir apa guna dari saya membenci suku tempat saya bernaung? Semakin saya membenci ternyata saya semakin didekatkan dengan orang-orang suku batak. Saya tidak tahu apa rencana Tuhan tp yang saya pahami, Ia ingin saya mengenal sosok seperti apakah suku yg saya benci itu? Benarkah membenci akan menjadi akhir dari segala ketidakpuasan akan segala perlakuan yg terjadi? Lalu saya teringat opung yg sudah tiada, bagaiman sedihnya nanti opung-opung saya melihat keturunannya membenci darah yg mengalir dalam tubuh mereka. Saat itu saya mulai membuka hati untuk memaafkan, sulit namun tetap saya coba. Darah yg mengalir ini adalah darah batak. Tuhan tempatkan saya untuk lahir dari rahim seorang wanita batak bukan karna Ia ingin menyakiti saya tapi saya percaya bahwa Ia yakin saya bisa mengajarkan batak yg benar pada keturunan-keturunan saya kelak. Saya bangga menerima rasa sakit untuk selanjutnya dipulihkan dengan pembenaran. Inilah suku kita dengan semua kekurangannya, sebagaimana manusia dengan kekurangannya. Berdoa lah karna hanya Dia yg mampu menyembukan semua luka di hati anda. Semoga kita semua menjadi keturunan batak yang lebih baik demi anak cucu kita kelak, demi orangtua kita, demi leluhur kita dan terutama Untuk Tuhan. Tuhan memberkati.

  200. Hehehe nimbrung yak, kenalin ni ak asli suku banjar tinggal di kalimantan timur, agamaku Muslim. Aku punya sahabat batak cewek boru haloho, yg cowok sihotang, semua aku kenal pada saat kuliah di jogja, keduanya jauh dari yg dibahffas diatas lho, Malah mungkin kebalikannya. Yg cewek ak anggap sodara wlwpn kami beda suku dan agama, wktu ak main ke rumah sahabat br haloho, keluarganya sangat welcome, ramah, baikkk nya super deh. Kalo yg marga sihotang juga gitu, duuu ga bs diomongin dah baiknya, baiiiiikkkk bangetsss

  201. halo salam kenal,
    saya boru batak dengan ortu yg papa batak asli dan mama br. sunda, menjadi orang batak membuat saya bangga meskipun berbicara saya tdk bs bahasanya.. yg layak di contoh dr org batak adalah kemauannya dalam bekerja, kebanyakan dr mereka mau bekerja apasaja demi keluarganya, jrg yg kerja demi diri sendiri, dan kebanyakan mereka adl sangat mencintai kelg dan yg paling penting SETIA, melakukan pernikahan dgn adat batak sulitnya luar biasa mereka mikir 1000kali buat cerai, berbeda dengan kelg dr ibu saya yg sunda, kebanyakan sodara saya dr pihak ibu bs dengan mudahnya menikah dan cerai, tp skrg calon suami saya berasal dr tanah jawa tengah, ortu saya menerima dgn lapang dada, mereka membebaskan saya memilih dr suku manapun, ortu sih gag ribut soal suku, tp kelg besar ribut banget tnt perbedaan suku ini, tp saya yakin semua suku punya adat dan istiadat yg punya tujuan baik, tinggal kita nya pribadi yg bisa menerima dengan hati dan pikiran terbuka atau tidak. Calon suami saya memilih saya yg dr suku batak krn dia merasa saya adalah pribadi yg kuat dengan berbagai macam kesulitan hidup dan kesetiaan saya, dia tdk peduli dr mana saya berasal, dia jg blg klo dia belajar tentang kekeluargaan yg erat dr keluarga saya yg batak yg dia tidak temukan di suku asalnya, dia jg mengatakan org dr suku saya kebanyakan org yg jujur dlm berkata, meskipun menyakitkan tp jujur apa adanya. Kita harus berpikiran terbuka , temukan hal positif dr suku kamu dan ambil itu, lupakan dan hapus hal buruknya dr pikiran.. kekurangan suku batak yg saya dapati dengan yg teman teman semua dapati sama kasar, mabuk dn judi, tp saya lupakan itu tidak saya masukan dalam kepribadian saya, ambil yg baik dan lupakan yg buruk, niscaya kita akan menemukan bahwa semua suku itu indah.

  202. Hai aku menikah dengan pria batak yg ganteng spt Indo, dari pengalamanku yg mengikuti beberapa Komunitas Batak baik yg satu marga secara langsung ataupun satu marga yg tidak bersaudara kandung tapi satu wilayah tinggal hingga Parsahutaon, semua komunitas yang aku ikuti tersebut memang banyak yg sudah bertahun tahun merantau bahkan lahir Jakarta sehingga aku merasakan banyak hal yg positif nya daripada yg negatifnya mungkin krn mereka sudah banyak yg merantau jadi wawasannya sudah luas sehingga enak di ajak relationship. Justru negatif nya aku rasakan di hubungan saudara kandung yg suka iri gak jelas dan gak kelas, jujur sbg bukan org batak aku suka bingung dgn urusan yg spt itu, merasa diri paling benar, paling pintar, paling layak mendapat kehormatan dan paling ….entahlah buat aku bingung dengan asumsi dan penilaian mereka. diluar mereka yg sekandung, dari beberapa komunitas batak yg aku ikuti justru merasakan kehangatan bersaudara, saling tolong menolong dan bila ada yg sakit saling berkunjung aku menikmati berada ditengah tengah mereka. yang paling aku suka adalah bila ada acara pernikahan atau ulang tahun komunitas ada musik dan setiap orang punya kesempatan untuk menyanyi dan menari, suami ku suaranya merdu sehingga aku paling suka kalo dia menyanyi di iringi musik dan jika sudah tiba di acara menari pasti aku diajak suami ku utk menari diiringi musik dan lagu batak and I enjoyed and loved it !!

  203. Orang batak mah gengsian,suka merendahkan. Gw aja baru mendekati hari H pas mau nikah udah di rendahkan sm calon kk ipar(caci maki dng kata2 ga layak) sayangnya gw udah martupol jd ga mungkin gw batalin lg malu sm keluarga.

  204. This is what I feel too.. it’s not because of Batak but is because of the person…

  205. Halo tante👋
    Aku orang batak boru Siregar. Papaku udh meninggal jg 4 tahun yg lalu. Tp aku ngga ngalamin yg kyk tante share. Malah aku ngga boleh kemana”. Ngga boleh ngapa”in,aku sm abang” aku harus ttp di samping peti papaku,karena sdh ada parboru dan dongan tubu yang ngurusnya.
    Dan aku bangga banget jadi orang batak.
    Ya walaupun ngga menutup kemungkinan suku batak itu pasti punya kekurangan.
    Org batak di tempatku jg suka ngmng seenaknya,tp aku ngga pernah ngerasa itu sbg hinaan yg buat aku sakit hati. Krn dr aku kecil mamaku selalu ngingetin buat ngga gampang sakit hati.
    Biarpun orng batak itu seolah” ngga punya tata krama,tp kalo masalah sopan mereka masih kuat menjaga masalah kesopanan itu tan. Malahan suku yg terkenal dgn tata krama ny itu banyak yg ngga menjaga itu semua.
    Temen” ku yg batak jg banyak yg tingkat pedenya tinggi banget,tp aku ngga memandang itu dr suku ny,tp dr orang pribadinya. Karena katanya,jika org berbuat salah,benci lah perbuatannya,jangan benci orangnya apalagi benci SARa nya.
    Sekedar share aja ya tan hehe. Makasihh

  206. Sy pikir, mba harus menerima kenyataan bahwa mba orang batak juga dan berpikir positif dlm menanggapi omongan org lain (batak).Orang batak kalau berbicara keras, tetapi dibalik itu ada perhatian dan rasa sayang yang berlebihan sehingga dituntut harusbisa ini dan bisa itu. Alangkah lebih baik mba menyadari dan menambah wawasan bahwa tidak ada satu suku pun di dunia ini yang memiliki aturan yg sempurna. Setiap aturan dan adat di In donesia memiliki kekurangan masing-masing. Makanya terciptalah agama untuk menyempurnakan aturan/adat yg dibuat manusia itu dan menyeimbangkannya. Coba mba liat suku suku lain dan pelajari lebih dalam. Jangan hanya melihat cover dan hal yg indah indah saja dari mereka. Buka wawasan lagi agar tau makna kehidupan. Dan berterus terang pada diri sendiri. Saya miris sekali membaca blog ini pada awalnya, tapi kemudian saya mengerti dan mencoba memberikan pemahaman yg lebih baik. Terima kasih

  207. waduh bisa kaga laku nih gua di pasar, wkwkwk Ane Orang Batak Toba Marga Marbun Agama Islam. Sekedar meluruskan saja. tidak semua orang batak itu aneh bin ngeselin seperti yang Ente tulis. Haha :v

  208. Ah paling yg punya blog ni orng Sunda anjing yg hnya mengaku2 ada keluarga Batak dan ingin menjelek2kan Batak..

    1. Tjakep banget kan mulutnya orang batak? Meninggalkan pesan di lapak orang seperti begini nih.

  209. Horas ito.
    apakah ito asli boru Batak?, br apa?.
    Setelah sy baca postingan ito, kayaknya sblm ito mengalami semua kejadian yg tdk mengenakkan itu, kayaknya ito sdh ada hati menutup diri dr perkumpulan n pergaulan sesama orng batak, bisa itu terjadi krn menurut ito adat pernikahan itu rumit n menyusahkan, arisan” itu menyita waktu, hrs inilah n harus itu lah, dan ito pengenya tdk ada ketirikatan dlm melakukan hal semua itu, walaupun ito berada di dlmnya, n di tambah lg krn ito benci pd perokok, main kartu dll, sehingga dgn semua itu, ito mulai anti/menutup diri terhadap arisan, adat/acara yg di lakukan orang batak, n itu udh terpendam jauh di hati ito sampai terjadi hal yg tdk mengenakkan yg ito ceritain itu, waktu ortu ito meninggal, mungkin ito tdk suka di buat adatnya, dan ketidaksukaan itu tdk bisa ito simpan di dlm hati, tp “keluar”, mungkin bukan dr omongan langsung kpd keluarga yg datang, ttp dr sikap ito yg acuh tdk acuh, ttp kenyataan nya semua yg ito tdk suka itu hrs di lakukan(adat), sehingga timbul amarah, emosi di dlm hati ito, maaf ito, ini hanya pendapat sy.
    tdk ada yg menyuruh ito lahir ke dunia ini sebagai suku batak, jd..walaupun ito tdk suka dgn semua itu, bukan berarti otomatis marga(Br) ito bisa hilang…
    mengenai adat/arisan..klu ito tdk suka, n menjd beban, pa lg jd dosa bg ito, jgn di ikutin, ttp hrs jujur kpd diri sendiri n kpd Tuhan;’bahwa semuanya itu membuat sy(ito)jd berdosa’.
    Sekali lg sy minta maaf, ini hy pendapat sy.

  210. q bisa paham dg prsaan anda.. karena q jg punya pengalman yg kurang lebih sama spt yg anda rsakan. ibu dari bpk q campuran china manado dan opung doli batak asli. saat bpk q umur 11 thn opung doli bercerai dng oma q yg campuran china manado mulai saat itu bpk dan oma keluar dari keluarga opung doli dan hiup brsama keluarga oma. walaupun bgt bpk ttp membawa marga ipung doli karen sudah tercatat dalam akte lahir dan surat baptis. sampai akhirn.a bpk menikahi ibu q org ambon asli n mau tdk mau q hrus memakai marga dari opung doli sementr jgnkan q bpk sndri pun tdk prnh tw ttg keluga opung doli.

  211. intinya sejelek-jelek nya suku lain sudah pasti ada jeleknya. justru kita sebagai orang batak keturunan nenek moyang kita tetap memilih dan menjunjung tinggi adat batak yg terbaik di antara suku lain.
    Hidup batak….

  212. Saya mengerti perasaan anda, di kampung juga saya merasakan hal yang tidak beda jauh tapi gak separah itu sih..
    Terkadang sebagai orang batak, agak sebal juga, tapi ambil hikmah nya aja..

    Horas!!!

  213. maaf ikut komen.. sy batak (mamak sm bapak batak, dan lahir di kampung) tp besar di Banten. mungkin sy setuju dgn sebagian komen yg blg ga semua orang batak seperti yg ditulis pendapat edak diatas. Oiya sy jg nikah keluar (mungkin ga jodoh sm orang batak, hehe). Tp kami belum dibikin adat bataknya (blum mangadati). tp tanggepan dr sodara2 sejauh ini sih gak rese. dan semoga ke depannya gak ada omongan yg gak enak ttg sy dan suami yg bukan orang batak.

    maaf ikut nimbrung, berbagi cerita aja. 🙂
    anyway salam kenal ya edak

  214. Perempuan selalu jadi warga nomor dua. Laki laki selalu diagung agungkan, cuma gara gara marga. Mending diwarisin pabrik, perusahaan ato sawah and deposito ini marga doang, miskin iya!!!! Sodara gue pada punya anak diluar nikah, gara gara pengen punya anak laki!!! Padahal udah pensiun, ada yang tujuannya pengen punya anak laki, ehh lama lama kecanduan main ceweek. Istri dan anaknya menderita batinn semua. Itu aja sih yang gue ga suka, emang cewek tau adukan anak laki sama perempuan, yang ada cewek hanya dijadiin mesin anak kalo belum punya anak laki. Adat yang rada ga ngotak!!!!

  215. Lu aja yg terlalu baperan mmg org tua suka begitu itu cara bercanda ke yang lebih muda jangan ditanggapin serius. Dengan melihat tulisan anda saya kira anda belum memahami budaya batak makanya yang ada hanya opini negatif dan menjurus self hating. Di lihat dari bahasa anda juga pasti bahasa ibunya bukan bahasa batak dan tidak berasal dari kampung hatubuan. Kalau org tua bilang dang na dipaborhat gambas alias batak dalle

    1. Begini ciri-ciri orang batak yang meninggalkan pesan di sini. Egosentris. Kampung hatubuan? Lalu kenapa itu jadi pengkastaan kalau berasal dari kampung hatubuan jadi lebih baik? Healah. Jangan menjudge. Buka wawasan.

  216. Halo kak, salam kenal. aku (bukan orang Batak) bulan depan proses menikah dengan orang Batak. waktu saudara2ku tahu aku akan melangkah ke pernikahan, ada respons dari dua sepupu: 1)kamu yakin mau kawin sama orang Batak?? 2)welcome to our jungle ya!!! aku sendiri berharap aku bisa lulus “mata kuliah” antropologi ini. semoga tuhan menolongku, juga menolong semua orang dalam kesusahannya masing-masing. terimakasih mau berbagi. sama sepertimu, aku punya keinginan untuk belajar dan membuka diri.

  217. saya menyesal jd batak sejak lahir 😦 terlalu berpegang kuat pada aturan adat sampe menyiksa kebebasanku, pingin rasanya pidah suku lain selain batak. Setiap ada acara pasti heboh dan tidak langsung to the poit ke inti acaranya, kebanyakan hura2 tidak jelas sampai belasan jam 😦 aku nyesel

  218. Menurut saya judul dari karangan anda ini sangat provokatif. Anda bisa membunuh kharakter orang2 yang membacanya. Batak adalah suku yang lemah lembut dalam perbuatan. Suka memaafkan dan tidak pendendam. jika di pesta adat saya rela tidak makan asalkan disebelah saya makan. malah saya akan membagi bagikan jajanan lain kepada anak2 yang ada disana. Tapi ada keluarga yang tidak begitu mengerti tentang adat batak seperti keluarga anda yang dalam kehidupan sehari2 juga tidak beradat. Jika anda menghargai orang, tentulah orang juga menghargai anda, itu saja, Berarti dikeluarga anda, anda tidak menghargai keluarga. Makanya dilarang mendekat. Horass..!!

    1. Ah lebay. Membunuh karakter? Karakter siapa? Semua manusia dikaruniai Tuhan dengan kebebasan berpikir dan kebebasan memilih. Terserah mau percaya, terserah mau terlibat. Pembunuhan karakter itu kalau menunjuk seseorang yang spesifik, satu nama contohnya. Jangan menjudge kalau wawasan masih terbatas.

  219. Duhh, sy sngt prihatin dg pengalaman Eda, tp ini pertamakali sy mendengar kisah dlm acara peradatan org batak yg sedemikian tidak berharganya anak perempuan khususnya dlm acara adat kematian. Sepanjang Pengalaman sy, adat batak itu sangat menarik, menyenangkan dg segala aturan yg berlaku cukup unik (dalihan natolu) dan sy cukup bangga mengenal adat batak. Yg mana posisi anak (anak laki2) dan boru (anak perempuan) adl saling melengkapi. Dalam kerasnya aturan adat ada kasih sayang yg membuat hubungan harmonis dlm paraton.. Dan bagi para pelaku adat maupun tetua adat sangat kuat dg rasa saling menghormati dan menghargai (sering dikatakan dg :Sidapot Solup). Smg Eda mendapat penghiburan yaa, Ayahanda tercinta damai disisi Tuhan…

  220. Saya pernah pacaran sama beberapa orang batak . Dan kelakuan dan sifat mereka semua mengecewakan . Mostly cowok batak itu kasar , dan terlalu ambisius , menggampangkan sesuatu . Tak pernah memikirkan perasaan orang lain , mulutnya kalo ngomong seenaknya bikin sakit hati . Sekarang gue benci banget sama cowok batak. Trauma . Kapok . Gw orang jawa . Yang paling bkin gue sakit hati adalah keluarga cowo batak . Katanya batak agamanya kuat , tp sinis bgt ke sesama manusia , slalu berfikir buruknya dluan , tidak friendly . Astaga , saya pernah mau melayat opung nya mantan saya , udah beli tiket ke medan . Sampai di gate bandara , saya ditelf dimaki maku supaya jangan datang , karena katanya nanti ribet . Ya masa ngelayat aja sampe dilarang ? Dimaki maki pula . Akhirnya tiket saya hangus . Akhirnya saya kapok dan trauma sama cowok batak dan keluarga besae batak yang tidak pernah ramah tamah pd orang baru . Buat kalian yg ingin menikah dengan orang batak dan kalian bukan orang batak juga mending pikir 1000000 kali deh . Susah ngimbangin keegoisannya dan keras kepalanya . Maybe itu knapa org tua batak slalu anaknya menikah dengan batak . Kalo gw sih kapok , ga lagi2 . Skrg gw ilfil sama mantan gw dan kluarganya . Sekedar sharing guys . Smga bermanfaat .

    1. Tetap Semangat. Pernikahan itu berat, walaupun menyenangkan juga, dengan orang manapun juga.

Leave a reply to BAJA Cancel reply

Blog at WordPress.com.

Up ↑